Jumat, 17.45
Amanda POV
"San, uda siap? "
"Udah nih, bentar izin dulu"
"Ga usah elah"
"Sesat gue ngikutin lo"
Sania pergi ke dapur mau izin sama mamanya.
Apa daya gue yang ga izin sama sekali. Lagian ortu gue tadi juga ada rapat. So, mereka gatau kalau gue kabur, hehe...
Bisa dikatakan gue bandel atau gimana lah, soalnya mereka cuma mikirin kerjaan.
Pasti kalian mikir, ortu gue beli in gue baju, ngajak ke mall dulu, itu kurang buat gue?
Tentu itu kurang, gue aja sering gak makan sehari juga karena mereka nyibukin diri mereka.
Kalian ingat kan kejadian di mall dulu? Mama gue cuma mentingin diri dia sendiri.
"Nda... "
"Eh iya? "
"Ayo! "
Kita buru buru ke halte bus. Dan kita sampai
Gak lama bis nya tiba. Gue sama Sania langsung naik.
~~~
18.45
Biasanya jam setengah tujuh udah dimulai. Tapi gue ga ngerti kenapa kok engga segera dimulai
Tapi gue denger denger ada 2 orang. Katanya penyusup sih. Lah, kok bisa?
Terus gue nanya ke ukhti Fitri.
"Ti, emang 2 orang itu cewe apa cowo? "
"Cewe semua. Kayaknya seumurannya kalian"
Deggg...
Jangan jangan Amanda sama Sania.
Gue langsung narik Putri keluar asrama. Dan menuju ke pos satpam.
"Pak, 2 orang tadi dimana ya? "
"Gatau neng, dibawa sama Ust. Rizky tadi. Mungkin dibawa ke ruangan nya"
"Yaudah makasih pak"
Gue sama Putri langsung menuju ke ruangannya Ust.Rizky.
Tok tok tok...
"Assalamualaikum "
Jglegg...
"Waalaikumsalam"
"Pak, saya boleh masuk? "
"Ada urusan apa ya? "
"Urusan dengan mereka berdua"
~~~
"Oh gitu"
"Iya, pak"
"Kenapa kalian ga bilang ke satpam aja kalau mereka berdua ini teman kalian"
Mereka kan gak bilang ke gue kalau mau kesini. Masa gue bilang gitu? Kan mereka nanti yang nanggung malu - batin gue
"Anu pak... Ehmm...saya lupa kalo mereka mau kesini"
"Yaudah, kamu ajak mereka aja di kursi penonton"
"Baik pak"
"Assalamualaikum "
"Waalaikumsalam"
~~~
19.30
Waktu hafidz pun dimulai. Jam segini baru dimulai karena masalah mereka berdua tadi.
Maaf, gue skip ya buat hafidz
~~~
"Oh, lo ya yang namanya Sania? "- gue
Gue gak pake jaim jaim an 'aku-kamu'
"Ne"
"Ha?!"
"Eh..emm..iya"
Di asrama gue kita berenam. Berenam gaess...
Kita berkumpul. "Ra, Sil, gue kangen sama kalian"- Amanda
"Sama deh"- gue sama Silvi
"Jadi, lo ngapain disini?"- Silvi
"Ehehe....njenguk kalian"- Sania
"Kok tau tempatnya disini? "- Athifa
"Amanda ga ngerti tempat hafidz kalian? Mustahil banget. Dia kan femes"- Sania
"Syirik lo ya.. "- Amanda
"Udah udah, tadi uda izin apa belom? "- Putri.
"Udah"- Sania
"Be.. Belom"- Amanda
"Astagfirullah amanda, kalo nanti ada apa apa gimana? "- Silvi
"Posthink aja gaes"- Amanda
"Ya semoga aja, tapi --"- Gue
"Udahlah"
"Terus kalian pulang kapan? "- Putri
"Ngusir nih? "- Amanda
"Ngegas mba? "- Sania
"Engga gitu. maksudnya Putri tuh, kalo kalian tidur sini biar dianterin ke kamar tamu"- Silvi
"Lah, kayak rumah aja. Emang ada? "- Sania
"Ada dong, kan multifungsi"- gue
"Iya in_-"- Amanda
~~~
Insyallah konflik udah mulai di chapter selanjutnya. Tapi, masih konflik permulaan, hehe...
Maap buat chapter ini agak pendek.
Thanks for reading
Thanks a lot for reading and vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Six Secrets
Spiritual(PRIVATE CHAPTER) ( COMPLETE CHAPTER) Kebersamaan selalu merapatkan tali persaudaraan. Tetapi, konflik selalu datang pada mereka. Apakah tali persaudaraan mereka akan merenggang, bahkan putus? Find an answer at this story Happy reading everybody