"I hate you for not noticing. But i hate myself more for not telling you anything. Because of the fear of losing you."**
"WOI, jadi lo seriusan bikin cerita tentang dia?" tanya Indira dengan volume suara yang tidak bisa dikontrol –kebiasaan memang, padahal saat ini mereka masih berada di dalam kelas.
Keysha langsung melebarkan kedua matanya memberi kode kepada Indira untuk mengecilkan volume suara.
"Hah?! Seriusan?" Indira kembali meyakinkan, namun kali ini dengan volume yang lebih pelan.
Keysha mengedikkan bahunya. "Kepo lo!"
Namun memang pada dasarnya laki-laki yang duduk tepat di depan Indira dan Keysha kepo, tentu saja ia langsung memutar tubuhnya menatap ke mereka.
"Bikin cerita lo?" tanya laki-laki itu kepada Indira dan Keysha –ralat, lebih tepatnya hanya kepada Keysha.
Gadis yang ditanya tersebut kikuk tidak tahu harus menjawab apa. Anjir lah Indira minta disumpel banget sih!
"Kepo juga lo kayak Indira, apaan sih." elak Keysha yang langsung mengalihkan pandangannya ke arah buku yang terbuka lebar –entahlah ia pun juga tidak tahu membaca apa. Sok-sokan aja berusaha menghindar dari tatapan sahabat laki-lakinya itu.
"Gue cari ah nanti," ledek Bara. "Apa Dir namanya?" lanjutnya sengaja mengungkit-ungkit di depan Keysha. Tetapi Keysha tetap berusaha untuk tidak memperdulikan ucapan Bara tersebut.
Indira menggeleng. "Tau ah, gue juga gak dikasih tau sama ini bocah."
Gila aja kali kalo Bara tau. Batin Keysha menggerutu.
"Gak bakalan elah lo tau. " Keysha pun akhirnya membuka suara.
Bara memberikan tatapan menantang. "Sampe gue tau, lo mau ngasih gue apa?"
Lawan bicara Bara itu pun bungkam –tidak tahu harus menjawab apa. Pokoknya istirahat nanti gue bakalan marahin Indira! Lagi-lagi Keysha berbicara sendiri dengan dirinya dalam hati.
"Ogah!" jawab Keysha.
"Yaudah gini aja, kalau udah dinovelin pokoknya gue harus jadi orang pertama yang dapet ya, awas lo kalo enggak." ancam Bara.
Iya, Bar, iya... cerita itu juga lo kok yang jadi tokoh utamanya. Palingan habis itu yang ada juga lo ngejauh. Hahaha.
"Hmm. Atur aja deh atur sana." Keysha hanya bergumam sembari mengerjakan soal dari buku yang ia bawa.
Seolah tidak memperdulikan Indira yang berada di samping Keysha, Bara kembali berbicara kepada gadis itu, "Ngapain sih lo?"
Keysha melirik Bara sebentar, kemudian kembali melanjutkan mengerjakan soal Matematika di buku latihan soal. "Ngerjain soal, gak liat?"
"Ngapain ambis banget belajar buat UN sih, Key?"
Ya, Bara memang tipe manusia yang sangat-amat-super-duper tidak peduli dengan Ujian Nasional yang akan dilaksanakan empat hari lagi. Lelaki itu hanya akan fokus ke SBMPTN serta ujian-ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri lainnya, karena prinsipnya adalah ia sudah pasti lulus. Berbeda dengan Keysha yang masih tetap mempelajari pelajaran untuk UN, karena menurut Keysha, belajar Ujian Nasional sama dengan menyicil materi untuk SBMPTN dan juga kelak nilai Ujian Nasional akan tertera di ijazah sehingga jangan sampai memalukan. Ijazah kan bakalan digunakan hingga mencari pekerjaan nantinya, begitulah kira-kira prinsip Keysha.
KAMU SEDANG MEMBACA
book i | everglow ✔️
Teen Fiction[based on true story] Gadis itu bersembunyi dibalik bayangannya, memendam seluruh rahasianya yang semakin lama membunuh secara perlahan. Dia membantumu untuk bisa bersamanya dan dia selalu disana untuk mendengarkan seluruh keluh kesahmu. ...