Ga paham deh gue sama yg diomongin temen temen. Mereka seenaknya aja nuduh si Juna.
Eitss..bukan berarti gue membela dia. Gue cuma pengen bukti yang kuat.
Bisa aja si Juna ngajak Athifa karena ada keperluan yang penting. Atau, bisa jadi mereka bersaudara. Atau berkerabat mungkin? *Kayaknyanggadeh"Heh! Nglamun aja.."
Tiba tiba ada yang ngagetin gue. Dan itu si Juna. Panjang umur ni orang..*wawlahualam
Sekarang gue lagi duduk duduk di bangku taman kota.
"Kok sendirian aja sih?"- Juna
Dia nanya gitu tanpa ada malu malunya sama sekali. Padahal pas di cafe tadi dia ngerti gue sama temen temen.
"Ha?ehmm..anu..gak papa. Ini sama nunggu jam adek pulang sekolah"
"Pulang jam berapa sih?"- Juna
"Jam setengah 2"
"Aku jemput ya.."- Juna
"Ehh gausah, jangan. Dia pasti asing sama lo"
"Udah gak papa. Insyaallah aku hafal kok sama adekmu"
"Dibilangin..gausah, Jun.."
"Kamu kenapa sih, Ra. Kok kaya badmood gitu?"- Juna
"Ha? Gak papa.."
"Bentar, kamu tunggu disini"- Juna
Apa bener, si Juna cuma gantungin cewe doang? Cuma bisa ngalus, baperin doang? Yakali anak hafidz gitu. Mereka pasti juga tahu isi Alquran. Gue harap dia ga kaya gitu. Sangat disayangkan banget ga sih. So--
"Ra, nih minum dulu"- Juna
Dia beliin gue minuman.
"Lohh kenapa? Kok repot repot? Makasih deh,Jun"
Dia tetep ngebet nodongin minuman yang dia beli ke gue.
Dengan 'terpaksa' gue nerima minumannya.
"Makasih ya, Jun"
Ditanyain gak ya? Ishh...gausah dehh..
"Ra, ukhti bilang ke aku kalau besok kamu bakalan diajak ke suatu tempat. Dan bersama ke- 5 temenmu"- Juna
"Kemana ya? Jam berapa? Ngumpulnya dimana?
"Insyaallah jam 6 an. Kamu ke rumah sakit dulu aja gak papa. Besok semua nyamperin kamu"- Juna
"Oo gitu.."
"Oh iya, ini udah hampir jam setengah 2 nih. Gue jemput adek gue dulu ya.."
"Ohh, perlu dianter?"- Juna
"Yakali, Jun. Adek gue mau ditumpangin dimana coba?"
"Berarti kalo ada tempat mau nih?"- Juna
Ngalus kann...
"Yaudah deh..gue duluan ya.."
~~~
Seusai gue jemput adek gue. Gue ke rumah sakit dulu.
"Assalaamualaikum"
"Mi, boleh minta izin ngga?"
"Ke?"- umi
"Gatau. Diajak umi ke suatu tempat. Sama temen temen kok, mi. Sama Silvi, Sania, Amanda, Putri, sama Ath--thifa.."
"Kok gatau tujuan sih? Yaudah pokok ada orang tuanya"
"Tapi, abi gimana? Abi belum bangun bangun ya?"
Umi menggeleng pasrah. Pasti beliau sedih sang belahan hati tak kunjung membuka matanya...
"Umi, besok Sarah tinggal gak papa?"
"Insyaallah gak papa. Oh iya, untuk urusan kamu kuliah, masih dibatalkan dulu. Karena juga butuh tanda tangan abi"- Umi
"Gak papa, mi. Insyaallah gak papa"
"Besok berangkat jam berapa?"- Umi
"Gatau juga. Mungkin ya pagi. Sekitar jam 6 an insyaallah"
"Ra, gatau ya. Tadi ada yang nge WA umi. Kalo gasalah Amanda"
Umi nyodorin ponselnya ke gue. Dan gue buka, ternyata memang Amanda.
Amanda
onlineRa..
Besok lo bisa kan?
13.12✔Insyaallah
✔Lo berangkat jam berapa?
13.46Insyaallah jam 6. Kan nyamperin lo dulu.
13.47✔okd
13.47~~~
Wahh maap lama banget ga update.
Insyaallah ini mau di ending in ceritanya. Insyaallah juga mau buat sequel. Insyaallah kalo ga kurang dari 1 atau 2 atau 3 chapter lagi udang di ending in.
Thanks for reading
Stay vote, please..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Six Secrets
Spiritual(PRIVATE CHAPTER) ( COMPLETE CHAPTER) Kebersamaan selalu merapatkan tali persaudaraan. Tetapi, konflik selalu datang pada mereka. Apakah tali persaudaraan mereka akan merenggang, bahkan putus? Find an answer at this story Happy reading everybody