Chapter 12

893 25 3
                                    

waktu menujukan pukul 4 pagi dan aku pun belum bisa memejamkan mata ku.  ku lihat lelaki yang sedang berbaring di samping ku membelakangi. laki laki ini sekarang telah sah jadi suami ku sekarang. laki laki yang sangat dingin terhadap ku.

adzan subuh pun berkumandang. tapi fikry pun tak bangun dari tidur nya. Aku pun ragu ragu tuk membangun kanya. lama aku berfikir dan mengumpulkan keberanian ku tuk membangunkan nya. akhirnya aku pun memberanikan diri untuk membangunkan nya

"kak... kak iki bangun" panggil ku menyentuh lengannya membangun kan nya.  "kak bangunn udah subuh" panggil ku lagi. akhirnya fikry membuka matanya melihat jam dinding kamar hotel.

tanpa ada satu sahutan atau pun satu katapun keluar dari bibir nya untuk ku. dia berjalan dengan diam menuju kamar mandi mengambil wudhu. dan aku pun menyiapkan sejadah dan perlengkapan sholat sambil menunggu nya berwudhu.

akhirnya dari sekian lama aku menunggu akhirnya sekarang telah berdiri di depanku seorang imam ku. walau pun dalam sikap dinginnya itu dia adalah suami ku. laki laki yang harus ku junjung tinggi kehormatannya.

****

fikry pov

flashback

hari ini aku akan menikah dengan wanita yang membuat ku lupa bagaimana caranya untuk mencintai wanita lain. wanita yang menghancurkan harapan ku. mengahuncurkan segala cinta. dan membuat aku sangat sakit. wanita yang sangat aku cintai dan aku percayai tapi sekarang aku membencinya. Andi Azharaiana wanita yang sangat aku benci. tapi sekarang menjadi istri ku. wanita yang tega di belakang ku membohongi ku. sekarang menenjadi istri ku karna tuntutan orang tua ku.  Dia wanita yang membuat hati ku jadi beku. saat iya mengucapakan apapun saat akad nikah tadi aku tidak mau memasukan dalam hati ku. tidak untuk dua kali ara aku harus sakit hati karna ulah mu.

aku sengaja membuat nya seperti ini. ingin aku lihat sebesar apa dua kuat. dan agar dia tau bagaiman sakitnya aku karna nya.

subuh ini ara membangunkan ku sholat subuh. aku tahu dia tak tidur semalaman. tapi aku tak mempedulikan nya.

flash back end....

***

pagi ini aku adan ara cek out dari hotel. aku dan ara pun menuju rumah orang tua ku.  dalam perjalanan dr kota batu menuju rumah ku. tak satu pun kalimat terlontarkan dari bibir kita berdua. hingga sampainya kami di rumah.

umi dan abah juga keluarga ku menyambut kami di rumah.

" wah pengantinnya dah dateng. pasti capek hayo makan siang dulu lalu istirahat." ucap umi

"iya ayuk makan dulu. setelah itu boleh istirahat. pasti kalian berdua masi capek. " ucap abah

kami pun menuju tempat makan. kulihat ara hanya diam datar dan pucat sepertinya dia sakit. tali aku tak ingin memperdulikan nya.

hingga umi ku memperhatikan ara.

"ara kamu kenapa nak.. apa kamu sakit? "

"nggak kok mi. ara nggak sakit hanya perut ara kurang enak. maaf mi" ucap ara.

" ya udah cepat habiskan makan mu lalu istirahat. nanti umi nyarikan obat paling kamu masuk angin ra."

ucap umi memberi kan perhatian

"fikry!!!  kamu itu gimana sih istri kurang enak badan malah kamu diam aja begitu. gak ada perhatiannya sama skali" ucap abah menegur ku.

" ehh ..." barj aku ingin membalas ucapan abah sudah di potong oleh ara.

"tak apa bah..  ara nggak apa apa. paling hanya masuk angin "  sambung ara.

" iya ara. ya sudah sana istirahat. fikry sana antar ara kemar istirahat kasian pasti dia kecapean." kata abah

IKHLAS KU PEMBUKA CAHAYA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang