Chapter 10

833 25 1
                                    

Aku telah siap menunggu di depan rumah ku. tak lama aku menunggu akhirnya Bagas datang.  Dia turun dari mobil mewahya. subhanallah sungguh gagah dan tanpan nya pria ini menggunakan kemeja rapi garis wajah yang tegas. "astagfirullah ara. istighfar kamu itu sudah di hitbah dan tak pantas memikirkan pria lain." ucap ku dalam hati.

" ara ayuk masuk" ucap bagas membukakan pintu mobilnya untuk ku.

"makasih" ucap ku memasuki mobilnya dan kulihat bagas membalasnya dengan senyum.

kami pun tiba di rumah orang tua okta. dimana acara lamaran tersebut berlangsung ku lihat rumah telah dipenuhi oleh para keluarga okta dan wisnu begitu juga tamu undangan.  aku dan bagas pun memasuki rumah okta. kulihat zakya dan suaminya zaky telah datang, kulihat pula tika dan  ady meraka sedang ngobrol santai dengan teman teman lainnya. aku dan bagas pun menghampiri mereka.

"hai..kya.." sapa ku. mereka semua melihat ke ara ku.

"hai.. ara... eh loh kamu dateng bareng bagas ya ra." ucap zakya dan tatapan nya penuh kecurigaan melihat ku.

"iya kya. aku bareng bagas" ucap ku. belum selesaj aku berbicara tika pun menyambung pembicaraan.

"wah...wah wah... rupanya ada kelanjutan dari pertemuan di ternate kemaren nih" goda tika pada ku.

"apaan sih tika. nggak kok. kami cuma berteman, iya kan bagas?" ucap ku dan melihat ke arah bagas memintanya tuk menjelaskan

"iya, tadi biar sekalian gitu kan kasian juga kalau ara nyetir sendiri kan mending sama aku kesininya" jelas bagas.

acara lamaran pun di mulai.  Ku lihat okta sangat cantik dan anggun memakai kebayanya. wisnu pun gagah dan tanpan memakai jas. mereka pun melempar senyum. Ku lihat mereka sangat bahagia. Teringat peristiwa lamaran ku dua bulan lalu. sangat lah menyedihkan. tak ada senyuman di antara aku dan fikry. hanya di penuhi tatapan kebencian dari wajah fikry. Aku asyik dengan lamunan ku hingga aku di kagetkan oleh tepukan tangan para undangan karena melihat pertukaran cincin oleh okta dan wisnu.

acara lamaran pun selesai. Kami pun bersantai sambil menikmati hidangan yang telah di sediakan oleh tuan rumah.

" akhirnya teman teman ku menemukan pasangannya, aku bahagia melihatnya" ucapku pada bagas yang sedang berdiri disampingku.

"iya ya ra. terus kamu kapan ra, gimana kalau kita berdua juga menyusul mereka. hahaha" ucap bagas sambil tertawa. mendengar ucapan bagas sontak membuat jatung ku rasanya berhenti sejenak. aku melihat kearah bagas dan melihat nya.

"hahaha gimana ra, biasa aja dong ra lihatnya nggak usah serius dan kaget gitu. aku loh cuma bercanda.hahaha" sambung bagas lagi dan tertawa kearah ku.

"astagfirullah. jatungku hampir saja mau lepas. aku ini sudah dihitbah orang bagas. aku kira kau serius" ucapku dalam hati.

"bagas, jangan bercanda ah. kamu ini iseng banget sih." balas ku.

" hahaha. beneran juga nggak apa apa kan. kita kan sama single." ucapa bagas.

" udah ah. jangan becanda.pulang yuk dah malam " ucap ku mengajak bagas pulang.

"ayok. bidadari berhijab. aku siap mengantarkan mu kemana saja. hahha" ucap bagas bercanda.

" aduh bagas. udah deh jangan gombal gitu kali." balas ku.

aku pun pamit pada okta dan wisnu. kemudian pada tika dan ady. saat aku berjalan ke depan pintu zakya memanggil ku.

" ara..."  panggil zakya dari kejauhan

akupun berbalik kearah zakya ku lihat zakya mengerakan tangannya isyarat memanggilku.

"bagas, bentar ya aku temui zakya dulu. enggak apa apa kan ? " ucap ku pada bagas. ku lihat bagas menganggukan kepalanya bertanda dia memperbolekan. aku pun berjalan menuju zakya.

IKHLAS KU PEMBUKA CAHAYA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang