(a/n): ada kejadian kekerasan disini hehe. yang belum cukup umur boleh baca kok tapi kalo offended atau apapun itu jangan salahin saya ya!1!
esoknya, aku bertingkah seperti biasa. aku tidak meminta sonsengnim untuk memindahkan tempat dudukku. hyemin berpura pura batuk didepanku untuk mengingatkanku, namun aku pura pura tidak tau, dan hariku berjalan seperti biasa.
hingga saat waktunya pulang, soonyoung tidak bisa mengantarku pulang karena dia akan pergi ke suatu tempat bersama omma nya. aku pun pulang sendiri. saat keluar kelas, hyemin menghampiriku dan menarikku ke gudang sekolah.
"hyemin, apa yang-"
"kau akan merasakan akibat dari tidak melakukan apa yang kusuruh!" dia menamparku kuat membuat pipiku menyengat. aku mengusap pipiku pelan. dia kemudian memukul kepalaku dengan sapu. aku meringis kesakitan.
satu jam berlalu.
tanganku sudah memar, dan bibirku berdarah. aku sudah berusaha untuk melawan tapi aku gagal. hingga akhirnya aku pun menyerah. disaat aku ingin berkata, hyemin melemparkan sebuah ember kearahku. aku menangis, tidak ingin melakukan itu tapi itu terjadi.
"sekarang, apa yang ingin kau katakan? dasar, b*jingan." jeritnya, sedikit pelan.
"h-hyemin, mian-"
"kau tidak bisa meminta maaf lagi! apapun itu yang akan kau lakukan, pastikan kau tidak akan bertemu soonyoung lagi, seumur hidupmu!" potongnya sambil melempar satu ember lagi kearahku.
"a-aku akan kembali ke indonesia." kataku, apa lagi yang bisa kukatakan? hyemin pun tersenyum.
"baguslah. pastikan kau sudah tidak muncul lagi besok." katanya, lalu pergi.
dasar, memang dia pikir dia siapa? aku pun berdiri, dan pergi. tanganku penuh dengan luka dan memar. aku pun memakai kardigan yang selalu kubawa ke sekolah untuk menutupi luka.
di rumah, aku menangis sepuasnya. aku bercerita kepada nayeon dan eonnie. mereka ingin melapor namun aku melarang, karena itu akan membuat situasi lebih buruk, bukan? aku pun membereskan barang barangku, dan aku bisa mendengar pintu kamarku terbuka.
"eunsoo, kau benar benar akan pergi?" tanya nayeon, menghampiriku dan duduk di tempat tidur. aku pun mengangguk sambil tersenyum.
"itu jalan terbaik." jawabku.
"yah, aku akan merindukanmu. dan kau terdengar seperti sedang shooting sinetron!" kata nayeon. aku pun tertawa dan memukulnya pelan.
"aku akan kesana tahun depan oke?" kata nayeon.
"kau tidak perlu, siapa yang mau melihat wajahmu?" candaku. nayeon pun memukulku pelan. aku hanya tertawa. "besok tolong bilang ke kepsek aku akan pindah keluar negeri ya." pintaku sambil menutup koper karena aku sudah selesai packing. nayeon pun mengangguk.
"apakah kau tidak akan memberi tau soonyoung?" tanya nayeon. aku menggeleng. nayeon lalu pergi.
_______
next chapter is the last chapter guyss AYEE dont forget to vote!