Akhirnya waktu pendaftaran dan tes untuk hafidz quran sudah dimulai. Umi yang dampingi gue buat daftar. Soalnya abi masih ada jadwal.
"Silahkan diisi formulirnya"
Abis ngisi formulir, gue langsung disuruh duduk buat nunggu giliran tes.
Btw, gue udah keringat dingin.
"Ra, Silvi mana? "
"Gatau ma, coba Sarah WA"
Silvia Andara
Terakhir dilihat hari ini pada 09.06Silviii..
☑Lo dimana?"Yahh...dia off, mi"
"Yaudah biarin"
Tiba tiba pintu buat tes kebukak. Menampilkan sesosok silvi.
Gue cuma nglempar senyum ke dia.
Dari rautnya uda nunjukin kalau dia lolos.
Terus, 3 peserta lagi udah gue.
"Ra, sebelum tes, baca alfatihah sama ayat kursi dulu"
"Iya ma, doain Sarah ya"
"Tentu"
20 menit kemudian..
"Sarah Ashilla Assidiq"
Ya Allah gue dipanggil.
Bismillah, lo harus bisa, Ra. Yakin kalo lo bisa lolos. Gue yakin, Allah berpihak ke gue.
Rumus gue:
Doa + ikhtiar = keberhasilan
Betewe belom tentu ya. ⬆😊
Gue masuk kan.
Gue liat disitu ada 2 ustadzah dan 2 ustadz.
"Santai saja. Nanti kalau nerveous, takutnya kamu ngeblank", kata bu ustadzahnya.
Tarik nafas, Ra..
Bismillahirrohmaanirrohiim
"Sudah siap? "
"Siap"
"Hafalkan surat Al- Isra' ayat 22"
Skip buat tes nya ya..
Ga lama gue keluar.
"Gimana, Ra? "
Gue balikin kartu yang diberikan buat juri tadi.
Awalnya gue masang muka sedih. Maksut gue buat surprise.
Abis liat tulisan 'LOLOS', umi langsung meluk gue. Dan nyium nyium kening gue.
"Umi bangga sama kamu, Ra. Selamat! "
"Makasih, mi"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Six Secrets
Spiritual(PRIVATE CHAPTER) ( COMPLETE CHAPTER) Kebersamaan selalu merapatkan tali persaudaraan. Tetapi, konflik selalu datang pada mereka. Apakah tali persaudaraan mereka akan merenggang, bahkan putus? Find an answer at this story Happy reading everybody