10

179 12 4
                                    

*Sekedar saran aja sih gaiss, ada baiknya kalian dengerin lagu If it is You yang di cover nae Onnie yang cantik, yup bener banget si Rose (Blackpink), biar lebih ngefeel aja sih, soalnya aku nulis setiap chapternya diiringi lagu itu, ini dikarenkan lagunya tentang orang yang patah hati gituohhh *curhat hehe* oke sekian dan terima kasih, silakan dilanjutkan bacanya dan sampai jumpa di chapter selanjutnya, ^-^ Annyeong*




Benar, semua telah berbeda, bahkan jika kau menjelaskan semuanya dan bahkan jika matamu tulus mengungkapkannya, aku takkan percaya lagi, kau kotor... benar-benar kotor hingga bahkan bila kau melakukan beribu kebaikan dimasa depan, dosamu takkan hilang begitu saja.

Kau telah berhianat Yoong—aku mengetahuinya, aku melihatnya dengan pasti bagaimana kau melakukan semuanya pagi ini, bagaimana kau begitu bahagia meniduri wanita itu, wanita yang lebih cantik dariku.

Kau bilang, kau menantikanku, nyatanya kau beranjak pergi tanpa memberiku kesempatan untuk menggenggam tanganmu, aku tau kau takkan meminta maaf karena kau begitu hina, aku bahkan sangat jijik melihatmu, tapi—jika aku pergi, kau akan semakin bahagia bukan? Maka sekarang, biarkan aku yang menghukummu Yoong.

---

Plug

Seseorang memelukku dari belakang, menciumi tengkukku dengan lembut, aku tak terkejut dia Yoongi! Dia suamiku, bibir itu menyentuh tubuhku, bibir yang telah menciumi gadis tadi, rasanya aku ingin mati, jika membayangkan bagaimana dia menyetubuhi gadis itu tanpa rasa bersalah karena mengingatku, dia begitu menikmatinya, dan dalam setiap kenikmatan itu hatiku terus tergores, memberikan begitu banyak luka hingga merasakan sakitnyapun takkan berarti apa-apa lagi.

Aku telah hancur, satu-satunya harapanku adalah ayah, namun nyatanya takdir tak begitu senang melihatku memiliki harapan, Tuhan merenggutnya begitu cepat, agar aku tak memiliki pegangan lagi, agar aku bertahan didunia yang keras ini, merasakan bagaimana pedihnya berjalan diatas bunga yang ternyata memiliki begitu banyak duri tak terlihat. Menyakitkan, ia— ini sangat menyakitkan hingga rasanya aku ingin bunuh diri dihadapan pria ini, agar dia tahu bagaimana sakit dan depresinya aku dengan semua yang dilakukannya.

"Yo..ong, apa yang kau lakukan" Hm... mengatakan itu saja, sudah membuat tingkatanku sama dengannya, kalau begitu biar saja aku dan dirimu hina Yoong! Aku akan membuatmu mencintaiku, bukan cinta yang biasa, tapi aku akan membuatmu cinta mati hingga kau rela mati bila tak memilikiku, aku akan melakukan itu, aku akan menyiksamu sama seperti yang kau lakukan padaku.

Aku yang dulu telah hilang Yoong, aku yang baik dan polos telah pergi, aku yang mencintaimu dengan sangat telah memudar, aku yang menerima segala sikapmu telah berubah, kini hanya ada aku yang egois, hanya ada aku yang mendendam, hanya ada aku yang berambisi, ambisi untuk menyakitimu secara perlahan-lahan, hingga kau takkan hidup tenang meski segala kesuksesan bersamamu.

"Hm, apa aku tidak bisa menciummu?" Yoongi menyanggahkan dagunya dipundak istrinya, sedang Semi hanya tersenyum menatap betapa bernafsunya Yoongi pada dirinya.

Sial, aku bahkan nyaris menusukmu dengan pisau sekarang Yoong. Semi membatin jijik.

"Apa kau hanya ingin menciumiku?" jawabku lebih menggoda, aku siap jatuh dilumpur, bergelut didalamnya dan mengotori diriku lebih dari dirimu, demi membuatmu mendapatkan rasa sakit yang kuinginkan Min Yoongi.

Yoongi terdiam.

"Apa aku bisa melakukan semuanya denganmu?" tanyanya sedikit ragu.

"Apa maksudmu? Kita suami istri, kau bisa melakukan apapun padaku Yoong"

Tanpa harus meniduri gadis itu. Lanjutku membatin sedih.

Tanpa menjawab ucapan itu, Yoongi segera menerjang tubuh istrinya, memberinya ribuan kenikmatan yang belum pernah dirasakan Semi, benar gadis ini akan dinodai oleh suami kotornya itu, suami yang telah menghianatinya.

—2 jam kemudian—

"Apa kau lelah?" tanyaku pada Yoongi.

"Em, milikmu benar-benar manis" jawabnya sambil melirik kearah milikku.

"K...kau perawan?" tanyanya setelah melihat tetesan darah diarea itu, sukses mengundang segurat merah dipipiku, bagaimana mungkin, dia sefrontal itu mengatakan bahwa aku masih perawan.

"Em" anggukku pelan.

Yoongi tersenyum penuh arti "Pantas saja, aku tak sia-sia memilikimu Mi-ah" ujarnya.

"Kau memang takkan sia-sia memilikiku Yoong" aku akan menyakitimu Min Yoongi, lebih dari yang bisa kau bayangkan.

"Kalau aku boleh tahu, kenapa saat keluar kau menggunakan kain itu untuk menutup kepalamu?"

Tck, kenapa kau baru menanyakannya sekarang, disaat aku tak berniat lagi untuk memberitahukannya padamu.

"Ahh, itu adalah kewajibanku sebagai muslim, selain itu aku tak ingin menampakkan kecantikanku, baik itu rambut, lengan maupun pahaku pada orang lain selain dirimu, karna hanya suamiku yang berhak untuk menikmati semua ini" jawabku sambil bersandar didadanya, meski aku merasa benci dan jijik, namun jika aku harus seperti ini untuk mendapatkannya aku akan melakukannya.

Dia terdiam, mungkin mencoba mencerna ucapanku. Dia tak mengatakan apapun lagi setelah itu dia hanya memelukku dengan hangat—cih, aku tidak membutuhkan itu lagi sekarang. Setelah itu dia kembali melancarkan nafsu bejatnya, aku benar-benar gila, tapi aku harus menyiksanya begitu dalam—karna aku, tak ingin menjadi satu-satunya yang tersakiti Min Yoongi.

Sebegitu besarkah pengaruh Min Yoongi? Hingga istrinya berubah menjadi wanita yang tidak pernah dikenalinya lagi, Yoongi mengira Semi masih mencintainya, masih menginginkannya, namun sayangnya kau salah Min Yoongi, istrimu telah membencimu begitu besar, dan jangan salahkan dia, karena kau sendiri yang mendorongnya jatuh kedalam kubangan kegelapan yang tak berdasar itu, membutakan dirinya dalam dendam yang tak berujung, menyiksanya dengan rasa pengharapan yang berujung dihianati.

TBC

*Kembali Update Senin yah, oke Annyeong*

DON'T TOUCH MEWhere stories live. Discover now