This chapter may not be suitable for reader under 18 years old. Please be wise! 😁
_________________
Sore ini William berjalan ke Supermarket. Di perjalanannya menuju supermarket, William melihat Cherry dari kejauhan.William memanggil namanya, namun Cherry terlihat buru-buru sehingga tidak mendengar panggilan William.
Cherry masuk ke sebuah apotek, William mengikutinya masuk ke apotek itu.
"Cher" Sapanya.
Cherry menoleh kaget ke arah William, William melihat luka di bibir Cherry.
William memegang wajah Cherry untuk melihat luka itu dengan lebih jelas. William bertanya ada apa dengan bibir Cherry.
Cherry menghempaskan tangan William dan beralasan bahwa ia hanya terjatuh.
"Kamu mau kemana?" Tanya Cherry pada William.
"Ke supermartket" jawab William singkat, ia masih penasaran dengan luka di bibir Cherry.
"Kalau begitu aku duluan ya" Cherry keluar darisana sembari mengambil obat yang ia beli.
William terdiam sejenak, ia merasa ada hal yang aneh dengan Cherry. Lagi-lagi luka seperti bekas pukulan.
William memutuskan untuk mengikuti Cherry. Ia mengikuti Cherry dan melihat Cherry bertemu dengan seorang pria paruh baya yang sepertinya agak mabuk.
Pria itu berusia kira-kira 40 tahun. Pria itu juga memegang rokok di tangan kanananya.
William mendekat mencoba mendengar pembicaraan mereka.
"Kenapa Ayah disini lagi?" Kata Cherry. Mendengar itu William menghentikan langkahnya.
"Kenapa kamu menghindari Ayahmu sendiri?" Tanya Ayahnya.
William mengurungkan niatnya untuk menghampiri Cherry. Ia sadar itu adalah masalah keluarga, ia tidak perlu ikut campur.
William akhirnya memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan kembali ke supermarket seperti yang sudah ia rencanakan.
■
William duduk di depan supermarket. Ia mengurungkan niatnya untuk berbelanja, ia mengingat lagi luka-luka di tubuh Cherry. Mulai dari luka di lehernya sampai luka di bibirnya tadi.
William akhirnya memutuskan untuk kembali ke tempat Cherry dan ayahnya tadi berbincang-bincang. Pikirnya ia akan tenang jika ia memastikan keadaan Cherry baik-baik saja.
Cherry sudah tidak ada di tempat tadi. William beranggapan bahwa dirinya terlalu berfikiran negatif, tidak mungkin seorang ayah memukuli anaknya sendiri.
Hari sudah mulai gelap, William memutuskan untuk kembali ke apartemennya.
Ia berfikir bahwa tidak ada salahnya jika ia berhenti sebentar di taman tempatnya bertemu pertama kali dengan Cherry.
"Tolong aku.. tolong.."
William mendengar teriakan seorang wanita dan berlari ke arah teriakan tersebut berasal.
Ia melihat seorang pria sedang memukuli seorang gadis, gadis itu terjatuh di tanah tetapi pria itu terus menendangnya.
"Kenapa kamu sombong sekali, apa kamu lupa siapa yang membesarkanmu" teriak pria itu sambil terus menendang.
William mempercepat langkahnya dan semakin mendekat. Gadis itu melambaikan tangan ke arah pria tersebut seperti meminta ampun.
William datang dan langsung memegangi pria itu. Ia melihat gadis itu menunduk, lalu tersadar bahwa gadis itu adalah Cherry.

KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Cerita Cherry (Done First Editing)
Romance"Apakah kau mau melakukan sex denganku?" Apa jadinya jika pertanyaan seperti itu keluar dari mulut seorang gadis remaja yang masih duduk dibangku SMA? Cerita Cherry berkisah tentang cinta remaja dan masalah yang menyertainya seperti broken home, se...