-8

890 116 1
                                    


aku kebawah untuk makan malam. namun aku sangat kecewa melihat meja makan yang kosong. kurasa aku akan malam mi instan hari ini.

aku pun mengambil paket mi instan dan membuatnya, lalu melahapnya cepat. pada saat itu lah aku mendengar handphone ku berdering. aku pun meninggalkan makananku di meja makan dan berlari keatas untuk mengangkat telepon.

"annyeonghaseyo, siapa ini?" tanyaku berhubung aku tidak menyimpan nomor tersebut.

"eunsoo-ah! bogosipda." jawabnya. deg, bukannya itu..

"byun baekhyun?"

"ne, baekhyun it is." jawabnya. dari mana ia mendapat nomorku? dan tentu saja..

"apakah nayeon yang memberimu nomor ku?"

"ne." sungguh, nayeon si cicak kering.

"oh, baiklah. senang bisa berbicara denganmu. aku sedang sibuk jadi.. annyeong." aku yakin dia mengatakan sesuatu tapi aku segera mematikan teleponnya. aku berlari ke kamar nayeon yang berada tepat di depan kamarku, namun dia tidak ada disana. mungkin dia di kamar mandi.

aku pun kebawah untuk lanjut memakan mi instan. dan, percaya atau tidak, mi tersebut sedang dilahap oleh nayeon. aku menatapnya dengan penuh amarah. tapi dia malah tercengir kecil dan lanjut makan. dia telah memberi baekhyun nomor teleponku, dan sekarang dia memakan makananku? keterlaluan. aku pun menarik napas dalam untuk mulai rapping.

"yah, nayeon-ah! bangunlah, kau tidak bisa melakukan semuanya sesukamu! memberi nomor telepon orang lain ke sembarang orang, memakan makanan orang lain tanpa permisi, dan terlebihnya lagi, membaca diari orang lain tanpa permisi. aku akan melaporkan semua perbuatanmu pada eonnie." aku memarahinya tanpa jeda sedikitpun.

"hm? mianhae." jawabnya pendek. lalu membuang kotak mi instan dan dengan santainya kembali ke kamarnya. anak itu benar benar terlalu keterlaluan.

aku pun kembali lagi ke kamarku untuk tidur.

***

aku membuka mataku perlahan. sudah pagi. aku pun mengusap mataku dan berjalan ke kamar mandi, lalu segera mandi dan bersiap siap untuk sekolah.

setelah selesai, aku pun kebawah dan bertemu dengan nayeon. dia memberikanku kotak makan yang berukuran kecil.

"mianhae, ini aku berikan kau oreo. jangan beritahu eonnie ya." katanya sambil menunduk. aku pun tercengir. aku merasa sangat terhormat saat ini. aku pun menepuk kepalanya pelan, mencoba menjadi saudara yang baik.

"sudah tidak apa apa." aku pun menerima kotak tersebut dan kemudian aku berjalan ke sekolah yang tidak begitu jauh dari sini. sebenarnya bisa saja aku meminta eonnie mengantarku seperti semalam, namun cuacanya bagus.

di sekolah, aku berjalan ke kelas. soonyoung belum datang, jadi aku sendiri hingga seseorang menghampiriku. itu soonyoung. aku pun tersenyum.

"pagi!" sapanya sambil menunjukkan senyumannya yang membuat hatimu meleleh seketika.

"pagi."

soonyoung duduk di sebelahku. tak lama kemudian guru sudah datang dan pelajaran langsung dimulai.

***

kringggg...

lonceng istirahat berbunyi nyaring. aku pun menutup buku dan mengambil kotak yang berisi oreo dari nayeon tadi. dengan semangat, dan dengan senyuman lebar, kubuka kotak tersebut dan melahap oreo. senyumanku berubah menjadi sebuah wajah jijik.

"ewww!" apa yang diletakkan nayeon di dalam oreo ini? rasanya seperti.. odol gigi. awas saja kau nayeon.
(#nayeonforpresident2k17)

soonyoung hanya menertawaiku. aku memukulnya. harusnya dia membantuku untuk menjelek-jelekkan nayeon kan? dia malah tertawa. aku pun hanya memalangkan diriku sendiri.

tiba tiba seseorang perempuan menghampiri kami berdua. ia tersenyum. "soonyoung oppa!"

"oh, hyemin-ah!" soonyoung memeluk perempuan tersebut. siapa dia? aku pun hanya terdiam, melihat mereka tanpa mengatakan apa apa.

"oppa, siapa dia?" tanya perempuan itu, atau sepertinya bernama hyemin seperti di sebut soonyoung. soonyoung melihat kearahku. "dia temanku."

oh, jadi kita bukan lebih dari teman, ya? baiklah.

"dan eunsoo, ini sahabatku, hyemin. dia baru saja kembali dari Jerman." soonyoung memperkenalkannya.

"annyeonghaseyo." sapaku sambil tersenyum kecil.

"kalau begitu, ayo kita jalan jalan sepulang sekolah, oppa!" ajak hyemin, menggenggam tangan soonyoung.

"ne, tentu! aku akan menjemputmu di kelasmu nanti. annyeong!" aku dan soonyoung pun berjalan kembali ke kelas, tanpa berbicara apapun.

***

fyuh. benar benar hari yang melelahkan. ide bagus untuk membeli popsicle.

"soonyoung-ssi, ayo kita beli popsicle!" aku mengajak soonyoung. siapa lagi yang bisa kuajak?

"mianhae, aku akan pergi bersama hyemin." jawabnya. begitukah?

"oh, oke." tanpa mengatakan apapun, soonyoung pergi begitu saja. tanpa mengatakan apapun. tidak bahkan memberi tahukan ku bahwa ia akan pergi duluan. aku pun berjalan pulang sendirian.

di rumah, aku melakukan rutinitasku seperti biasanya. mandi, mengerjakan pr, makan dan sebagainya. aku juga memarahi nayeon tentang oreo tadi, tapi seperti biasa dia tidak peduli.

karena cuaca sangat gerah, aku pun memutuskan untuk ke taman dan membeli popsicle sendiri. aku berjalan dengan tenang hingga aku melihat laki laki yang sangat familiar. kwon soonyoung. bersama hyemin. mereka berpegangan tangan.

haha, ternyata soonyoung bukan hanya melakukan itu padaku. jadi selama ini dia hanya menganggapku teman. tidak lebih. aku pun buru buru membeli popsicle dan segera pulang.

desireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang