08 +Knowing+ [revisi]

2.5K 589 45
                                    

Malamnya, seperti biasa mereka makan bebarengan. Dengan menu spesial di tengah meja.

"Hhnngghh.. Tugas gue banyak banget edan" kata Haknyeon sambil mengambil Pizza di tengah-tengah.

"Kak Eunwoo ganteng banget edan" susul Yoojung, yang di balas tatapan elang dari Rocky.

Mark tertawa, "Anjing, Jihoon sama Woojin waras kali makan nasi goreng pake pizza"

"Bacot. Makan pizza doang mana kenyang"

-

"Hhh ini rumus aljabar gue lupa lagi. Pelajaran gue masih sperma napa dibawa-dibawa ke SMA sih?" Haknyeon misuh-misuh sendiri.

Dia mengerjakan pekerjaan rumahnya di ruang tengah. Bebarengan dengan Rocky yang sedang main ps.

"Ki, apal rumus pembagian aljabar gak?"

"Kagak"

"Lah anying, lupa gue. Kalo nanya ke elu mah gaguna"

Haknyeon beranjak ke kamar mandi. Kalau kata orang sunda, Haknyeon tuh 'Beser'.

Setelah urusannya selesai, Haknyeon mengaca sebentar. "Duh, ini napa jadi banyak angin gini di kamar mandi"

Blush!

Haknyeon membulatkan matanya, ia baru saja melihat penampakan seorang wanita di belakangnya.

Haknyeon menengok, tak ada apapun.

Sampai saat ia kembali menatap kaca,

"AAA! ALLAHU!"

-

"WOI! KABUR BURUAN DARI RUMAH INI! ADA YANG GAK BERES DISINI!"

Semuanya menoleh, dengan tatapan bergetar. "Pi—pintunya gak bisa kebuka"

Semuanya sudah saling memegang benda. Jaga-jaga untuk perlindungan.

"Lo diapain Nyeon di kamar mandi?" tanya Rocky. Haknyeon menjawab, "Dia nampakin diri di kaca"

"Kalian kenapa?" tanya Haknyeon.

"Semuanya di seret ke bawah. Mina sama Doyeon yang lagi tidur di banting dari kasur, terus di seret nurunin tangga pake jambakan" balas Rocky.

"Yoojung sama Arin yang lagi bikin midnight tutor di banting kameranya, terus di seret kebawah, sama kayak Doyeon dan Mina, pake jambakan" kata Mark.

Haknyeon merinding.

"Jihoon mana?" semuanya baru sadar. Di depan pintu tak ada Jihoon yang ikut berkumpul.

Semuanya berlari menuju lantai atas dan mendobrak pintu kamar Jihoon.

"Jihoon!" semuanya tersentak, Jihoon terkapar lemas di bawah. Di balik kepalanya asa cairan berwarna merah yang mengalir.

Woojin mendekati sepupunya itu, menidurkan di atas pahanya lalu mengusap kening nya yang kini sudah berwarna merah juga.

"Woojin.. Sa—kit"

Woojin berusaha menahan tangisnya, "Gue yakin lo kuat, lo adalah orang terkuat dimana pun, Hoon"

"Tapi ini terlalu sakit" Jihoon tersenyum, menatap semua temannya yang kini sudah banjir air mata.

Lalu kembali menatap Woojin.

Dan tubuhnya sudah tak bergerak. Hanya di topang oleh pangkuan Woojin.

Prang!

Semuanya menoleh, jendela kamar Jihoon tiba-tiba pecah. Semua beringsut mundur, karena tiba-tiba sebuah tangan yang tak ada bentuknya itu sedang berusaha masuk kedalam kamar.

Bau tak sedap melanda. Semuanya menutup hidung, karena bau nya langsung menusuk dengan tajam kedalam indra penciuman.

Hingga makhluk itu masuk sempurna kedalam kamar dengan merangkak, lalu berdiri dengan perlahan di iringi bunyi patah dan retak.

"Kalian memanggil seseorang yang salah"

##
Ini chapt sepuluh palingan udah end. Aku kurang niat sih sebenernya, abis book ini, aku mau bikin genre m/t

Siapa yang mau baca?

Tidak ada.

Dark : Girl From Hell | 99 Line | [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang