9

179 10 6
                                    

 Saat semua telah berbeda, penjelasanpun takkan mampu membuatmu mengerti! Bahkan bila aku berteriak dengan tulus bahwa aku terjebak, mungkin kau takkan percaya lagi, aku terlanjur kotor dipenuhi dengan dosa yang takkan terhapus, meski aku terus melakukan kebaikan dimasa depan.

Benar—aku menghianatimu Semi, aku meninggalkanmu, bahkan sebelum kau mencoba menjadikanku milikmu, aku telah beranjak pergi—tak memberikanmu kesempatan untuk memulai. Maaf—bahkan kata itupun akan terasa memuakkan bila kau mendengarnya, mungkin kita memang takkan bersatu, meski kita mencoba membangun rasa itu, kau akan tetap tersakiti, aku memang tak seharusnya menikahimu Semi.

"Yo..ong"

Aku melihatnya, dia memandangku, aku melihat matanya yang begitu putus asa, menatapku dengan rasa sakit yang takkan mampu kubayangkan, aku tau dia rapuh dan lemah dengan diriku, tapi aku yakin dia kuat, aku tahu itu.

---

Mimpi, ini hanya mimpi! Meski begitu, bunga tidur itu mampu memulai pagiku dengan rasa aneh yang menyesakkan dada, aku memimpikannya! Mimpi apa itu? Apa mimpikupun berpihak pada dirinya. Tidak—Semi telah pergi, aku tidak melakukan kesalahan apapun, sekarang ada dia disampingku, aku tak merasa kesepian lagi—yah! Mungkin.

"Oppa, aku harus pergi" ujar gadis itu, dia memandangku dengan tatapan yang sangat mirip dengan Semi, dia telah jatuh—jatuh pada diriku yang hina ini, sekarang dia takkan meninggalkanku meski aku sendiri yang mengusirnya, apa aku menyesal akan hal itu? Tidak,aku tidak tau. Aku bahkan bingung pada diriku sendiri.

Arghhh sial, mengapa aku kembali terjebak dalam dunia kotor ini, dan wanita ini kenapa dia hadir disaat seperti ini, Haah terserah Shit.

"Emm, aku tau kau sibuk, Comebackmu baru saja dimulai, kau pasti sangat sibuk Soyi, jadi pergilah" Lembut, Yoongi mengatakannya dengan sangat lembut hingga seluruh wanita didunia ini akan iri pada wanita bernama Soyi itu, dan seluruh pria akan cemburu menyaksikan betapa manjanya gadis itu dihadapan Yoongi, mereka saling mencintai, benarkah? Atau ini hanya cinta sepihak yang terlihat sama, Yoongi masih belum tulus, dia hanya dikendalikan oleh nafsu bejatnya, sejujurnya Yoongi lebih nyaman bersama dengan istrinya, namun dia terlalu munafik untuk mengakuinya.

"Arasseo, kalau begitu aku pergi, dan juga maaf, mungkin aku takkan datang untuk satu bulan ini"

"Kenapa—ahh, ia aku tau...hm, baiklah datang saja jika kau sudah tidak sibuk lagi"

"Em, aku pasti datang lagi, aku janji" gadis itu berucap dengan sangat manis, ia mengecup bibir Yoongi pelan, lalu berjalan pergi meninggalkan sedikit aroma manis yang sukses membuat Yoongi tersenyum kecut—sekitar 1o menit Yoongi terduduk diranjangnya, dia mulai memikirkan istrinya *Min Semi*. 

Arghhh terserah tidak usah memikirkan dia, tak ada gunanya. Yoongi membatin kesal.

Hm, dia juga telah pergi, kini aku sen—gumaman pria berkulit seputih salju itu terhenti ketika pintu kamarnya kembali terbuka.

Ada apa? apa dia melupakan sesuatu? Batin Yoongi menunggu pintu dihadapannya terbuka sempurna.

Deg

SEMI? Dia kembali? Tapi bukankah dia telah pergi?

Semi menatap Yoongi tak mengerti, begitupula dengan Yoongi yang kebingungan. Lama—mereka menatap sangat lama hingga dipergerakan selanjutnya suami Semi nyaris terkena serangan jantung karna gadis itu berlari memeluknya.

"YOONG" Teriak istri Yoongi kegirangan.

Plug

"Mengapa?" Tanya Yoongi pada semua yang terjadi, tanyanya pada setiap tindakan yang telah dilakukannya beberapa malam yang lalu, tanyanya pada keputusan yang telah diambilnya, mengapa? Mengapa jadi seperti ini?

"Hah? Mengapa? Apa maksudmu Yoong, aku sangat merindukanmu, aku nyaris mati jika aku tidak menemuimu hari ini juga, aku merindukanmu Yoong sangat merindukanmu" jelas Semi semakin mempererat pelukannya pada suami tercintanya, sukses membuat Yoongi tak mampu mengatakan apa-apa, ada sesuatu didalam dirinya yang begitu tersakiti, rasa disaat kau telah salah memilih keputusan, rasa disaat kau bertindak tanpa berfikir, rasa ketika yang dibenci tak menghianati dan rasa ketika semua hanya salah paham. Hm, sepertinya aku menciptakan nerakaku sendiri—tidak, bahkan lebih buruk dari itu.

Yoongi menatap istrinya sayu, dia telah berhianat dan dia tidak tau cara memperbaiki semuanya, Hm, apa kau bodoh? Tentu saja, tidak akan ada lagi yang baik-baik saja disini Min Yoongi.

Semi melepaskan pelukannya, dia berjalan kearah cermin, satu persatu hijabnya dilepas menampakkan surai hitam yang begitu halus, begitu serasi dengan wajah manisnya, bajunya dilepas satu persatu hingga hanya menyisakan baju dalam saja, Terkejut? Ya, suami Semi sangat terkejut, baru kali ini dia melihat tubuh istrinya setengah telanjang dan dia lebih menggoda dari wanita simpanannya.

Sial...Sial...Sial, aku tidak bisa melepaskanmu Semi.

"Kenapa kau melepas bajumu?"

Pertanyaan Yoongi membuatku sedikit gugup, tapi ini pasti sudah benar, Key bilang aku harus menggodanya bukan? Agar dia jatuh dalam pelukanku—benar, aku harus membuatnya jadi milikku.

Andai Semi tahu, suaminya telah berhianat, mungkin takkan ada Semi yang polos lagi, takkan ada Semi yang ceria lagi, hanya tersisa Semi yang penuh derita, tentu saja—kehidupan Semi kini hanya ada didalam diri suaminya, Ayahnya baru saja meninggal dan dia tidak mengatakan apapun pada Yoongi, agar pekerjaannya tidak terganggu, apa Semi egois? Tidak, dia terlalu baik pada suaminya, lalu kurang apa dirinya hingga Yoongi tega menyakitinya begitu dalam.

"Aku...engg hanya ingin ganti baju, kenapa? Apa tidak boleh?" Tanya Semi manja, apa indera gadis ini tak berfungsi lagi? Hingga dia tak merasakan atau mencium aroma seseorang yang tentu saja bukan dari diri Yoongi, apa matanya buta hingga dia tak melihat Yoongi tengah telanjang tanpa memakai apapun selain selimut yang menutupi sebagian dirinya, apa ambisinya terlalu besar hingga tak ada sedikitpun rasa curiga pada diri suaminya.

Yoongi menatap Semi dengan tatapan kosong, dia beranjak pergi memakai handuk dan berjalan masuk kekamar mandi, sedang Semi hanya menatap suaminya tak mengerti.

"Apa aku mengatakan sesuatu yang salah? aduhhh kenapa aku mengucapkan hal seperti itu sih? Dia pasti tidak suka bodoh..bodoh..bodoh" Semi memukul pelan kepalanya, menyesali pertanyaan konyol yang dilontarkannya tadi.

TBC

*Oi Oi, Minhae gaiss dikarenakan diriku ini teledor dan bla bla bla, aku telat update deh, berhubung karena aku cuman tinggal dirumah and ngga keluar kemana-mana jadi aku kira kemarin hari minggu dan hari ini hari senin, but my sister say  that, hari ini udah hari selasa, berarti yahhh... Arghhh intinya aku minta maaf yah, maafkeun aku hehe ^-^ Annyeong sampai jumpa dichapter selanjutnya*

DON'T TOUCH MEWhere stories live. Discover now