is this B A P E R ?

who iam

Maaf agak berantakan, maaf juga kalo moodnya gak dapet 🙏🙏🙏😭

Setelah tiba di mess, Aga segera mandi, lalu mencoba untuk tidur. Namun pikirannya selalu terbayang oleh wajah Riki.
Riki yang dirindukannya, Riki yang sangat dia harapkan namun ternyata telah dimiliki oleh seorang yang kaya dan juga tampan.
Hal tersebut selalu terbayang olehnya.

Tidak terasa 2 hari lagi Aga harus kembali ke Bandung.
Pagi itu dia mencoba melupakan kejadian di pesta, walau itu sulit namun Aga harus bisa untuk mengontrol diri dan tetap fokus pada pekerjaannya.
Hari ini jadwal Aga hanya menerima materi dari team Training hotel tersebut. Aga sangat antusias selama proses training berlangsung.
Pada saat jam makan siang, dia menuju tempat makan yang dikhususkan untuk anggota training.
Semuanya berjalan seperti biasa.
Aga selalu berusaha menghilangkan Riki dari pikirannya.
Ya, kejadian semalam seperti mimpi, Aga bertemu Riki namun Riki bersama orang lain yang jauh lebih baik dari Aga, kemudian Aga dengan mudahnya mau diajak pulang oleh Riki, hingga kekesalan Riki pada Aga tentang respon Aga terhadap pertanyaan Riki selama perjalanan.
Semua terasa begitu cepat, secepat dia bertemu Riki di Malaysia.

jam makan siang usai, waktunya kembali ke ruang training. Aga harus menyelasaikan semua ini, biar bagaimanapun dia memiliki tanggung jawab telah diutus hotelnya untuk mengikuti training di Jakarta.

Training hari ini selesai lebih cepat dari biasanya. Namun karena permintaan peserta, maka training pun dipadatkan dan diselesaikan hari itu juga, agar besok peserta memiliki waktu untuk bersantai diJakarta sebelum kembali ke daerah masing-masing.
Training pun dilanjutkan sampai tengah malam.
11.00 pm materi dan ujian evaluasi telah dilaksanakan, hasil test akan dikirimkan langsung ke management tempat asal peserta.
Aga merasa semua telah diisi dengan cukup baik, Aga hampir tidak merasa kesulitan mengisi semuanya.

Setelah semuanya selesai, Aga bergegas, dalam perjalanan pulang, Aga melihat sebuah taman, dia memutuskan untuk duduk disitu sebentar sambil menikmati dinginnya malam di Jakarta. Aga sangat menikmati waktunya dengan duduk sendirian dan mendengarkan lagu favoritnya, sampai ketika lagunya mati dan terganti oleh nada panggilan dari nomor yang tidak dikenal.
Aga : Halo?
X      : Aga kamu dimana? Semua peserta sudah pulang, tapi kamu tidak ada di mess.
Aga terkejut oleh suara d telepon. Suara khas Riki sangat jelas di pendengaran Aga.
Aga : owh, kamu ngapain di mes?
X     :  tadi aku lagi dijalan terus mampir di mes kamu, tp kamu gak ada
Aga : aku lagi di Taman dekat hotel.
X      : malam begini ngapain disana?
Aga : ( Aga terdiam)
X    : Tunggu disana jangan kemana2, aku menuju kesana sekarang juga.

Riki : Kamu kenapa belum pulang?
Aga : Bagaimana bisa kamu menelponku?
Riki : kemarin aku minta nomor kamu baik2 tapi kamu malah cuek, jadi aku pakai caraku sendiri.
Aga : dengan cara?
Riki : ke Hotel putra, tempat kamu bekerja .
Aga : oh, putra pacarmu itu, ( sambil tersenyum) . jadi pacarmu pemilik hotel itu.. Bagus. Kalian cocok. Sangat serasi, tapi Aku gak kerja disitu,  hanya mengikuti training dari tempat kerjaku di Bandung.
Riki : tolong jangan bahas masalah putra. Aku sedanf tidak ingin membicarakanya.
Aga : kamu yang mulai.
Aga : maaf, tidak seharusnya aku membicarakan masalah pribadi pemilik hotel tersebut, lebih baik kamu balik sebelum dia mencarimu.
Riki : cukup Aga, kenapa kamu selalu bertingkah seperti ini!

Aga  : Apa maksudmu?

Riki : Apa kamu menyimpan rasa padaku? ( dengan nada halus)

Aga terdiam sesaat kemudian mencoba terkekeh sambil brtkata
Aga :  Bagaimana mungkin aku menyukai seseorang yang memiliki pacar jauh lebih baik dari aku?
Hati Aga terasa sesak mengatakan hal tersebut.

Riki : jangan berkata seperti itu. Lebih baik aku antar kamu balik. Ini sudah malam, atau kamu mau makan? Sudah makan belum?

Aga baru sadar dia belum makan malam, karena Aga tidak menjawab pertanyaan Riki, Rikipun mengambil keputusan sendiri.