pelampiasan??

16.3K 127 15
                                        


Haii.. jumpa lagi dengan aku..😊
Happy reading all.. 😙
18+

Rendy Sebastian

Aku bingung dengan sikap Rena yg tiba-tiba berlari sambil menangis. Aku terus memanggilnya dan mengejarnya berharap dia mau berhenti. Tapi tidak, dia masih terus berlari hingga masuk kedalam lift. Aku mengikutinya dan mencoba bertanya padanya.

"Honey.. hey.. what's wrong?? Kenapa kau menangis? " aku mengelus pipinya menghapus air mata yang ku tau masih terus mengalir.

"Rendy.. hiks..hiks.. please help me..hiks.. "

"Hey.. sayang, katakan padaku apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba kau menangis..? Apa kamu sakit karna terjatuh tadi?" Aku masih terus mendesaknya agar dia mau berkata jujur. Aku tau ada yang dia sembunyikan dariku.

"No..! Please Rendy.. help me.."
Tanpa sengaja Rena membentak Rendy. Dia takut, karna kenangan itu kembali muncul. Dan dia harus melupakan kenangan itu dengan cara apapun.

"Hei.. tenang sayang.. aku pasti akan membantumu. Katakan apa yang harus aku lakukan agar kau bisa tenang." Aku mencoba memeluknya sambil mengelus punggungnya berharap dia bisa tenang.

"Please fuck me..!!"

"What..?! "
Jujur aku kaget karna tiba-tiba Rena minta bercinta denganku. "No honey.. tidak dengan keadaanmu yg seperti ini. Mintalah apapun kecuali hal itu."

"Please Rendy.. please.. aku membutuhkanmu sekarang." Rena terus menatap Rendy sendu dengan pandangan terlukanya.

"No Rena.!"
Maafkan aku sayang.. aku senang karna kau menginginkanku untuk bercinta denganmu. Tapi aku tidak bisa melihatmu menangis sambil bercinta. Itu membuatku sakit.

"Rendy.. please.. "

Aku tetap mengacuhkannya dan memencet tombol lift untuk naik ke lantai tujuh. Dimana ruanganku berada.
"Baiklah. Kalau kau tidak mau menurutiku aku akan melakukannya dengan orang lai...emmm" aku membungakam bibir seksi namun pedas itu dengan bibirku. Melumatnya kasar tanda aku sedang marah.

Shit..ancaman macam apa itu? Seenaknya saja dia mau melakukannya dengan orang lain. Tak.akan.kubiarkan. gerutuku dalam hati.

"Emmh..Rendy.."

" kau yang memaksaku untuk bertindak kasar sayang. Jangan salahkan aku jika aku tidak bisa berhenti." Aku langsung melumatnya lagi. Keras dan dalam. Tanpa memberi dia kesempatan untuk bernafas. Jangan main-main denganku Sayang.. kau belum tau bahwa apa yang aku punya tidak boleh disentuh orang lain.
Seringaianku dalam hati.

Saat pintu lift terbuka aku langsung menggendong Rena sambil terus menciumnya. Menyalurkan rasa sayang,kecewa,marah,dan nafsu. Semuanya campur jadi satu.

"Em.. emhh.. och Rendy.. kau membuatku gila."

Aku membaringkan Rena di atas kursi dalam ruanganku. Aku langsung menerjangnya bagaikan kucing yang diberi ikan.

"Rendy.. ochh.. "

Aku sengaja menggigit putingnya agar dia mendesah. Itu merupakan hukuman untuknya karna dia berani bilang akan melakukannya dengan orang lain.

"Kau akan mendapatkan hukumannya Sayang.. jangan paksa aku untuk berhenti karna kau yang memulainya tadi." Aku terus memanjakan payudara Rena dengan tangan dan lidahku.

"Lakukan sayan..aanghh.. och.."
Kau membuatku gila Rendy.. aku semakin menginginkanmu.. lebih.. dan lebih. Ucap Rena dalam hati.

Aku memasuki Rena dengan sekali hentakan. Aku tau itu sakit. Dari tatapan matanya yang rerluka juga bahagia. Entahlah, aku tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh wanitaku.

"Oocch.. fuck.. fash..ter.. ehmm ooch.."

Aku terus memasukinya dengan kasar sesekali menjambak Rambut indahnya  Dan menampar pantatnya.

"Och.. Rena.. maafkan aku honey.. kau yang memaksaku untuk melakukan ini".
Aku terus bergerak dengan kasar maju mundur dengan cepat. Sesekali kuhentak dengan keras.

"Ohh.. yeach.. emm oohh Rendy.. "

Rena terus mendesah tanda dia menikmati permainanku. Terdengar sangat merdu nan seksi.
"Oohh.. fuck.. yeach.. aku akan sampai honey.. oohh.."

Aku bergerak maju mundur dengan cepat. Kudengar Rena menjerit mungkin karna kesakitan. Karna aku terlalu menjambak Rambutnya. Maafkan aku sayang.. aku tidak bisa mengontrol semua ini.

"Aach.. ohh yeach.. aaarrrkkhhh... kau sangat nikmat sayang. Emmmh.."
Aku telah sampai pada pelepasanku. Kucium Rena lalu ku gendong dia menuju sofa.

"Maafkan aku honey.. aku menyakitimu tadi." Aku memeluknya

"No Rendy.. it's so hot.. I like it." Ucap Rena lalu menciumku.

"Sekarang katakan sayang.. kenapa tadi kau menangis?" Aku menatap Rena berharap dia mau jujur padaku.

"Emmh.. Rendy aku sangat lelah. Boleh aku tidur.."

Aku tahu Rena sedang mencoba mengalihkan pembicaraan. Baiklah sayang.. jika kau tidak mau bilang maka aku akan mencari tahu sendiri.
Aku membaringkan Rena di sofa dan aku ikut berbaring di sampingnya. Memeluknya dengan kasih sayang. Aku takut kehilangannya.

*****

Aku mengirim sms pada steve menyuruhnya untuk mengambil rekaman cctv di mall tadi sebelum Rena menangis. Aku tahu ada yang tidak beres jadi aku akan menyelidikinya.

Kriiing...kriiing...

"Yes mom..?"

"Hai son.. bagaimana kabarmu? Pulanglah.. mom dan dadd sangat merindukanmu."

Yah.. yang menelpon itu mommy dia menyuruhku untuk pulang.
"Aku baik mom.. aku akan pulang kalau aku sudah bosan disini."

"Oh son.. bagaimana mungkin kau bosan jika kau menemukan mainanmu disana."
Ucap mommy dengan nada mengejek.

"What? Mainan? Apa maksud mommy?"

"Sudahlah.. jangan kau bohongi mommymu yang cantik ini. Tadi mom dikasih tau temen mom kalau kau sedang bersama seorang wanita seksi. Mom tau itu mainan barumu son..haha"

"No mom.. jangan sebut Rena sebagai mainanku. Karna dia bukan mainan.!"

"Hhhhhh jadi kau marah son?? Buktikan kalau dia bukan mainanmu. Mom dan dadd mengundang mu dan dia untuk makan malam dirumah."

"Tapi momm..ak.."

"Tidak ada tapi tapian son.. mom tunggu nanti malam. "

Klikk..

Ohhh shit,, bagaimana aku akan mengajak Rena? Aku dan dia belum terikat suatu hubungan apapun. Apa dia mau menemui keluargaku?
Ohh mommy.. kau membuatku pusing.


Bersambung..
Jangan lupa voment yach..😙

Btw maaf lama update nya.. susah banget dapat feelnya.. lagi dilanda masalah juga kemaren.
Thanks yg udah mau baca ceritaku..😙😙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This is my LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang