"A-APA?! G-GAY?!"seharusnya woojin gak perlu sekaget ini saat mengetahui kalau kedua orang tua hyungseob adalah sepasang gay.
toh selama delapan belas tahun hidup, hidupnya selalu saja dipenuhi oleh kejutan-kejutan sejak dirinya mengetahui kalau teman dekatnya adalah seorang gay; yaitu sejak dia menyadari kalau jihoon memiliki perbedaan orientasi seksual yang menyukai sesama jenis. bahkan tanpa dia sadari hidupnya jadi dikelilingi oleh cowok-cowok gay yang berhubungan dengan jihoon. jadi seharusnya dia gak perlu kaget lagi kalo ketemu sama orang tua hyungseob yang adalah sepasang gay.
namun nyatanya, fakta bahwa hyungseob memiliki orang tua gay meskipun bukan orang tua kandung merupakan fakta yang mengejutkan serta mengerikan untuk cowok normal seperti woojin.
tolong dicatat, woojin masihlah cowok normal. sebelum mengenal hyungseob dia masihlah cowok normal. dia gak normal cuma ke hyungseob doang. jadi anggaplah woojin itu masih newbie jadi cowok gak normal :"
woojin cuma gak habis pikir bagaimana bisa seorang anak dibesarkan oleh sepasang gay sejak kecil. pantesan aja hyungseob bilang kalo orang tuanya pengen dia jadi uke, pasti hyungseob udah diajarin yang gak bener oleh orang tuanya.
"ka-kayaknya lo kaget banget ya," tiba-tiba aja hyungseob bersuara. "pasti sekarang lo jijik sama gue dan keluarga gue kan."
woojin refleks noleh dan ngeliat hyungseob udah nundukin kepala dengan wajah tegang.
"eh? e-enggak, b-bukannya gitu," woojin malah gelagapan sendiri; antara baru aja kembali sadar dari kagetnya dan juga kembali kaget karena ngeliat ekspresi hyungseob.
"gue udah duga kok kalo reaksi lo bakal kayak gini."
yah kan woojin jadi panik sekarang liat ekspresinya hyungseob yang berubah sedih.
"bukannya gitu seob, aduh," woojin ngedeketin hyungseob dan langsung ngeraih kedua tangan hyungseob. dia merendahkan kepalanya biar bisa liat wajahnya hyungseob yang tertunduk. "gue minta maaf ya."
tapi hyungseob malah geleng-geleng kepala.
"jangan minta maaf, gue malah jadi makin takut kalo lo bakal ninggalin gue."
woojin jadi makin merasa bersalah. ya salahkan dirinya sendiri yang sama sekali gak bisa ngontrol ekspresi kagetnya di depan hyungseob. makanya yang saat ini woojin lakukan adalah ngeraih pundak hyungseob dan membawanya ke dalam pelukan.
"engga gitu, seob. lo jangan mikir kayak gitu. gue tuh minta maaf karena gak bisa ngontrol ekspresi kaget waktu tau orang tua lo gay, bukan karena mau ninggalin lo," kata woojin. dia mempererat pelukannya. "maaf ya maaf, gak lagi-lagi deh gue bikin lo sedih."
hyungseob tidak membalas pelukan woojin. dia cuma menenggelamkan wajahnya di pundak woojin, menyembunyikan wajah penuh penyesalannya karena telah membuat woojin kaget akan rahasia besarnya.
"kadang gue ngerasa sedih di antara sekian pasangan suami-istri yang dateng ke panti asuhan, kenapa harus pasangan gay yang ngadopsi gue," kata hyungseob kemudian. suaranya terdengar bergetar.
mendengar suara hyungseob yang bergetar, woojin langsung mempererat pelukannya pada hyungseob. salah satu tangannya mengusap rambut belakang hyungseob yang kini sudah sempurna tenggelam di pundaknya.
"kadang gue sedih mendapati fakta kalo orang tua gue berbeda dari orang tua temen-temen gue yang lain. gue sedih kenapa gue harus punya orang tua sepasang gay."
"jangan ngomong gitu seob," kata woojin. "bagaimana pun juga merekalah yang udah membesarkan lo, mengurus kehidupan lo, dan juga memberi lo fasilitas hidup yang lebih memadai dibandingkan lo masih di panti asuhan. kalo sampe orang tua lo tau lo sedih karena mereka adalah gay, mereka akan jauh lebih sedih lagi, seob."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ciuman [Jinseob] ✔
Hayran Kurgubermula dari ciuman 'terpaksa' nya dengan hyungseob, tanpa sadar orientasi seksual woojin jadi berubah. [warn; bxb, ini yaoi bor, awas salah lapak, bahasa non-baku, harsh words] jinseob; slight! jinhoon/deepwink highest rank: #51 in fanfiction [01.0...