chapter 6

909 19 0
                                    

Sinar matahari pelan pelan meneragi wajah ku.. aku membuka mata ku dengan perlahan. Rupanya hari sudah pagi. aku tertidur setelah sholat subuh tadi. aku bangun dan masih duduk di kasur ku. ramasanya badan ku pegal  dan lemas. Seminggu lalu aku baru saja dari ternte. dan baru semalam aku balik ke malang lagi. oh bener capek.

Ponsel ku berdering ku lihat dari layar ponsel ku. Zakya yang menelpon aku oun lekas mengangkat telpon zakya

"hallo, assalamualaikum, iya kya"

jawabku mengangkat telepon

"wallaikumsalam,ara.. kamu udah di malang, kanapa gak kabari kalau kamu pulang semalam." balas zakya dan menyernu ku dengan bawel

"aduh kya.. satu satu napa nanya nya. dah kaya wartawan. iya aku pulang semalam dan aku gak kabari kamu karna aku gak mau ngeganggu pengantin baru" ucap ku.

" ih ara kok gitu sih. kan gak apa apa kalau aku jemput. aku kerumah mu sekarang ya ar" kata zakya

"hmm. iya kesini ya sekalian jemput aku kita ke butik hari ini aku lagi gak ingin nyetir rasa nya capek banget kya." ucap ku

"hmmm. oke lah aku kesana sekarang ya. kamu siap ya. aku gak mau nunggu kamu berdandan. jadi sampai aku di rumah kamu udah harus siap. ok" balas zakya.

"iya iya. bawel banget sih"ucap ku menutup telponnya dan lekas mandi.

aku pun bersiap siap menunggu jemputan zakya. aku keluar kamar aku lihat ibu sedang duduk di meja sarapan merapikan bunga di vas.

"pagi ibu ku sayang" ucap ku menuju ibu ku dan memeluknya. rasa nya lama sekali aku gak ketemu. padahal aku hanya bergi seminggu.

" pagi juga ara sayang, ayo sarapan. kamu mau ke butik ar" balas ibu dan menyakan ku karna melihat ku sudah rapi.

" iya bu. ara mau ketemu zakya dan meeting bentar soal bisnis yg di ternate itu" jawab ku sambil duduk di samping ibu yang sedang mengambil kan sarapan untuk ku.

" kamu gak capek ar gak istirahat dulu. masa langsung kerja lagi kan baru semalam kamu sampai" balas ibu dan memberikan piring berisi sarapan untuk ku.

"makasih bu, iya gak apa apa. ara udah cukup istirahatnya semalam bu." ucap ku sambil mangambil sarapan dari tangan ibu.

" iya, jangan forsir tenaga mu ya. ingat kesehatan mu. dan badan mu jangan sampai sakit." kata ibu.

"iya bu." jawab ku sambil menghabiskan sarapanku.

"oh,iya ar. saat kamu ke ternate ummu dan abah fikry datang kerumah." ucap ibu.

mendengar itu aku langsung tersedak.

"ara.... makannya pelan pelan dong." kata ibu dan memberi ku air.

aku pun meminum air dengan perlahan.

"untuk apa ibu. kok ara gak di beri tau." kata ku.

"gak apa apa hanya saja ada keperluan dengan Etta mu" jawab ibu menjelaskan dengan wajah yang menyembunyikan sesuatu.

"perlu apa ya bu." tanya ku lagi.

"nanti kamu tanya sama Etta mu sendiri ara" jawab ibu.

Zakya pun tiba di rumah ku. menghentikan pembicaraan ku dengan ibu.

"assalamualaikum,,," ucap zakya datang menju kami.

"walaikumsalam" jawab aku dan ibu.

"ayo zakya sarapan dulu" ajal ibu.

"iya bu makasih. tapi tadi zakya udah sarapan di rumah sama suami" balas zakya.

" oh,iya. enak ya zakya kalau udah nikah. apa apa ada temennya. kapan ya ara ada teman hidupnya" kata ibu menyindir ku.

IKHLAS KU PEMBUKA CAHAYA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang