OTW SUKA

38 4 0
                                    

Malam itu hujan turun namun hanya gerimis, di dalam kamar, aku duduk di tepi tempat tidur sambil melihat-lihat buku catatanku, lalu entah dari mana mulainya tiba-tiba Aldi masuk gitu aja ke dalam fikiranku . Aku jadi senyum-senyum sendiri inget dia waktu ngipasin aku tadi. Padahal dia sendiri keringetan.

Kurebahkan tubuhku diatas kasur sambil mencoba mejamin mata, tiba-tiba ponselku bergetar. Dengan spontan fikiranku langsung berkata, “Jangan-jangan dari Aldi.”  Ku raih ponselku dari atas meja.

085225252xxx : Selamat malam untuk wanita manis yang belum aku ketahui namanya. Aldi.”

Aku hanya terdiam setelah membacanya. Aku bingung mau balas apa, malam juga atau iya atau aku perkenalkan diri atau aku bilang ada apa atau tak usah kubalas saja.

Ah pikiranku campur aduk. Tapi ketika ingin aku balas tiba-tiba ponselku bergetar lagi. Aldi menelpon.

Jaman dulu belum ada BBM, WA, dan sebagainya, sosial media paling terkenal kala itu hanya Facebook. Telepon dan SMS masih jadi sarana komunikasi yang utama.

“Iya Hallo Aldi.” kataku saat mengangkat telponnya.

“Smsku gak dijawab. Bingung ya mau jawab apa?” tanyanya.

“Emm anu, tadi baru mau aku jawab kamunya keburu telpon.” jawabku gugup.

“O ya aku lagi bicara sama siapa nih, diponselku cuma tertera nama rahasia?” tanyanya lagi, sebagai cara untuk mengetahui namaku. Aku memang menulis nama rahasia ketika menyimpan nomorku di ponselnya. Biar dia penasaran.

“Panggil aja Mei atau Meila atau Meilani juga boleh.” jawabku.

"Meilani? Hmmm nama panjangnya pasti Meilani Nugroho ?"

"Eh bukan, siapa itu? Meilani Aprilia nama panjangku."

"Ya suatu saat nanti namamu akan kurubah jadi Meilani Nugroho, mau tau kapan?"

"Ha?"

"Nanti saat kita sudah menikah, Nugroho itu nama belakangku, Aldiansyah Nugroho. Diaminin ya Mei, Amin."

"Hahaha," aku hanya tertawa mendengarnya.

"O ya aku mau bilang, Meila selamat istirahat ya. Tapi jangan mimpi indah!.”

“Lho kenapa?”

“Kasihan Indah capek dimimpiin banyak orang, mimpi Aldi aja ya?”

“Hahaha.”

Itulah Aldi yang selalu bisa membuatku tertawa dengan caranya. Kalau kamu kenal dia kamu pasti juga akan suka. Orangnya suka bikin penasaran dan aku suka, eh belum sih kalau malam itu. Masih OTW suka.

¤¤¤

Keesokan paginya seperti biasa aku bangun jam 6, mandi, sarapan kemudian berangkat sekolah. Eh salah minta uang jajan dulu baru berangkat. Aku menaiki motor maticku sendiri ke sekolah, jaraknya nggak begitu jauh, cuma 35 menitan.

Di jalan pikiranku masih dipenuhi oleh kata-kata Aldi semalam. Bikin nggak konsen. Untungnya aku handal dalam hal berkendara. Soalnya jalanan lumayan rame waktu itu, karena itu memang jalan utama menuju ke kota. Rasanya aku ingin cepet-cepet sampai di kelas, biar apa? biar bisa lihatin Aldi dari kaca jendela. 

¤¤¤

Sesampainya di kelas aku langsung duduk dibangkuku yang paling belakang, kuletakan tasku dan kemudian kutoleh kearah jendela.

“Dia gak ada.” gumamku dalam hati.

“Liatin kaca terus, nyari Aldi ya.” tanya Delisa sembari meletakkan tasnya di meja.

“Kemarin aja bilangnya gak penting, sekarang aja dicariin, dasar! Suka ya sama dia? Lagi jatuh cinta ya?” Ledek Delisa.

Dan aku hanya tersenyum malu-malu.

Bebarapa detik kemudian ponselku bergetar. Ada sms masuk. Dari Aldi.

Aldi : Jangan lihatin jendela terus ya. Aku nggak masuk hari ini lagi meriang. Aku tau kamu pasti nyariin. Makanya aku sms, takutnya kamu khawatir. Tapi jangan rindu ya, kan baru sehari.”

Ada-ada saja kau Aldi. Tapi memang sih aku rindu.

Aku : Sakit apa?kok tiba-tiba? Tadi malam masih baik-baik aja waktu telepon.

Aldi : Sakit jiwa kebanyakan mikirin kamu.

aku tertawa kecil membacanya. Dasar Aldi gila.

Aku : Ya sudah istirahat. Jangan lupa minum obat biar cepet sembuh!.”

Aldi : Obatnya ketemu kamu. Selamat belajar Mei. Jangan lupa berdoa dulu, biar fokus.

Bagaimana aku bisa fokus Aldi. kalau kamu selalu saja memenuhi isi fikiranku. Selamat Aldi kamu berhasil. Berhasil mengganggu konsentrasi belajarku waktu itu, sampai-sampai satu lembar buku tulisku isinya tulisan kata Aldi semua. Aldi yang lucu.

TERJEBAK RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang