Chapter 2

1.1K 22 0
                                    

Hari hari ku lewati sama seperti hari hari biasa nya. Tapi di hari ini hari yang tidak seperti  biasanya. aku benar-benar mendapatkan gelar sarjana ku. Bahagia rasa hati ku. 4 tahun lama nya aku berjuang tuk mendapatkan gelar ku. senyum ceria terlukis pada wajah Etta² dan ibu ku.

Aku melihat semua senyum terlukis begitu pula dengan sahabat ku.

" akhirnya zakya. kita selasai kan juga kulih kita" ucapku dan memeluk sahabat ku.

" iya ra. akhirnya sarjana kita ni. hahahah" ucap zakya.

acarapun wisuda pun meriah . berkumpul saudara dan teman teman ku. Dari kejauhan ku lihat mobil rush putih memasuki gerbang rumah. dalam hati aku berkata aku kenal mobil ini. mobil ini tidak asing lagi, apakah itu dia... ya dia Muhammad fikry.

aku terus memperhatikan mobil itu hingga benar benar berhenti di depan rumah ku dan orang di mobil putih itu keluar.  Dua orang itu  aku kenal mereka.  Terdengar suara ibu ku yang berjalanan di samping ku menuju dua orang itu. jantung ku berdetuk kencang apakah di ikut. apakah dia baner datang menemui ku. tanya ku dalam hati ku.

" Silahkan masuk bu Ning.pak hamza"  ucap ibu dan ayah  ku. pada tamu tersebut.

iya mereka adalah ayah dan ibu Fikry. orang tua kak iki sebutan untuk laki - laki yang hampir menjadi suamiku. Dua orang itu ummi dan Abah kak iki. mata ku terus mencari cari lelaki yang menghakiri hubungan kami.Dimana dia. saat mata ku terus mencari keberadaannya. aku di kejutkan oleh suara ibu ku.

"Ara.... zahra !!!, ini ummi datang cepat sini "  panggil ibu.

aku menuju mereka.  Aku menyalimi ummi dan Abah dengam takzim.

ya memang walau hubungan ku dengan kak iki berakhir tapi hubungan aku,keluarga ku dengan pihak keluarga mereka tetap baik baik saja. Jelas saja Ummi dan Abah masi menginginkan ku menjadi menantu mereka. tapi tidak buat kak fikry yang entah dari kejadian malam itu.. hingga sekarang jangankan bertemu kabarnya pun tak lagi akh dengar.

"ummi.. Abah  gimana kabarnya" sembari mataku trus melihat ke arah mobil putih itu.

"Ummi dan abah alhamdulillah sehat, ra.." ucap Abah

" Fikry juga sehat kok zahra. dan Salamat ya zahra, atas wisuda nya" sambung ummi seakan tau sedari tadi aku mencari kak iki

"hehehe,iya mi. makasi. loh kak iki gak ikut mi ?" tanya ku 

" Fikry sedang di Semarang. sudah 9 bulan Fikry di semarang, mengurus bisnis nya di sana dia baru saja membuka cabang di semarang" jawab ummi menjelaskan pada ku.

9 bulan ?? berarti setelah kejadian itu dia pergi ke semarang. Apa dia menghidariku. kata ku dalam hati.

" ooh gitu ya mi." ucapku.

" Maafkan Fikry ya zahra, maafkan tentang semua hal itu zahra. ummi masi benar benar sangat menyayangkan hal itu zahra" ucap ummi sedih.

aku rangkul ummi. dan berjalan ke arah kumpulan keluarga ku.

" Udalah mi. zahrah udah memaafkan dan melupakan kejadian itu. mungkin belum berjodoh mi" ucap ku menenangkan ummi

"Tapi ummi dan abah masi berharap kamulah jodoh fikry zahra"

"insya'allah ummi.. udah ummi jangan sedih ini kan hari wisuda zahra. ara pengen semua senang dan bahagia" jawab ku membawa Ummi ke kempulan keluarga ku.

"zahra pun sebenarnya masi sedih ummi, masih teringat jelas kejadian lalu"

aku pun pergi berkumpul dengan teman-teman ku tapi dari kejauhan aku melihat keluarga sedang berbincang bincang entah apa yang mereka bahas.

***

aku bersandar di kursi sofa di ruang TV. meluruskan badan rasa nya semua badan ku pegal seharian acara wisuda ku.

"ara.." panggil ibu yang mau duduk di sampingku.

"iya ibu" jawab ku

" hampir setahun ibu gak pernah ngeliat kamu dekat dengan teman cowok, apa kamu sudah ada pengganti fikry hati kamu ara ?" tanya ibu sampil menglus kepalaku.

akupun menyandarkan kepalaku di pangkuan ibu. " belum ibu. ara tidak tau apakah ara bisa mendapatkan laki laki lain. tapi ara untuk saat ini masi ingin sendiri bu. ara masi ingin berkarir dulu. dan membahagiakan ibu dan Etta"  jawab ku

" iya ara, ibu mengerti. tapi kau sudah cukup umur untuk mencari pendamping. ataukah kamu masi marah dan sakit hati akan kejadian itu. jangan menyesali atau dendam ara. anggap kemaren itu adalah pembelajaran hidup untuk mendewasakan mu dan mendapatkan hal yang lebih baik, IKHLAS kan yang terjadi, dan maafkan fikry. ibu yakin kamu pun sebenarnya masi mencintai nya." nasehat ibu. kata kata ibu membuat ku hati ku terasa ngilu mendengar nya.

Benar kata ibu apa aku masi mencintainya..ataukah aku hanya dendam aka tidak tau... aku pun ragu..

bersambung.....

============================================
Etta² = panggilan untuk seorang ayah. biasa di gunakan oleh orang dari suku bugis bone. sebutan ini  digunakan oleh keturunan nigrat atau bangsawan dari kerajaan bugis.

IKHLAS KU PEMBUKA CAHAYA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang