"Yang salah bukan dia yang memang tidak menaruh hati kepadamu, melainkan yang salah itu ekspektasi berlebihanmu."
— just because they are kind, that doesn't mean they love you.
**
"Bagi minum dong, Key." Bara langsung menyambar botol minum berwarna pink berisi air mineral yang terlihat tinggal setengah itu. Bahkan tanpa menunggu persetujuan dari Keyha –Bara meneguknya dengan santai.
"Emangnya gue ikhlas apa?" tanya Keysha.
"Yaelah, medit banget lu ah!" protes Bara.
Keysha terkekeh geli. "Bercanda juga, serius amat lo."
Bara kemudian melangkah pergi menuju tempat asalnya yaitu, tepat disamping Adena. Kursinya memang berada di barisan kedua dari pintu masuk dan juga tempat duduk Adena terletak di bagian kedua sehingga siapa saja yang melihat Bara duduk disitu pasti langsung bertanya-tanya dalam hati.
Apa maksud dan tujuan dari seorang Bara duduk disitu, apalagi Adena merupakan salah satu murid di kelas yang dibilang sangat ambisius dalam urusan pembelajaran.
Teriakkan suara laki-laki di kelas begitu mendominan pendengaran Keysha hingga lamunan gadis itu yang semula menatap lurus ke arah meja milik Bara dan Adena saat ini langsung tersadarkan.
"NAJIS BANGET SEKARANG BARA PAIT!" Gallen sengaja meledek temannya tersebut berkali-kali.
Keysha mengernyit bingung dan baru menyadari bahwa disampingnya sudah ada Indira yang entah sejak kapan tiba di kelasnya itu.
"Eh, udah-udah, jangan ganggu Bara!" celetuk Rama, namun Keysha tahu betul bahwa ada nada ledekan yang terselipkan dibalik kalimatnya.
Indira hanya tertawa melihat kelakuan teman-teman sekelasnya yang meledeki Bara habis-habisan. Tetapi, ada satu batin yang sibuk berperang dalam hatinya menerka ada hal apa yang tidak ia keetahui tetapi orang lain ketahui.
Dan sungguh, Keysha benar-benar menyesali telah merasa begitu penasaran dengan berita terbaru di sekolahnya yang tidak ia ketahui. Rasa-rasanya, ia lebih baik tidak mengetahui sama sekali dari awal dibandingkan harus mengetahuinya dengan cara terlambat.
Kedua-duanya tidak mengubah perasaan laki-laki yang ia sukai kepadanya bukan?
"YAELAH SALTING BANGET BAR!" sahut suara teman Keysha yang lain dan kalimat-kalimat ledekkan lainnya.
Keysha yang merasa tidak tahan, karena seolah hanya dirinya yang tidak tahu apa-apa –langsung saja ia bertanya to-the-point kepada Indira yang berada disampingnya.
"Dir, bener kan Bara lagi deketin Adena?" bisik Keysha.
Indira membeku ditempatnya mendengar pertanyaan yang dilontarkan Keysha. Dirinya paham betul sebenarnya bahwa cepat atau lambat, sahabatnya ini pasti akan bertanya mengenai hal itu kepada dirinya.
"Iya kan, Dir?" Keysha yang sudah sangat penasaran itu kembali bertanya meminta penjelasan. Setidaknya dengan begitu, ia tidak terlihat seperti orang bodoh sendiri. Namun, setelah ia mengetahui fakta–yang seharusnya tidak lagi mengejutkan untuknya–dari Indira itu. Batinnya benar-benar menyesali rasa penasarannya.
Indira mengangguk perlahan. Melihatnya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaannya selama ini membuat gadis berlesung pipit tersebut langsung menghela napas pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
book i | everglow ✔️
Подростковая литература[based on true story] Gadis itu bersembunyi dibalik bayangannya, memendam seluruh rahasianya yang semakin lama membunuh secara perlahan. Dia membantumu untuk bisa bersamanya dan dia selalu disana untuk mendengarkan seluruh keluh kesahmu. ...