10 +End+

2.9K 533 61
                                    

"Jadi, kalian ingin bermain denganku?" makhluk itu mengacungkan pisaunya.

Menyayat tangannya sendiri, dan cairan hitam yang keluar. Semua yang ada disitu merasa mual, bau nya sungguh tidak sedap.

#SetanButuhTobat

Lalu Rocky menarik tangan Yoojung keluar, namun nihil. Pintunya terkunci, "Kita harus pergi!" Rocky tak putus asa.

Ia meraih kursi dapur, lalu menubrukannya kepada pintu. Pintu itu sungguh tidak bergeming, kini ganti ke jendela.

Entah bagaimana sekarang jendela itu dalam mode Anti Pecah.

#SetanButuhTobat pt.2

"Ah! Bangsat!" malah tangan Rocky yang tersayat kayu kursi.

Makhluk itu menghampiri Yoojung dengan merangkak. Sementara wanita bermarga Choi itu menutup erat-erat matanya.

"Tenanglah, Cantik. Teman ranjang mu itu skan mati sekarang juga" dan benar saja.

Kayu bekas kursi tadi malah menancap tepat pada dada Rocky.

"Gak!! Rocky! Bangun.. Hiks.. Rocky.." Yoojung menangis tersedu-sedu. "Apa mau lo?!"

"Mauku? Ikutlah keatas"

-

"Kalian berniat untuk memanggil temanmu itu bukan?" makhluk itu kini berusaha berdiri.

Sungguh, suara retak itu benar-benar memuakkan. Sampai-sampai Doyeon menutup telinganya.

"Kalian tidak sadar setelah beberapa bulan ini Yeri mati?"

"..."

"Yeri tidak tinggal di apartment"

Mark membulatkan matanya. Ia baru saja sadar, dan ia berfikir sebentar.

"Jangan berfikir terlalu lama. Jika tidak, sang penjahat akan muncul lagi"

"Kamu ingat siapa yang pertama menghubungi kalian
Yeri mati?"id

"Itu Doyeon. Kim Doyeon"

"Doyeon sudah dekat dengan Arin. Arin menyukai Mark, lalu Doyeon yang membalaskan dendamnya pada Yeri"

"Kalian salah memanggil, nama asli Yeri adalah Yerim. Yang terpanggim saat ini adalah aku, Kang Yeri"

"Jihoon, itu bukan salahku. Tapi Doyeon yang telah membunuhnya, saat itu Doyeon tak benar-benar tidur. Ia pergi ke kamar Jihoon untuk mengambil kertas strategi Yeri"

"Jadi, siapa yang ingin membunuh Doyeon?"

Semuanya diam. Tak ada yang bergeming. Doyeon di selimuti rasa takut juga bersalah, ia bahkan mengepalkan tangannya sendiri.

"Aku.. Aku yang akan membunuh si bajingan itu"

Mark mengambil pisau yang sedari tadi makhluk itu acungkan. Si makhluk hanya tersenyum bangga.

"Kamu emang pantas mati, Kim Doyeon"

End

##
Heu ini book ter-pendek semenjak aku masuk dunia oren. Yaudah, aku keburu males lanjut book ini karena yang aku liat, si sider gak mau tobat.

Yaudah deh. Pokoknya makasih yang udah mampir, I Lobeu You.

Thankful,

Sif🐱

Dark : Girl From Hell | 99 Line | [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang