9.His Eyes

6.1K 398 11
                                    

"Sekarang siapa yang terbawa perasaan ?" Ia mengangkat sebelah alisnya yang membuat wajahnya makin...

Aku langsung memalingkan mataku dari sihir matanya walau itu dengan susah payah.huft

"Ha..ha..terbawa perasaan ?" Aku tertawa hambar mencoba memenangkan suasana yang bisa saja memojokkanku.

Kemudian dia mengangguk sambil terus menatapku.

"Karena biasanya mereka tertarik dan jatuh padaku karena...tatapanku" oh Ya Allah dia tersenyum menjengkelkan lagi.

"Maaf S.h.e.i.k.h Hamdan,daripada tertarik padamu aku lebih tertarik pada sphagetti yang ada di depanmu" aku menekankan kata sheikh supaya dia sadar betapa berjaraknya aku dan dia,dan benar,aku lebih tertarik pada sphagetti ku yang mulai menghangat di depanku.

Sudah tidak panas.

Ia hanya tersenyum dan mengambil garpu kemudian memakan oglio olio nya lagi dengan diam.
Aku pun melakukannya.

"Boleh aku bertanya sesuatu ?"

Aku mengangkat kepalaku dan menaikkan sebelah alisku.Bingung apa yang akan dia tanyakan tapi akhirnya akupun mengangguk tanpa menaruh kembali garpuku.

"Kenapa sepertinya kau tidak sama sekali merasa segan padaku seperti yang dilakukan yang lainnya ?"

Wajahnya terlihat serius saat i
ni,makin membuatku bingung.

"Segan ? Untuk apa ?" Aku kembali menyendokkan oglio olio ku dan memasukkannya kemulutku.

"Entahlah.Mungkin karena aku adalah...putra mahkota ?"

Uhukk

Aku benar-benar tersedak karena tegurannya yang halus walau dengan nada tidak yakin diakhirnya,seolah-olah dia sedang menebak.

Ya kuakui aku salah,aku memang tidak terlalu menjaga sikapku selama ini padanya.Aku terlalu banyak membantah dan berlebihan dalam berbicara kepada seorang putra mahkota,CROWN PRINCE !! dan lebih parahnya dia adalah calon raja di kerajaan yang aku sedang menuntut ilmu disana.Mungkin dia akan mendeportasiku setelah ini.

Dia diam.Tetap menunggu jawabanku.

Aku menghembuskan nafasku pelan "tidak".

Dia masih tetap diam menunggu penjelasan kata-kataku.

"Saya tidak merasa segan pada anda Sheikh,tapi saya menghormati anda" ucapku tak kalah serius.

"Apa bedanya segan dan menghormati ? Terdengar sama"

"Tentu saja beda.Seseorang yang merasa segan pada anda,ia akan selalu takut dan merasa tidak nyaman dengan kehadiran anda didekatnya karena takut melakukan kesalahan yang membuat anda tidak menyukainya dan dia akan selalu membuat kebaikan di depan anda hanya karena ingin membuat anda terkesan.Dan biasanya orang yang merasa segan itu tidak merasa dekat dengan orang yang diseganinya dan merasa tidak pantas baginya yang menurutnya derajatnya lebih tinggi darinya...

...Berbeda dengan rasa hormat,yang mana orang yang menghormati merasa nyaman berada dekat dengan orang yang di hormatinya dan merasa bisa menjangkaunya untuk dia rangkul"
Entah dari mana aku mendapatkan kata-kata ini,namun ini benar-benar yang ada di kepalaku saat ini dan ini pendapatku.
Seseorang seharusnya tidak merasa segan pada seseorang karena hanya kastanya lebih rendah dari orang itu.Membuat mereka memiliki jarak.

Dia tersenyum lagi,dia tidak bosan tersenyum.

"Jadi kau tidak segan padaku karena aku seorang crown prince ?" Tanyanya lagi.

Mr.Hamdan Al Maktoum & Miss Al Hashimi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang