twenty six :: no longer

623 44 4
                                    


"this feeling is no longer for you. I hope so."

**

Entah mengapa semakin kesini Keysha merasa Bara semakin menghilang. Memang pada faktanya, sahabat Keysha yang satu itu sudah sangat dikenal jarang sekali membuka pesan LINE jika tidak benar-benar membutuhkan sesuatu.

Gadis itu merasa bahwa ia pun tidak berhak untuk kesal jika lelaki itu menghilang, namun setidaknya jangan membuat Keysha merasa bahwa ia hanya dibutuhkan jika ada hal yang penting bagi Bara. Hal itu justru menimbulkan kenyataan menyakitkan.

Keysha berusaha tidak memusingkan hal tersebut dikarenakan minggu ini merupakan minggu yang cukup hectic untuknya. Karena, minggu ini lah yang menentukan dimana Keysha harus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Minggu yang menentukan empat tahun kedepan nantinya.

Setelah pengumuman pertama dari ujian mandiri yang ikuti tidak juga meloloskan namanya, Keysha sudah benar-benar ikhlas seratus persen dengan apapun hasilnya dari ujian mandiri kedua yang akan diumumkan hari ini. Tapi yang pasti, ia akan tetap terus berdoa meminta hasil yang terbaik kepada Sang Pencipta.

Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa langit cerah telah berganti menjadi gelap. Ah, andai saja perasaan Keysha semudah itu berubah dan hilang layaknya langit siang yang berganti menjadi malam.

**

Gadis yang saat ini sedang berusaha membuka pengumuman melalui website resmi yang telah diberikan dari pihak Perguruan Tinggi Negeri pun dengan hati yang sudah terpacu lebih cepat dari detak normalnya itu terus-terusan berdoa dalam hatinya. Ia meminta untuk ditegarkan setelah melihat apapun hasilnya nanti.

Namun ketika website tersebut sudah bisa diakses –wajah Keysha langsung kaku seketika. Ia mengerjapkan kedua matanya berkali-kali berusaha memastikan apakah yang ia lihat saat ini benar adanya atau itu hanyalah harapan yang ia inginkan.

Mama dan Papa Keysha yang juga sama-sama melihat layar laptop itu langsung memeluk anak bungsunya dan senyum sumringah terpampang nyata di kedua wajah mereka. Tentu saja tak lupa dengan mengucapkan selamat kepada anaknya itu.

"Alhamdulillah," ucap mama Keysha. "Selamat ya, Nak." Mama dan Papa Keysha bergantian dengan senyum lega yang luar biasa bahagia, tak lupa dengan mengucapkan syukur dalam hati berulang kali atas karunia Sang Pencipta yang telah memberikan rezeki.

Nama Peserta: Keysha Almira

Jalur Seleksi: UJIAN TULIS (UTUL) 2018 – SOSHUM

Hasil: Selamat, Saudara/i DITERIMA pada Program Studi S1 HUKUM

Gadis bernama Keysha itu pun spontan langsung melakukan sujud syukur setelah berhasil memastikan bahwa pengumuman tersebut benar nyata. Ia juga menangis –kali ini tangisan bahagia. Sebab pada kenyataannya, sejak dahulu ia sama sekali tidak pernah terlintas dibenaknya untuk bisa diterima di salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki peringkat nomor satu di negaranya. Bahkan untuk sekedar menuliskan keinginan kuliah di salah satu Universitas favorit di kota Pelajar ini pun tidak pernah ada di pikiran Keysha.

Benar kata pepatah. Jika takdir itu memang untuk kalian, sesulit apapun itu –semua pasti ada jalannya.

Keysha juga tidak menyangka bisa bertemu lagi dengan sahabat sekaligus teman sebangkunya selama tiga tahun terakhir di masa putih abu-abunya. Sebab, Indira telah diterima terlebih dahulu melalui jalur SBMPTN dan juga sahabat Keysha tersebut sudah sejak lama mendambakan bisa melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri favorit di kota pelajar itu.

book i | everglow ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang