Maaf itu tak semudah membalikkan telapak tangan, seperti gelas yang dipecahkan namun disusun kembali takkan pernah utuh. Sama seperti hati yang sudah kecewa.
.
.
.
.
.Sementara di suatu ruangan.
"Heh, beraninya lo ambil fikri dari gue. Kenalin gue Jessica tunangannya fikri." Kata jessica
"Ha? Tunangan?" Tanya syella.
"Iya! Kenapa? Lo gak suka?" Tanya jessica sambil menjambak rambut syella dan gengnya menyiram air kamar mandi ke syella, sementara syella hanya diam.
"Gue ingetin lo ya, kalo lo deket fikri lagi gue gak akan tinggal diam." Kata jessica & geng nya sambil meninggalkan ruangan itu.Lalu syella kembali ke kelas dengan baju yang basah dan luka di beberapa tangannya.
"Syell, lo kemana aja?" Tanya naina sambil melihat syella yang sudah basah kuyup.
"Syella, bilang sama kita bertiga ada apa?" Tanya fadel. Lalu fikri datang.
"Hei,kenapa ini? Itu wajah lo kenapa syell? Trus baju lo juga basah, kenapa ini?" Tanya fikri sambil memegang wajah syella.
"Udah lah kri, gue gak papa. Gue mau pulang sendiri aja ." Jawab syella sambil berjalan ke keluar kelas. Namun saat di depan pintu kelas, syella tiba tiba di gendong sama fikri. Kemudian fikri membawa syella ke UKS.***
Sesampainya di uks.
"Kri, lo ambil P3K di lemari. Del, lo ambil aqua gih. Tapi tunggu di luar sebentar ya, gue mau gantiin baju syella dulu, kebetulan gue bawa baju ganti." Kata naina.
"Oke." Kata mereka bersamaan. Tak lama naina keluar untuk memanggil fikri dan fadel.Di lutut,dan lengan syella ada luka memar. Syella hanya bisa diam, diobati oleh ketiga temannya.
"Syell, ini siapa yang buat?" Tanya fikri lembut.
"Lo gak usah tau kri." Ucap syella dingin.
"Lo kenapa syell, lo berubah." Kata fadel.
"Tunangannya fikri yang buat gue berubah del." Bentak syella sambil menangis.
"Tunangan?" Tanya naina.
"Iya nai, Jessica anak 3 Mia 6." Kata syella sambil menangis terisak isak.
"Hei, dengerin gue. Emang dulu orang tua gue pernah ngejodohi gue sama dia, gue gak pernah setuju. Sebenarnya orang tua gue gak pernah mau, tapi karena orang tua gue punya utang 50 juta sama orang tua mereka untuk kakak gue, akhirnya itu jalan satu satunya. Namun pas sehari sebelum pertunangan, jessica pergi keluar negeri menjumpai pacarnya. Dan akhirnya gue di tinggal." Jelas fikri lembut tanpa ada bentakan.
"Jadi utang itu?" Tanya syella.
"Utang itu sampai sekarang masih di ingat keluarga dia." Jawab fikri.
"Gue lunasin utang itu, trus gue suruh oma DO dia." Kata syella.
"Syella, gak semudah itu. Orang tuanya punya saham 15% di sekolah ini." Jawab fikri.
"Dan 85% adalah saham bunda gue kri. Pulang sekolah gue coba bilang ke oma" Kata syella.
"Gue temeni ya." Kata fikri.
"Enak aja berdua, berempat la." Kata fadel.
"Iyaiya kita berempat." Kata syella sambil memeluk mereka.Saat istirahat, dikantin. Jessica sengaja menumpahkan aqua nya ke baju syella.
"Upss.. maaf sengaja." Kata jessica.
"Jessica, apaan lo! Udah ga puasa. Nai, lo bawa syella pergi dari sini, biar gak diapa- apain sama nenek lampir ini." Kata fikri marah sambil melepaskan jaketnya dan memberikannya pada syella untuk menutupi bajunya yang basah untuk kedua kalinya
"Iya kri,ayuk syella." Kata naina.
"Enggak nai, gue mau selesaikan masalah ini." Kata syella.
"Ohhh jadi sekarang seorang Fikri jadi pahlawan kesiangan anak cupu ini. Denger ya papi gue tanam saham disini. Jadi lo gak usah macam- macam sama gue. Dan lo fikri sayang, jangan bela dia. Kalok mau bela dia bayar dulu hutangnya." Kata jessica angkuh.
"Iya saham bokap lo cuma 15% dan sisanya nyokap gue yang punya." Kata syella.Tak lama ficka dan daniel datang.
"Ada apa ini?" Kata ficka.
"Ini loh ka, masih kelas 2 aja udah belagu." Jawab jessica
"Lo yang gak mikir ngomong sama siapa jessica." Kata daniel.
"Loh emang dia siapa?" Tanya jessica
"Dia itu cucu yang punya sekolah ini. Dan gue denger juga nyokapnya tanam saham disini lebih besar dari bokap lo." Kata ficka.
"Ha?" Kata jessica tak percaya.
"Silahkan lo suruh geng lo buka google." Kata daniel. Akhirnya geng nya jessica membuka google. Ternyata sudah banyak blog tentang dirinya."Syella, gue minta maaf sama lo." Kata jessica.
"Maaf gak akan mengobati rasa sakit di hati gue. Lo belum ngerasain gimana tadi pagi lo perlakuin gue kayak binatang." Kata syella sambil menangis.
"Syella, sumpah gue gak tau." Kata jessica sambil meminta maaf.
"Tapi maaf lo gak bisa gue ampuni, kri, nai, del temeni gue ke ruang BK" Kata syella.
"Syell, jangan syell gue mohon." Kata jessica sambil memohon.
"Lepasin tangan gue, sekali gue sakit hati selamanya gak akan pernah gue maafin. Lo camkan itu! Dan satu hal lagi, secepatnya saham bokap lo bakal balik sama lo lagi. Yang artinya kerja sama antara bokap lo sama nyokap gue berakhir sampai sini." Kata syella sambil meninggalkan jessica.***
Diruang BK.
"Buk, saya mau melaporkan atas kejahatan yang dilakukan jessica." Kata syella.
"Kejahatan apa? Kamu ada bukti?" Kata guru BK. Lalu syella menunjukkan lengan dan lututnya yang sudah memar.
"Yasudah naina dan fadel bisa panggil jessica kelas 3 Mia 6." Kata guru BK.Tak lama kemudian jessica pun datang.
"Iya buk, ada apa?" Kata jessica.
"Kamu apain syella? Udah berapa kali saya bilang, jangan mengganggu anak murid di sekolah ini!" Kata guru BK.
"Trus ibuk mau keluarkan saya?" Kata jessica angkuh.
"Tapi kamu kelewatan batas." Kata guru BK.Kebetulan kepsek lewat ruang BK.
"Ada apa ini? Syella kamu kok masuk BK" Tanya kepsek.
"Gini buk, jessica ngaku - ngaku jadi tunangannya syella. Trus syella di pukul sampek memar gini lutut sama lengannya" Kata fadel.
"Oh jadi gini kelakuan kamu jessica. Padahal orang tua kamu sangat sopan sama saya. Gak nyangka saya anak nya seperti ini kelakuannya." Kata kepsek.
"Bu.. bukan gitu buk, dia ngambil fikri jessi." Kata jessica
"Ngambil? Gak salah dengar?" Kata naina.
"Terseralah, gue mau pulang." Kata jessica keluar dengan tidak sopan.
"Yaudah syella ikut ibuk ke ruangan." Kata kepsek.
"Baik buk. Kalian masuk ke kelas aja duluan ya." Kata syella.
"Oke syell." Jawab mereka bertiga.***
Diruangan kepsek.
"Kamu gak papa syell? Kan udah oma bilang, kamu jangan terlalu cupu kalok ke sekolah. Gini kan jadinya." Kata kepsek.
"Gak papa kok oma, lagian ini cuman memar biasa. Tadi juga udah diobati sama naina, kebetulan dokter di uks lagi sholat jadi yaudah naina aja yang ngobati." Jawab syella.
"Yasudah nanti oma bilang sama orang tuanya jessica, kamu kembali ke kelas sendiri gak papa kan?" Kata kepsek.
"Gak papa kok ma, yaudah syella keluar dulu ya. Assalamu'alaikum." Kata syella.
"Wa'alaikumsalam." Kata kepsek.***
Syella kembali ke kelas dan tadarusan kembali. Tak lama bel pulang pun berbunyi, begitu juga dengan handphone nya syella.
"Halo mas syekh, ada apa?"
"..."
"Oh yaudah syella ke depan gerbang."
"..."
"Eh guys, gue pulang duluan ya. Udah di jemput mas risyekh." Kata syella.
"Oh okey, hati - hati ya." Kata mereka bertiga.
"Okey." Jawab syella sambil berlari menuju gerbang sekolah.Sesampainya disana, syella melihat mas risyekh sudah berada di depan mobilnya. Murid - murid disitu pun mulai salah tingkah. Namun syella menghiraukannya dan langsung memeluk mas risyekh.
"Hei apa kabar dek?" Kata risyekh.
"Baik mas, yaudah yuk pulang. Syella capek banget hari ini. Lagian murid disini udah mau nerkam mas, kayak mangsa gak dikasih makan." Kata syella terkekeh.
"Yaudah yuk." Ajak risyekh.Risyekh pun langsung melajukan mobilnya dan sampai dirumah.
"Assalamu'alaikum." Kata risyekh dan syella bersamaan.
"Wa'alaikumsalam." Kata bunda
"Lutut non syella kenapa?" Tanya bik sutri.
"Oh iya, lutut kamu kenapa sayang? Kamu syekh, adeknya luka begini malah gak tau." Kata bunda
"Risyekh gak liat bunda, beneran." Jawab risyekh.
"Gak papa bunda, ini tadi jatuh pas mau tadarusan." Bohong syella.
"Yaudah kalok masih sakit di cek kerumah sakit aja ya. Takut infeksi nantinya." Kata bunda.
"Iya bunda, yaudah syella ke kamar dulu ya." Kata syella
Bunda hanya mengangguk.
.
.
.
.
.
.Bersambung
03 Juni 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Teen FictionJangan pernah menghilang seperti debu yang di hembuskan yang pada akhirnya saat kembali dirimu bukanlah dirimu yang sebenarnya