09 +Police and psychiatrist+

2.4K 634 27
                                    

Semalaman mereka tak tidur. Setelah mengatakan sebuah kalimat singkat, makhluk itu hilang di terpa angin.

Mark memanggil polisi, disertai dengan ambulan dan proses masalah Jihoon.

"Pak, saya lihat dengan mata sendiri. Yang lain juga begitu!" Arin dan Yoojung emosi. Di saat-saat seperti ini, bahkan polisi masih saja mengatakan mereka gila.

"Kalian butuh refreshing. Sudah berapa kali saya keliling asrama ini, tapi tidak ada hal-hal yang mencurigakan" balas pak Polisi.

Sementara polwan yang ada di brlakangnya terlihat membisikkan sesuatu.

"Gini, saya akan panggil psikiater" dan setelah polisi itu keluar dari rumah, terlihat seseorang melambaikan tangan dengan riang dari luar jendela.

-

"Nah, jadi kalian semua ber-delapan?" sang dokter bertanya pada mereka semua.

Dan hanya di balas anggukan lemas.

"Apa masalahnya?" tanya lagi sang dokter.

Kini giliran Doyeon dan Mina yang menjawab. "Kita semua kehilangan satu sahabat. Salah satu dari kami, yaitu Haknyeon dapat berkomunikasi. Kami tidak yakin, tapi kami curiga karena semenjak itu, hal-hal aneh terus menghantui kami"

"Seolah-olah kami mengganggu mereka. Nama yang kami sebutkan adalah Kim Yeri, sahabat kami" timbal Mina.

Sang dokter memainkan pulpennya, ia menatap mereka berdelapan, "Ada bukti yang tersisa setelah kemarin?"

Rocky menjentrikkan tangannya,

"Kartu memori kamera lu, Rin. Kan kemaren abis midnight tutor!"

Arin mengangguk semangat. Dengan cepat ia mengambil kartu memori yang masih tersimpan di dalam kameranya.

Memori itu di putar kembali. Lalu menampakkan tutor Arin seperti biasa.

Sampai ada yang janggal.

"Nih bu, liat ini pintu nya goyang-goyang sendiri" tunjuk Mina.

Tak lama, barang-barang di kamar Arin juga berjatuhan sendiri, "Nah bu, liat itu barang-barang nya pada jatoh sendiri!" tunjuk Woojin.

"Bacot anjing" timbal Haknyeon. Lalu mereka semua tetap menonton sampai akhirnya adegan inti terekam.

Benar saja, rambut Arin dan Yoojung di tarik dan diseret. Makhluk itu tak perduli mau segimana dua wanita itu meringis kesakitan.

Namun saat sampai di depan pintu, makhluk itu membalikkan badannya. Menampakkan wajah nya di kamera.

Wanita yang ada disana menutup matanya ngeri. Makshluk itu mendekat ke kamera dan menatap dengan jelas, sampai akhirnya kamera jatuh.

Dan pemutaran selesai.

Kriet..

Tiba-tiba saja kursi disitu menggeser sendiri. Sang psikiater menutup mulutnya rapat.

Merasa tak percaya dengan aoa yang baru saja ia saksikan. Sampai akhirnya barang pecah-belah berjatuhan. Sang psikiater keluar dari rumah mereka.

"Ini di luar kemampuan saya. Saya permisi"

Dan saat mereka kembali kedalam rumah, diaitulah makhluk yang sedari tadi ia tonton membawa pisau dapur dan tertunduk.

Menjemput manusia-manusia yang kini menahan nafasnya.

##

Dark : Girl From Hell | 99 Line | [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang