11

174 12 6
                                    

Satu minggu telah berlalu! Semi begitu baik, bahkan terlalu baik, setelah dia datang dari Indonesia sikapnya berubah drastis, aku bahkan sekarang harus jujur, kalau aku mulai menyukainya, rasa itu bahkan akan kuungkapkan malam ini-yah, aku akan melamar istriku untuk yang kedua kalinya, kali ini sebagai tanda, bahwa aku akan memulai segala kisahku bersamanya.

Aku telah memepersiapkan semuanya, seikat bunga mawar, ranjang yang ditaburi kelopak bunga dan lilin yang tersusun rapi didekat pintu utama, sebagai penunjuk jalan Semi-yah itu sangat lumrah dan biasa dilakukan pria pada umumnya, hanya saja karena ini mendesak jadi aku lakukan seperti ini saja, aku yakin dia akan suka.

Ini mungkin sudah kedelapan kalinya suami Semi menatap jam ditangannya, "Kemana dia? Kenapa dia tak datang juga, bukankah dia bilang hanya sebentar, hanya pergi kerumah baru temannya lalu langsung pulang, tck, ini sudah jam 7 malam! Apa aku telfon saja? Yoongi mulai berfikir keras.

Ting Tong~

"Ahh, dia sudah datang" Gumamnya pelan.

Perlahan pintu itu mulai terbuka, mengundang mata Yoongi bersinar menanti kedatangan istrinya, hingga pada detik setelahnya, sinar dimata itu meredup, tergantikan dengan rasa kaget yang kian membuncah—Dia? Kenapa dia kesini? Batin suami Semi terkejut.

Gadis itu juga ikut terkejut, dia menatap Yoongi yang tengah berlutut dengan tangan menjulur kearahnya, ditelapaknya ada sebuah kotak yang setengah terbuka menampakkan cincin yang begitu indah, sangat indah hingga siapapun yang memandangnya akan tersipu malu dan bahagia melihatnya.

"Oppa" pekik gadis itu, dilanjutkan dengan langkah kaki yang dipercepat kearah Yoongi, sedang pria itu masih berkutat dalam keterkejutannya.

Plug

Gadis itu memeluk Yoongi begitu erat, hingga didetik ketiga suami Semi tersadar dan segera melepaskan pelukan itu dengan kasar..

"Siapa kau" ujarnya setengah menggertak.

"O..oppa, ini aku Soyi" jawabnya sedikit takut, sedang Yoongi hanya membalas ucapan itu dengan tatapan tidak suka." Arghh aku tidak peduli lagi denganmu jalang, pergilah". Suami Semi membatin kesal.

Drttt~ drrrrt~

Ini Semi! Gumamnya pelan.

"Halo" Yoongi segera mengangkat telfon itu.

"Aku akan menginap dirumah Key... Tidak usah menungguku" balas gadis itu dengan suara serak.

Sejenak, pria itu terdiam, mencoba menerka keadaan gadisnnya, hingga didetik setelahnya matanya membulat, ada sedikit kekhawatiran dalam sorotan itu "Semi kau dimana?" bentak Yoongi, saat mendengar kondisi suara istrinya yang serak dan terkesan menahan tangisnya.

"Aku? Aku dirumah Keyla" jawab istri Yoongi lirih.

"Bohong, cepat jawab kau dimana?"

Gukk ..Gukk...Gukk

"Gukk...Gukk...aku dirumah Key Yoong" jawabnya penuh penekanan.

Kau bohong Mi, apa suara anjing itu bisa bersamaan bunyi dirumah temanmu, tentu saja tidak, kau ada disekitar sini. batinnya menebak.

Tutt—tutt—tutt.

Yoongi menutup telfonnya secara sepihak, lalu bergegas pergi meninggalkan Soyi yang menatap tak suka dengan sikap pria itu, sebab tak menghiraukan keberadaannya.

"SEMI"

"SEMI"

Yoongi terus berteriak, mencari keberadaan Semi, dia terus berlari hingga dia tak menyadari bahwa istrinya tepat berada disampinya, namun sepertinya pengendali takdir tidak ingin mempertemukan mereka, atau kini Tuhan mulai tertarik dengan skenario pembalasan dendam Semi.

Semi menutup mulutnya sendiri, menahan setiap teriakan yang mungkin akan pecah bila dia melepasnya, sedang Yoongi terus berlari seperti orang gila.

Brukkk

Yoongi terjatuh, tangannya berdarah dia meringis kesakitan, namun setelah itu dia kembali mencari istrinya, tak mempedulikan rasa sakit yang terus menghantuinya, sedang Semi masih memandanginya dengan rasa khawatir yang tiba-tiba saja muncul.

Sumpah demi apapun, hati ini terlalu sakit untuk berlari menolongmu Yoong, setelah apa yang kulihat, wanita itu kembali kerumah! Aku tidak bisa menahan air mata ini untuk tidak menetes, aku tau—mungkin kau memanggil wanita itu, agar kau memiliki kesempatan berduaan dengannya selagi aku tidak ada, hiks memikirkannya saja semakin membuatku sakit Yoong.

"SEMIIII"

Berhenti...berhenti memanggil namaku dengan mulut itu, aku tidak sanggup medengarnya Yoong.

"SEMIII"

Malam itu berakhir dengan suara teriakan yang terus digemakan Min Yoongi! Kekuatan apa yang kau miliki Yoongi? Hingga kau begitu berani mencari gadis yang telah kau sakiti, setebal apa wajahmu itu, hingga kau lupa kau telah berkhianat padanya, kapan kau akan menyerah berharap pada sesuatu yang hanya bisa kau permainkan sesukamu, kapan kau akan melepaskan wanita itu dari penderitaannya, kapan Min Yoongi? Hm, Yoongi tak seberani yang kau pikirkan Min Semi, dan kau akan terus merasakan sakit itu, meski dendammu telah tersampaikan, andai kau mengetahuinya.

—07.19 KST

Yoongi tidak pulang, dia terus mencari istrinya, sedang Semi kembali kerumah dan menemukan cairan lilin yang mengering didekat pintu, sebuah kotak kecil dan seikat bunga mawar tergeletak dilantai dekat kamarnya, dia melangkah masuk kekamar dan menemukan sosok wanita tertidur pulas diatas ranjangnya, sontak membuat hatinya miris.

"Kenapa rasa sayang dan romantismu tidak bisa kau berikan padaku Yoong? Kenapa hanya wanita itu yang bisa merasakannya, aku juga ingin diberikan seikat bunga, dihiasi bunga mawar diranjang ini, disambut dengan senyum manis dari bibirmu, aku ingin merasakan semuanya, tapi mengapa kau begitu sombong dan tak ingin mengabulkanku barang sedikit saja Yoong" Semi membatin sedih, ia melangkahkan kakinya keluar, mencoba tak membangunkan wanita diranjang itu.

TBC

DON'T TOUCH MEWhere stories live. Discover now