chapter 17

820 40 2
                                    

Azhara pov,,,

Dia meninggalkan ku sendiri disini,, tak ada lagi rasa cinta bahkan kasihan pada ku. aku masih duduk di lantai bersadar pada kasur. aku masih saja menangisi semua ini, jujur aku tak tahu apa yang harus lakukan, bahkan aku dengar semdiri dari mulutnya bahwa dia tak mencintai ku, 

"Ya Allah ku pasrah kan semua takdir ku dan rumah tangga ku pada Kuasamu, beri Keajaiban dalam rumah tangga ku, dan juga buka pintu hati suami ku untuk mencintaku, hikss,, hikss,, hikss, Beri aku kesabaran yang luas menghadapi untuk mehadapi ini semua Ya Allah" ucap ku

terdengar suara pintu kamar terbuka, kulihat Fikry masuk dan menghampiri ku,

"sudulah jangan menagis terus" ucap fikry di hadapan ku dan memegang kedua lenganku

aku hanya dian dan masih saja terisak, aku menatapnya kulihat mata nya. kulihat tatapan matanya, aku ingat tatapan itu aku lngat, tatapan yang sama di saat dia memutuskan untuk meninggalkan setahun yang lalu,

"Maaf Zhara, maaf kan aku, maaa,,," ucapnya dan ku potong ucapanya

"jangan meminta maaf, aku mohon, demi allah jangan kak,, cukup,,, jgan bicara lagi aku mohon, jangan mengatakan itu, aku tak mau,, " kata ku dan berdiri menghidar nya dan naik ke kasur memejam kan mata ku

"ara,, tenangkan dirimu,,, tidurlah" ucapnya yang mengikuti ku , dan menutup tubuh ku dengan selimut membelai kepala ku dengan lembut.

 aku merasakan nya dia menyelimuti ku dan membelai ku dengan lembut, dia, kak iki ku, kak iki yang aku rindukan,, tapi maaf kan aku tadi ka. aku sungguh  takut, aku tak ingin kamu berbicara lagi, aku takut dari kata maaf itukamu akan meninggal kan ku lagi,, aku tak ingin, aku pernah kehilanganmu dan tidak untuk ke dua kalinya, "aku sungguh mencintai mu kak" ucapku dalam hati dan meneteskan air mata . aku masi merasakan belaian itu ,, ku buka mata ku aku tak bisa berbicara apa apa saat ku dapati dia tepat di depanku, dan mengusap air mata ku.

"aku kalah ara,, aku kalah, " ucap nya dan mengecup keningku

Fikry Pov,,

mengingat kenangan pahit itu membuat ku sakit, tapi aku tak bisa terus seperti ini aku tak bisa lagi menahan dan membohongi perasaan ku, aku telah kalah,, akulah dengan mu Azhara,,, aku tak bisa membencimu aku mencintaimu,, inilah saat nya aku memaafkan semuanya tak ada jalan cerita yang sempurna. aku harus menyerah berpura pura aku membencinya,, ketulasan cinta dan keiklasannya mendampingi ku aku merasakannya dia tulus,

aku akan mencoba melupakan kenangan pahit itu ara, bantu aku melupakan itu,

aku memutuskan untuk bertemu dengannya meminta maaf atas perbuatan ku, dan menerima nya. ku buka pintu kamar ku lihat dia masih duduk di lantai menagis, hati ku sakit melihatnya seperti itu,aku berjalan menghampirinya.  di melihat ke arah ku,, mata yang sembab karna menangis ku lihat dia sangat kacau.

aku menatapnya, aku bingung mengutarankan semuanya hingga aku beranikan diri ku untuk memulai

"sudulah jangan menagis terus" ucap ku memegang lengannya

dia  menatap ku masih terisak tangis, kulihat bulir bulir air mata jatuh di pipinya

"Maaf Zhara, maaf kan aku, maaa,,," ucapku meminta maaf tapi belum aku menyelesaikan bicara diatelah memotongnya

"jangan meminta maaf, aku mohon, demi allah jangan kak,, cukup,,, jangan bicara lagi aku mohon, jangan mengatakan itu, aku tak mau,, "ucapnya histeris dan berdiri menaiki tempat tidur

aku tau dia meghidari ku,

"ara,, tenangkan dirimu,,, tidurlah"ucap ku menenangkanya kulihat dia memejamkan mata nya kutarik selimut menutupi tubuhnya , membelai rambutnya dan ku kecup keningnya menunjukan aku sangat mencintainya.

IKHLAS KU PEMBUKA CAHAYA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang