SAKIT HATI (B-O)

330 24 3
                                    

Aku harus melakukan apa? Agar kamu melihatku yang sedang mati-matian mengejarmu?

-Bagas

☁☁☁

Bagas sudah lama menyukai okta. 2 tahun lebih lamanya, tetapi bagas selalu malu mengungkapkan perasaan nya kepada okta, alhasil ia selalu keduluan oleh orang lain dan memakan sakit hatinya sendirian


Disekolah, ia sekelas dengan okta. Terkadang melihat okta yang tertawa karena bercanda dengan teman-temannya menjadi Sumber kebahagiaan bagas sendiri

'Kapan ya, gua bisa milikin dia',batin bagas

Bagas menghela nafas, rehan yang melihat itu langsung bertanya

"Kenapa lu gas?"

"Gapapa,"balas bagas

"Gapapa mulu lu, kayak cewek"ledek rehan

Bagas melihat rehan dengan kesal,"ya tapi gua beneran gapapa, anj*ng"

"Yaudah sih gas, hehe"cengir rehan

☁☁☁

Saat pembagian buku latihan, bagas disuruh membagikan nya pada anak-anak. Yang dia selalu ingat adalah buku okta selalu dia taruh di paling belakang, agar memberikan bukunya pada okta terakhir

Buku terakhir adalah okta, bagas menghampiri okta

"Nih buku lu" kata bagas, seperti menunggu jawaban okta

Okta senyum manis kearah bagas,"iya gas, makasih"

"Ohh oke oke" balas bagas dengan nada cepat

Saat bagas ingin melewati meja echa,"yess, okta cha oktaa"

Echa hanya menggelengkan kepalanya karena tingkah laku teman nya itu yang sedang girang tidak jelas

☁☁☁

"Gimana lu ama awe?" tanya bagas

"Risma?" tanya rehan balik

"Iyalah,Ya siapa lagi pacar lu bego"sewot bagas

"Ngambek mulu dia, sebel" jawab rehan dengan muka setengah kesal

"Gaboleh gituuu, sayang namanya"

"Sayang apaan kalo kayak gitu mah" balas rehan

Saat bagas dan rehan ingin memasuki kelas, bagas melihat okta yang sedang berdua dengan cowok dan dilihat banyak anak-anak. Sebenarnya bagas kepo tetapi ia berusaha untuk cuek

Satu nama lewat dipikiran nya. Echa. Bagas berfikir, ia menyuruh echa saja untuk menanyakan kejadian yang ia liat barusan dan kebetulan echa juga dekat dengan okta

"Echaa! Echa mane" teriak bagas

Sosok yang dipanggil bagas pun hanya membalas seadanya,"hm"

Bagas menghampiri sosok itu,"cha, boleh minta tolong gak?"

"Gak,"jawab echa seperti menjeda perkataan nya

"Dih najis lu mah"melas bagas

"Salah lagi" balas echa melanjutkan perkataan nya tadi

"Yeee"bagas duduk depan depan echa, "tanyain si okta dong, didepan dia. Dia lagi deket sama siapa"

Echa bangkit dari tempat duduk, lalu berjalan keluar kelas, saat echa baru berjalan 4 langkah
Bagas teriak

"Cha, mau kemana!"

Echa membalikkan badannya, lalu menaikkan satu alisnya seperti berkata 'menurut lu?'

Bagas berfikir mengartikan tingkah yang echa lakukan,"oh iya iya. Sana dah"

Echa memutar balik kan matanya sambil melanjutkan jalan nya

☁☁☁

Echa kebingungan mencari okta, karena kata bagas okta ada didepan kelas tetapi tak ada oktanya

Echa berjalan kearah kelas IX-2 lalu bertanya, "liat okta?"

"Tuh ditangga"jawab ebi sambil menunjuk

"Thanks" balas echa singkat

Echa berfikir, ia harus bagaimana. Tidak mungkin datang-datang ia langsung menanyakan okta sedang dekat dengan siapa. Echa juga tidak pandai berbasa-basi

Tetapi seingat echa, didepan kelas tadi ramai banyak orang. Mungkin itu pertanyaan yang tepat untuk basa basi

"Okta." panggil echa

"Eh iyaa cha?"jawab okta sambil senyum

"Tadi didepan kelas rame. Ada apaan?" tanya echa

Orang-orang tau kalau echa suka mengeluarkan kata-kata seadanya, saat echa bertanya kepada okta dengan kalimat yang banyak,teman-teman okta pun kaget tetapi okta tidak karena okta tahu persis echa dari SD

"Eh bentar ya guys, gua mau ngomong sama echa bentar"pamit okta yang sembari menarik tangan echa

Echa hanya menaikkan satu alisnya yang seperti berkata 'kenapa?'

"Gini loh cha" jeda okta "aku jadian"

"Jadian sama siapa?" tanya echa

Okta malu,"iya, tadi aku ditembak sama adik kelas"

Echa mengangguk,"ohh, kamu terima?"

Echa memang hanya berbicara aku-kamu dengan okta saja, karena sudah terbiasa dan tak cuek juga pada okta

Okta senyum,"iya, aku terima. Soalnya aku juga suka sama dia. Hehe"

Echa pun ikut senyum. Pemandangan yang tak jarang okta lihat,"ohh selamat ya ta"

"Hehe iya cha"

"Oke deh, aku balik ke kelas ya. Byee!" pamit echa

"Oke, bye cha"balas okta

Echa yang berjalan menuju kelas pun agak kasihan kepada bagas karena perasaan nya tak kunjung terbalaskan

'Sabar gas' batin echa

☁☁☁

"Gimana cha?"tanya bagas tak sabar

"Dia jadian" singkat echa

Bagas terdiam sebentar,"serius cha? Tadi?"

Echa hanya mengangguk

Wajah bagas agak sedikit berubah, "yaudah cha. Makasih"

Saat bagas berjalan,echa memanggil

"Gas"

"Apaan?"jawab bagas

"Kepo ya?" ledek echa

"Ga terlalu"jawab bagas cuek

"Harusnya kalo lo punya perasaan ama okta, cepetan ungkapin" echa melanjutkan perkataannya "nanti malah keduluan lagi sama orang lain"

Bagas kaget karena echa jarang berkata sebanyak itu, lalu ia hanya tersenyum tipis yang tak yakin bisa terlihat oleh echa

☁☁☁

BAPER GAKK? 😂 NULIS INI SAMBIL DENGERIN LAGU 'ONCE - AKU MAU' ITU BIKIN TAMBAH GALAU DAN PAS BANGET SAMA APA YANG DI ALAMI SAMA BAGAS.

JANGAN LUPA VOTE ATAU PENCET TANDA BINTANG YA

CINTA LOKASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang