Chapter 8

810 23 1
                                    


Azhara  pov

Aku terbangun dari tidur ku kulihat jam masi menujukan jam 3 subuh.  aku bangun dan duduk di kasur ku. Hati ku benar benar masi gelisah dengan kata Etta ku tadi,

Bagaimana ini, aku harus menikah dengan fikry, sementara laki laki itu bahkan tidak mencintai ku lagi. Aku harus bagaimana, ucap ku dalam hati

Aku pun berdiri dan masuk ke kamar mandi mengambil wudhu.  Aku pun menggelar sejadah mengara kiblat. Aku sholat istiharah dan ku sambung dengan sholat tahajud, dalam sholat dank e khussyuan ku, air mata ini terus mengalir dar kedua bola mata ku, dalam doa di penghujung sholat ku aku meluapkan segala penat dan kebingungan ku pada Sang Pencipta ku.

" Ya Rabb, tuhan ku pemilik semesta alam. Aku adalah hamba mu yang lemah, aku selalu menyerahkan segala hal yang menyangkut kehidupan ku pada segala aturan mu. Hamba hanya salah satu ciptaan mu yang selalu mencoba patuh akan segala putusan dan taktir mu. Ya Rabb, Engkaulah  Dzat yang maha mengatahui segala yang terbaik bagi umat Mu, jika menikah dengan fikry adalah hal yang baik bagi  hamba  dan keluarga dari kedua belah pihak kami ,sekiranya Engkau melancarkan  dan menjadikan hal ini sebaik baiknya, jika pernikahan ini hanya karna ambisi dan hanya akan menjadi malapetaka  bagi ku, agamaku, dan keluarga ku. Akhiri ini sebagai ujian pendewasaan diri bagi kami Ya Rabb ku, Dzat yang maha adil seadil adilnya di alam semesta ini. Jika dalam pernikan ini adalah kebaikan bagi ku dan dirinya satukan kami dalam keridho'an hati pada masing masing hati kami, jadikan hati ku penuh rasa ikhlas Ya Rabb, luaskan rasa sabar pada jiwa ku seluas luasnya samudra di alam semesta ini. Kelak jadi kan hatiku benar rasa ikhlas se ikhlasnya agar kelak segala pengorbanan dan apa yang telah aku lakukan saat ini tidak akan ku ungkit dalam keadaan apapun diri ku. Ku titipkan segala yang terbaik bai ku dan hidup ku, pada Mu sang pemilik Dunia ini.  Walahaula wala quwata illa billahil azim," doa ku dalam hati.

Aku mantap kan hati ku di pagi ini, aku berbaring lagi di kasur ku. Aku tahu hari telah pagi, tapi rasanya badan ku masih terasa lemas.  Terdengar suara membangunkan ku

" ara,, ara, bangun nak sudah siang " kata ibu ku membangunkanku

Aku membuka mata ku, dengan perlahan kulihat snar matahari telah menerangi kamar ku, kulihat diri ku masi mengenakan mukenah, rupanya aku tertidur setalah sholat tadi.

" iya bu, ara ketiduran, sampe sampe lupa melepaskan mukenah " kata ku menjelaskan pada ibu,

" iya, ayo mandi,  sudah siang, lihat itu sudah jam 8 pagi kamu masi saja berbaring seperti itu, apa kamu tidak kerja" kata ibu ku

" iya bu, tapi sepertinya ara tidak kebutik. Ara kurang enak badan bu, ara pengen istirahat satu hari ini." Kata ku pada ibu.

" ya, sudah kalau begitu, istirahat lagi kalau kamu masi merasa kurang enak badan, biar ibu buat kan bubu ayam anget buat ara, "ucap ibu ku

" iya ibu, makasi" balas ku.

Ibu pun keluar dari kamar ku.  Ku ambil ponsel ku dan mengirim sebuah pesan singkat pada zakya
------------------------------------
to :
zakya

Assalamualaikum, zakya maaf hari ini aku gak bisa ke butik dulu ya, soalnya aku kurang enak badan.
Aku izin sehari ini untuk istirahat ya,
--------------------------------------
From :
Zakya

Walaikumsalam, iya ara gak apa, kau sakit. Sakit apa ?
Sebentar lagi aku ke rumah mu menjenguk ok. Tunggu aku.
--------------------------------------
to:
zakya

Tak apa zakya, aku hanya kurang enak badan, iya makasi ya karna mau menjenguk ku,
--------------------------------------

Ibu masuk membawakan ku bubur, dan menyuapi ku. Melihat sorot mata ibu membuat ku berderai air mata,

IKHLAS KU PEMBUKA CAHAYA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang