34.Best Gift is You and this !

9K 478 51
                                    

Check mulmed and listen it !

( 2 months later...)

"Habibty...habibty...bangun" Hamdan mengelus lembut lengan Humaira yang memutar di dadanya.

"Ngg..." bukannya bangun Humaira malah makin merapatkan tubuhnya ke badan Hamdan.Membuat Hamdan sedikit geli karena masih belum terbiasa dengan istrinya yang kalau tidur suka menggeliat memeluknya,biasanya kan dia tidur sendirian.I'm not jones anymore haha.

Hamdan tersenyum geli dengan pikirannya sendiri kemudian mengecup lama pucuk kepala istrinya.

"Ini udah siang loh.Kamu nggak kuliah ?"

Humaira menggeleng dengan mata masih tertutup.

"Loh kenapa ? Jangan mentang-mentang kamu istri aku terus kamu mau bolos sembarangan" Hamdan mencubit ujung hidung Humaira membuat tidurnya terganggu.

"Ih kamu yang perhatian dong sama jadwalku,hari ini aku kosong" Humaira menutup kembali matanya.

"Terus kamu mau merencanakan apa hari ini ? Seharian di tempat tidur berpelukan denganku seperti ini ?" Hamdan mencoel-coel dagu Humaira yang langsung di tepis Humaira.

"Ih emang kamu pengangguran ? Lagipula hari ini aku ada janji dengan Zayed..."

Zayed...Zayed...

Mata Humaira langsung terbuka lebar dan langsung bangun dari tidurnya.

"Eh kamu kenapa ?" Tanya Hamdan bingung dengan alis berkerut.

"Jam berapa ini ? Duh jam delapan ! Aku kan ada janji sama Zayed" Humaira menggaruk-garuk kepalanya panik sambil melotot melihat jam dinding.

"Segitunya kamu ingat ada janji sama Zayed sampai seperti itu" Hamdan merengut sambil memutar matanya kesal.

Menyadari kesalahannya,Humaira kembali lagi ke tempat tidurnya dan memeluk Hamdan lebih erat.

"Malu sama umur kalau kamu cemburuan" Humaira mencium pipi Hamdan sekilas.

"Tidak ada sangkut pautnya sama umur kalau sudah berhubungan sama cemburu dan cinta" jawab Hamdan.

"Ihh...sayangku sweet banget sihhh" Humaira mencium gemas hidung mancung Hamdan.

"Udah ah nggak usah cium-cium gitu"

"Beneran ?"

Hamdan terdiam,wajahnya tampak berfikir.

"Eh tidak,aku cuma bercanda"

Humaira terkekeh pelan dan mencium pipi Hamdan lagi.

"Kamu jangan lucu-lucu dong...kalau gini kan aku tidak bisa jauh-jauh darimu"

"Bagus,kalau begitu.Jangan pergi sama Zayed" Hamdan menekan kedua pipi Humaira dengan satu tangannya sampai membuat bibir Humaira mengerucut ke depan.

Humaira melepaskan tangan Hamdan sambil cengengesan.

"Tidak bisa Hamdan.Aku sudah berkali-kali membatalkan janjiku dengan Zayed, Alia dan Layla,tidak enak kalau aku menolaknya lagi" rayu Humaira.

"Baiklah..." jawaban Hamdan membuat  Humaira langsung melompat-lompat kesenangan diatas tempat tidur.

"...tapi aku ikut"

"Ih Hamdan,jangan jadi suami posesif gitu dong"

"Aku suami posesifmu dan kamu harus terima kenyataan itu"

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Mr.Hamdan Al Maktoum & Miss Al Hashimi (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang