TIGA: URUS SAJA URUSANMU

10.6K 230 0
                                    

There are so many things that missing in the first chapter, hope you will find it in this chapter 😘

_______________

Pagi itu antara percaya dan tidak percaya, sosok yang sangat ingin Cherry hindari berada dihadapannya. Ia hanya bisa memandangnya dari bangku tempat duduknya. Anak-anak menjadi ramai karena adanya sesosok laki-laki tampan dengan badan yang atletis, putih sedang berdiri di depan kelas untuk memperkenalkan diri.

"Hallo, namaku William, panggilan kecilku Willi tapi itu terlalu imut untuk pria SMA" katanya yang mengundang tawa anak-anak di kelas.

Ia melanjutkan sambil tersenyum "jadi panggil aku Liam. Aku baru saja pindah dari Amerika"

Sekali lagi kelas menjadi ramai, "wah Amerika" kata anak-anak.

"Mohong tenang! Teman baru kalian sedang memperkenalkan dirinya" tehur Ibu Lucy, seketika kondisi kelas menjadi tenang kembali.

William melanjutkan "mohon bantuannya karena aku banyak terlambat di beberapa mata pelajaran" tutupnya disambut tepuk tangan para siswa.

"Untuk sementara ini duduklah di kursi belakang karena tempat itu satu-satunya yang kosong, tidak apa-apa kan?" Tanya Ibu Lucy.

William mengangguk sambil tersenyum "tentu" katanya sembari berjalan ke tempat duduk yang Ibu Lucy tunjuk.

Anak-anak berbisik-bisik, pandangan mereka mengikuti William yang berjalan ke kursinya. William berhenti sejenak dan menoleh ke arah Cherry. Cherry menunduk dan tidak berani mengangkat kepalanya. William menyadari hal itu dan berjalan lagi ke arah tempat duduknya.

Robert duduk tepat di depan kursi William, ia menoleh ke belakang dan melakukan hi5 dengan William sembari tersenyum.

Bagi Cherry hari ini merupakan hari yang panjang. Orang yang tidak ingin ditemuinya lagi, akan ia temui setiap hari kecuali hari libur sekolah.

Jam berbunyi, Cherry cepat-cepat keluar kelas. William melihat kepergian Cherry. Robert menoleh ke arah William.

"Will, kamu tidak mau ke kantin?" Ajak Robert. William mengangguk, mengiyakan ajakannya.

Namun, seorang anak laki-laki menghampiri Robert dan mengatakan bahwa Mawar menunggunya di depan pintu kelas.

"Aku tidak apa-apa, pergilah" kata William.

Sedikit merasa bersalah Robert meninggalkan William "next time bro, akan kuajak kamu berkeliling".

William mengangguk sambil tersenyum.

Cherry duduk di sebuah anak tangga, hanya ia sendirian disana. Ia memakan roti yang dibelinya dari kantin. "Ah" katanya sambil memegang kepalanya yang terasa dingin.

Seseorang menyodorkan air minum dingin padanya. "Apa kamu lupa membeli ini?" Tanya orang itu.

Cherry mendongak dan melihat William sedang berdiri dihadapannya. Cherry berdiri hendak meninggalkan William, tapi William memegang tangannya.

"Kenapa kamu terus menghindariku?" Tanya William.

Cherry menghempaskan tangan William. "Lalu kenapa kamu terus mengusikku?" Ia menatap William dengan wajah marahnya.

William tersenyum "wah, begini ekspresimu saat marah?" Goda William.

"Berhentilah menggangguku dan urus saja urusanmu". Kata Cherry.

"Aku hanya ingin menyapamu, itu saja. Apa kamu fikir aku akan mengatakan ke semua orang kalau kita pernah tidur bersama?" Katanya.

Cherry kaget mendengar hal itu. "Apasih maumu!?" Tanya Cherry setengah membentak.

"Jangan menghindariku, itu saja. Mari menjadi teman." Kata William sembari meninggalkan Cherry tak lupa ia memberikan botol minuman yang dipegangnya tadi kepada Cherry. Cherry menerimanya dengan bingung.

William terhenti sejenak, lalu berkata "Kalau kamu takut aku akan menceritakan hal itu pada Robert, kamu salah. Aku bahkan tidak akan menceritakannya pada siapapun. Bukankah itu kali pertamamu? Itu juga yang pertama untukku." Katanya seraya melanjutkan langkahnya menjauhi Cherry.

Mendengar hal itu, Cherry hanya terdiam sambul menatap kepergian William.

______________

Author's message:

So guys, kalian pasti bertanya-tanya kenapa dua anak SMA dengan mudahnya memberikan virginity mereka. Stay tune ya. I will tell you in the next chapters.

[END] Cerita Cherry (Done First Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang