2/9

767 38 1
                                    

*Author's POV

"Sial, ini semua gara gara Kyungsoo, kalau saja semalam dia tidak kerumahku hanya untuk curhat soal Sohyun, pasti aku tidak akan bangun kesiangan dan terlambat seperti ini," gerutu Chanyeol sepanjang jalan. Kakinya tergerak untuk menendang apa saja yang ada didepannya.

Hari ini dia memilih untuk bolos, ya daripada dia datang terlambat mendingan gak usah datang sekalian begitulah pemikirannya.

Seperti biasanya dia melajukan motor kesayangannya ke arah Sungai Han. Tempat favorit untuk didatangi saat dia sedang membolos. Menurutnya pemandangan Sungai Han bisa membuat suasana hati seseorang menjadi lebih baik.

Tak ingin berlama lama, Chanyeol segera menuju ke bangku taman dengan aksen coklat yang berada tepat dipinggir Sungai Han. Namun dia dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang duduk disana.

"Bukankah dia Sohyun? kenapa dia disini? Bukankah seharusnya dia disekolah sekarang? Apa dia bolos?" Tanya Chanyeol sambil berjalan mendekati gadis itu, berniat membenarkan dugaannya.

Tanpa ba bi bu dia duduk tepat disamping gadis itu, seketika membuat gadis itu terkejut dan memalingkan pandangannya.

"Ternyata benar Sohyun," kata Chanyeol dengan volume pelan namun masih dapat didengar oleh Sohyun.

"Kenapa kau disini?" Tanya Chanyeol.

Belum sempat Sohyun menjawabnya tapi Chanyeol malah menghujani Sohyun dengan pertanyaan lain. "Kau bolos?"

Sohyun mengendikkan bahunya setelah mendengar pertanyaan Chanyeol.

"Iya, kau?" Tanyanya balik tanpa melihat lawan bicaranya.

"Sama," jawab Chanyeol enteng.

Dan seketika suasana menjadi hening, hanya suara desiran air sungai dan suara daun yang bergesekan dengan angin yang terdengar.

"Masih marah sama Kyungsoo?"

Chanyeol membuka percakapan. Tatapannya menerawang jauh kedepan. Dia membenarkan posisi duduknya senyaman mungkin.

"Siapapun yang ada diposisiku pasti akan marah," jawab Sohyun ketus.

"Aku tau Kyungsoo memang salah dengan sengaja mengalah saat ujian akhir, ya walaupun alasannya karena dia mencintaimu dan tidak ingin kau tersakiti. Wajar saja kau marah," ucap Chanyeol panjang lebar.

Dia ingin membantu Kyungsoo menyelesaikan masalahnya dengan Sohyun. Bagaimanapun Chanyeol adalah sepupunya, dia tidak ingin Kyungsoo bersedih.

"Apa kau pernah berpikir bahwa tindakanmu sekarang ini mencerminkan bahwa kau tidak menghargai usaha Kyungsoo? Apa kau mau usaha Kyungsoo sia sia karena kau marah padanya?"

Sohyun masih belum menjawab. Chanyeol memutar bola matanya malas. Melihat gadis disampingnya, gadis yang mampu membuat sepupunya jatuh cinta.

"Tadi malam Kyungsoo datang kerumahku dia menceritakan segalanya dan dia menangis. Aku tidak pernah melihat Kyungsoo menangis seperti itu sebelumnya. Kau sangat berpengaruh dalam hidupnya,"

Chanyeol menjeda ucapannya. Selang beberapa detik dia berdiri seraya merapikan pakaiannya. Sohyun masih belum merespon. Dia memelankan suaranya lembut dan meneruskan perkataannya.

"Ingatlah, Kyungsoo sangat mencintaimu. Dengan kau marah seperti ini sama saja kau tidak menghargai usaha Kyungsoo. Kyungsoo memang bersalah, tapi dengan marah kepadanya kau juga bersalah,"

Chanyeol berkacak pinggang sebelum akhirnya melenggang pergi meninggalkan Sohyun. Air matanya kembali mengalir bahkan lebih deras dari kemarin. Entahlah menurutnya ucapan Chanyeol itu seakan menampar hatinya.

Chanyeol yang sudah berada jauh membalikkan badannya dan mendapati Sohyun yang menangis. Namun dia tetap meneruskan langkahnya 'mungkin dia harus sendiri untuk sementara waktu' batinnya.

Tbc

Vote dan comment nya yaa..
Hargain authornya..

Gomawo, Mianhe, SaranghaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang