2/8

137 20 0
                                    

Vote dulu sebelum baca!
Apa sih susahnya vote doang?
































































































Sohyun membalikkan badannya menghadap Kyungsoo. Ia kemudian melontarkan pertanyaan dengan nada mengejek.

"O iya, apa kau juga sengaja mengalah saat ujian akhir hanya agar aku bisa juara satu dan aku tidak dimarahi ibuku?"

Saat ini dia sudah bisa mengontrol air matanya. Ia melanjutkan kalimatnya.

"Cih yang benar saja. Apa aku sangat bodoh hingga kau harus mengalah?"

Sohyun tersenyum kecut lalu membuang muka. Kyungsoo masih diam. Dia bergerak mendekati Sohyun. Menatap nanar manik mata indah milik Sohyun.

"Iya benar semua yang kau dengar itu benar. Aku mengasihanimu karena melihatmu diperlakukan seperti itu. Tapi itu hanya awalnya, hingga aku jatuh cinta padamu. Aku tidak ingin melihatmu disakiti jadi-"

"Jadi kau sengaja mengalah saat ujian akhir?"

Potong Sohyun gemas dengan pernyataan Kyungsoo. Tak mau kalah, Sohyun balik menatap mata Kyungsoo intens. Walaupun sekarang matanya sudah penuh akan air mata yang terus meronta untuk keluar lagi.

"Iya, apa aku salah melakukannya karena aku mencintaimu?" Tanya Kyungsoo dengan nada lembut, tangannya ingin menggapai pipi Sohyun untuk sekedar menghapus air mata gadis itu. Namun ia mengurungkan keinginannya.

"Kau salah, dengan melakukannya kau hanya akan semakin membuatku bodoh. Disini sudah sesak rasanya sampai aku sendiri tidak tahan. Sakit. Lebih sakit dari apapun. Entah alasanmu karena mencintaiku atau apa, sakitnya tidak akan bisa hilang kau tahu?" Ucap Sohyun menunjuk dadanya. Ia sudah tidak kuat, ia akhirnya berlari meninggalkan Kyungsoo yang masih diam membeku.

Kyungsoo mengacak rambutnya kesal. Dia tidak sadar air mata telah keluar dari persemayamannya dan siap membasahi pipinya.

*Sohyun POV

Dadaku sesak, ingin rasanya aku meninggalkan semuanya. Aku sudah berusaha untuk menahan air mataku, tapi tidak bisa.

Sesakit inikah dikasihani? Sesakit inikah hingga rasanya aku ingin mati? Sudah cukup aku mendapat celaan ibuku, kenapa dia harus menambahnya dengan mengasihaniku? Apakah dia pikir aku akan baik baik saja walaupun dia melakukannya karena dia mencintaiku? Tidak, aku tidak baik baik saja, aku tidak ingin dia mengasihaniku ataupun melakukannya hanya karena dia tidak ingin aku tersakiti.

Aku tahu dia mencintaiku, tapi ini hanya akan membuatku semakin sesak. Menyadari bahwa dia mengorbankan semuanya hanya demi diriku dan impian bodoh ibuku.

Dengan melakukannya dia hanya membuatku terlihat semakin bodoh, apa dia tidak percaya dengan kemampuanku hingga dia harus mengalah? Sakit, sakit. Rasanya sungguh sakit. Aku tidak tahu sampai kapan aku bisa menahan rasa sakit ini. Jangan salahkan aku jika akhirnya aku menyerah.

Tbc

Hmm~ udah panjang belom?
Ini dua kali lipatnya part sebelum sebelumnya lohh...

Vote+Comment mbak mas!
Itung itung hargain author!

Gomawo, Mianhe, SaranghaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang