16 ; sembunyi

8.9K 1.3K 288
                                    

eh kelepasan tripel apdet, ehehe :3





'gue berangkat sekarang.'

setelah woojin mengirim sms ke hyungseob, dia langsung ngunci pintu rumah dan berjalan menuju halte dengan langkah ringan.

pas woojin udah sampe halte, sebuah balasan singkat dari hyungseob masuk ke hapenya.

'oke, gue tunggu.'

woojin tersenyum. tanpa membalas pesan tersebut, woojin menunggu bus datang. dia langsung memilih tempat duduk di bangku paling belakang pas busnya udah dateng. itu tempat favoritnya.

bus berhenti di pemberhentian halte berikutnya. beberapa penumpang masuk ke dalam.

ada seorang pemuda yang masuk ke bus dan hendak mengisi bangku di sebelah woojin, namun woojin terlebih dahulu menggeser bokongnya menempati bangku kosong di sebelahnya, jadilah dia duduk di antara dua bangku tersebut.

lalu dengan lagak penguasa, dia tersenyum pada penumpang itu dan bilang,

"saya pakai dua bangku mas, maaf."

penumpang itu sempet ngelempar pandangan kesel sebelum pindah ke bangku kosong yang lain.

bus kembali berhenti di pemberhentian selanjutnya. sejak sebelum berhenti, woojin udah ngeliat hyungseob yang lagi duduk menunggunya di bangku halte.

pandangan keduanya sempat bertemu pandang lewat jendela bus sebelum akhirnya woojin melambaikan tangan dan hyungseob bangun dari duduknya untuk naik ke bus.

tanpa ragu, hyungseob mendekati woojin yang duduk di bangku paling belakang. woojin langsung menggeser bokongnya, memberi tempat pada hyungseob untuk duduk di salah satu bangku yang dia tempati.

begitu hyungseob duduk, woojin langsung menggeser bokongnya lagi untuk dempetan sama hyungseob.

"lama nunggu gak?" tanya woojin, nyaris berbisik.

hyungseob cuma menggeleng sambil malu-malu.

tanpa sadar woojin tersenyum melihat ekspresi hyungseob yang malu-malu. diam-diam, tangannya memegang tangan hyungseob, lalu menyembunyikan di antara celah pahanya dan juga paha hyungseob agar tak ada orang-orang yang melihat.

hyungseob hanya menoleh kaget, tapi kemudian langsung tersenyum waktu ngeliat woojin menempelkan jari telunjuk di depan bibir, dan menggerakkan kedua jarinya seolah sedang menutup resleting pada bibir.

woojin memberikan elusan pada kepala hyungseob sekilas sebelum kembali dempet-dempet ke hyungseob dan mempererat genggaman tangan keduanya yang disembunyikan di antara dua paha mereka.

tak ada pembicaraan lagi di antara mereka, tapi hanya melalui ekspresi dan gestur tubuh, mereka tau bahwa keduanya sangat menikmati momen bersama ini.

dan percayalah, selama delapan belas tahun hidup, baru kali ini woojin merasa sesemangat ini waktu ke sekolah.







bus berhenti di halte dekat sekolah. woojin dan hyungseob terpaksa melepas genggaman tangan mereka untuk turun dari bus.

para murid lain yang juga turun di sana langsung pergi menuju sekolah. berbeda dengan woojin dan hyungseob yang masih berdiam di halte.

setelah bus dan para murid lain pergi, barulah woojin kembali mendekati hyungseob dan menarik tangan cowok itu untuk berjalan bersebelahan bersamanya.

hyungseob juga tersenyum menerima perlakuan woojin. dia balas menggenggam tangan woojin lalu melangkah bersamanya. malah dia sempat menyenderkan kepalanya pada woojin. dia baru menyadari kalo pundak woojin sangatlah nyaman sebagai tempat bersandar.

Ciuman [Jinseob] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang