16th

77 7 0
                                    

Senin, 06.30

Hubungan gue sama Athifa dan Silvi belum membaik juga. But, i'm sure, Allah will give them a truth.

Dan keadaan sekarang gak sebaik dulu. Sekarang gaada umi yang biasanya memotivasi. Dan sekarang sahabat gue ga lengkap yang biasanya bikin gue ketawa terus.

Keadaan semakin memburuk. Dan itu, membuat gue males buat ikutan hafidz lagi. Because, they are special for me. Usually, they never make me disappointed. Ya, karena bagi gue mereka bahagia terus. Dan gue liat liat, dikamus mereka gaada yang namanya sedih, marah, bahkan menjuruskan sesama ke yang buruk.

Itu yang gue tahu. Gue kangen mereka. Kalau suatu saat takdir emang memisahkan tali persahabatan kita, gue bakalan halangin takdir itu. Bisa. Gue pasti bisa terus memegang tali itu.

"Ra..."

Disela sela lamunan gue, ada yang memanggil gue.

"Iya put?"

"Lo gak belajar hafalan?"

"Nanti aja"

"Lo mau ngapain?"

"Cari hiburan yukk"

"Ra, hiburan adalah melakukan hobi lo. Sekarang gue tanya, hobi lo apa?"

"Liat gi--"

"Gak berfaedah tau gak. Membaca kek, atau kegiatan yang lain"

"Gue gasuka membaca"

"Terserah lo deh. Bye, gue mau hafalan dulu"

"Daaahhh..."

Dan saat itu juga gue nyari kesibukan sendiri.

~~~

13.30

Sekarang gue otw ke masjid buat sholat ashar. Soalnya gue tadi ketiduran.

Gue sendiri?

Sure, i'm alone😞

Dan gak lama kemudian gue sampai di masjid.

Dan gue liat didalam masjid tuh ada anak laki laki sedang baca Al quran. Subhanallah suaranya...

Secara lah, gue cuek. Gue berjalan ke tempat wudlu buat wudlu dan kembali ke dalem masjid.

Dia masih membaca. Kira kira sejak kapan ia membaca Alquran?

10 menit kemudian..

Sehabis sholat, gue melipat mukena. Tetap. Ia tetap membaca Alquran. Dan suaranya masih tetap sama. Merdu.

Samperin tida ya...

Gausah lah ya..lagian nanti gue malah ganggu dia.

Tapi saat gue makai sandal. Suara itu terhenti. Sudah selesai kah ia membaca?

Gue liat dari serambi masjid ia mulai berdiri. Dan gue kaget..

Wajah itu...

Juna..

Secepat mungkin gue memakai sandal dan langsung berjalan cepat.

"Astaghfirullah. Apa yang gue lakuin? Di dalem masjid berduaan sama pria bukan muhrimnya"

"Tapi niatmu lain kan?"

Tiba tiba dibelakang gue ada berkata seperti itu. Sontak gue langsung berbalik badan.

"Ju...Juna.."

Bentar deh, gue mikir. Bukannya dia marah sama gue ya?

"Bu..bu..buk..bukannya lo ma--"

"Enggak. Aku gak marah kok.."

Sama aja anak ini kayak dulu_-. Aku kamu.

"Santai aja kalo ngomong sama gue"

"Gabisa"

"Ha?!"

"Yaudah, aku pergi dulu ya. Wassalaamualikum"

"Waalaikumsalam"

Subhanallah...

Abis itu gue balik ke asrama.

~~~

20.10

Hafidz telah dilakukan sekitar 1 jam yang lalu. Dan you know, sekarang adalah babak eliminasi.

Bismillah..

Sekitar 5 menitan, hasil vote ditampilkan di layar. Ya, seperti dahulu, anak yang vote no.3 dari bawah sampai terakhir akan dieliminasi. Gue sama temen temen langsung berbalik.

Dan....

Eakk gantung. Hehe...

Sengaja guys,hehe...

Thanks for reading..

My Six SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang