29.My Day

6.2K 393 35
                                    

(Week later)

"Hey,anak bebal ! Bangun kau ! Seisi rumah sudah siap malah kamu yang belum.Kau mau keluarga Hamdan melihat liurmu hah ?!" Ali menggebrak-gebrak kasur Humaira kemudian menarik selimut oranye muda yang menutupi badan Humaira.Memang caranya membangunkan adik perempuan satu-satunya ini terkenal ekstrim.

"Noo ! Aku nggak mau bangunn ! aku nggak mau bangun !" Humaira kembali menarik selimutnya dan menutupi seluruh badannya sampai kepala.Ia sangat berharap hari ini dihapuskan dari kalender.

"Kalau kau tidak dengan Hamdan,kau mau tunangan dengan Hussein hah ?!"

"Iyaa sama Hussein ajaa" dia tidak mau bertunangan hari ini.Titik.

"Heh jadi cewek jangan playgirl dong!"

"Sayang ! Kenapa kamu masih kumel kaya gini ?! Pelayan !! Cepat bantu Humaira" Mama Humaira histeris saat melihat anaknya masih menggunakan piama kedodorannya dan rambutnya acak-acakkan.

"Nggak mau ! Aira nggak mau maa" Humaira makin menempel pada tempat tidurnya dan berpegangan erat pada sandaran tempat tidurnya.

"Ya Allah Nak ! Cepat mandi !" Perintah ayah Humaira tegas saat melihat anaknya masih berantakan sedangkan keluarga Hamdan dua jam lagi akan sampai ke rumah mereka.

"Baba..." rengek Humaira.

"Mandi !" Ayahnya mengangkat tangannya menunjuk pintu kamar mandi.

Dengan berat hati Humaira menuruti ayahnya.Ia berjalan ke kamar mandi ogah-ogahan sambil menghentak-hentakkan kakinya lesal.

••••••••••

"Humaira ! Demi Allah ! Kau ini mandi apa menyikat lantai ?! Sudah empat puluh lima menit kamu di kamar mandi. Cepatlah !" Ali mengacak-ngacak rambutnya kesal dengan adiknya yang kalau udah merajuk seperti ini ingin dia lempar ke jurang.Andai bukan dia yang di tugaskan ayahnya untuk menemani Humaira dia tidak akan mau meladeni adik keras kepalanya ini.Hanya Ali yang mampu bersikap tegas pada Humaira, Farouq tidak tahan dengan sifat manja dan keras kepala Humaira sedangkan Zayn pasti selalu menuruti keinginan Humaira.

Ceklek.

"Udah" ucap Humaira dengan wajah datar.

••••••••••••••

"Masha Allah cantiknya anaknya Mama" Moza menatap anaknya kagum dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Humaira memutar matanya jengah dengan akting berlebihan mamanya.

Dari tadi dia sudah seperti boneka manequin.Dia duduk diam saat MUA itu dan para stafnya mengutak-atik wajahnya juga tatanan rambutnya.Dan ia juga berdiri diam saat designer itu memakaikan hasil karyanya pada tubuhnya.

Dan ia juga berdiri diam saat designer itu memakaikan hasil karyanya pada tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mr.Hamdan Al Maktoum & Miss Al Hashimi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang