Chapter 13 #Duka

20 3 0
                                    

    Sebelumnya,,
Malam tiba, lisa pergi ke lins cafe. Ia pun melihat meja yang dihiasi dengan lilin kecil nan indah dan bertulis "lisa". Ia pun duduk. Ia kebingungan karena belum ada tommy disitu. Namun, beberapa memit kemudian.. tommy datang membawa bunga untuk lisa. "Untukmu lisa" ucap tommy dari belakang. Lisa terkejut bahagia. Ia pun menerima bunga tersebut. "Kamu surprise ya tom.." ucapnya. "Ini sebagai gantinya waktu itu" ucap tommy. Lisa tersenyum.

   Sementara itu, adzkar pun sampai di semarang. Di rumahnya ia disambut oleh keluarga besarnya. Ia sangat bahagia karena dapat berkumpul bersama keluarganya. "Nak, Kamu kok nda bilang2 toh?" Tanya ibunya. "Sengaja bu, buat surprise.. " jawab adzkar sambil memeluk kangen ibunya. "Ibu, tu kangen banget sama kamu nak" ucap ibu. "Adzkar juga kangen bu" ucap adzkar.  "Yok, istirahat dulu sinih" pinta ayah dan ibunya. Adzkar pun istirahat di rumahnya.

     Kembali ke Lins Cafe, tommy mengucapkan sesuatu kepada lisa. "Umm, sa.. " ucap tommy. "Iya tom, ada apa?" Tanya lisa. "Kamu cantik hari ini" ucap tommy. Lisa tertawa lirih "makasih tom.." ucapnya. "Sa, ada yang ingin aku ucapin" Tommy memandang lisa. "Ada apa tom?" Tanya lisa. "Apa ia akan menembakku?, ah bukan" gumam lisa. Tommy pun mengucapkan sesuatu "Sa, aku .............. " .

-----------------******&******-----------------

Tommy pun mengatakan sesuatu "sa, sebelumnya aku minta maaf.." ucapnya. Lisa pun heran "loh, minta maaf tom knapa?" Tommy kembali mengungkapkan "sa, aku tau.. kamu suka aku, lewat bunga yang kau kirim waktu itu, tapi sa, aku ingin kita berteman saja.. aku tak ingin menyakiti perasaan siapapun saat ini, kau tau kan aku sekarang sibuk dengan Regu basket? Itulah yang kutakutkan apabila.. nantinya jika aku akan menyakiti perasaanmu saja. Semoga kamu dapat mengerti tentang aku sa"  ucap tommy dengan rasa mengharap. Lisa terhentak mendengar ucapan tommy. Namun, ia sadar akan hal itu, "iya tom, aku ngerti kok. Terkadang Menjalin hubungan itu membutuhkan dua orang yang saling memiliki insting dan intuisi yang kuat " ucap lisa lirih. "Iya sa, aku harap juga begitu.." ucap tommy. "Yang terpenting tom, kau akan tetap menjadi cinta pertamaku. Walaupun itu tak kan menjadi nyata" lisa pun memeluk tommy.

         4 hari kemudian.
Lisa diajak nadhia di kedai limnight, lisa merasa agak curiga "nad, mau ngapain ya?" Tanya lisa. Nadhia tersenyum "santai aja sa, disini aku ga  ngapa2in kok.. kita enjoy ngobrol aja" ucapnya. Mereka pun memulai obrolan pentingnya, "Sa, kamu temen sekelas adzkar dari dulu ya?" Tanya nadhia yang sambil memotong pancake nya. Lisa termenung "i.. iya, kenapa ya?" Tanya lisa. "Umm.. berati kamu udah akrab banget ya?" Balas nadhia. "Iyaa.. bisa dibilang gitu, adzkar itu orangnya cermat, teliti, ya rajin lah pokoknya" ucap lisa. Nadhia mengangguk "ooh.. begituu.. sa, kamu ada rasa untuk adzkar?" Tanya nadhia. Lisa terdiam dalam hatinya ia tak bisa berucap apa2, ia memang ada rasa namun hati tak bisa bohong. "..... nad, a..a kuu.. ngg..nggaa ada kok hehe" ucap lisa berbohong. "Ooh.. aku kira kau ada rasa, jujur aku punya rasa untuk adzkar.. seketika kami membuat dinner kecil2an" ucap nadhia. Mendengar hal itu hati lisa bak bom yang meledak. "Uhm.., hehe bagus lah nad.. aku harap kau dapat memiliki adzkar ya" ucap lisa gugup."amienn.. sa, makasih ya dukungannya" ucap nadhia sambil memegang tangan lisa. "Klo begitu, makasih ya  untuk hari ini. Aku pamit  duluan" pamit nadhia.

     Lisa yang masih duduk di kedai itu, tak bisa membohongi dirinya. Ia berusaha untuk menahan rasa kecewa dan tangisnya. Namun, ia tak bisa menahannya. Tangis banjir dan keluh kesalnya sendirian, membuat dewi datang menemui lisa. "Sa, kenapa?" Tanya dewi. Lisa pun memeluk dewi "deww.... akuu.. kecewaa.. ternyataa dugaanku benarr.." tangis hisak lisa. Dewi pun berusaha menenangkan lisa. "Sstt.. udah jangan nangis, coba ceritain apa yang terjadi" pinta dewi. "Tadi nadhia dan aku ada disini, dia ngungkapin segalanya.. ternyata dia juga punya perasaan untuk adzkar.. sama seperti ku" keluh lisa. "Oh ya?, hmm.. begini.. sekarng kamu jangan patah semangat begitu.. kan, masih ada laki2 diluar sana selain adzkar.. Terkadang cara terbaik untuk kita merelakan seseorang yang kita sayangi adalah dengan mengikhlaskan nya untuk kebahagiaan orang lain, sa" Ucap dewi dengan berusaha menenangi lisa. "Aku lelah wi, mencintai seseorang  itu malah menyakitkan diri sendiri.. tommy lebih memilih basketnya, dan adzkar aku tak tau itu" ucap lisa. "Udah dong, senyum coba.. suatu saat nanti pasti kamu akan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya sa, percayalah itu" ucap dewi.

    Di rumah nadhia, nadhia merasa sedikit bersalah dengan ucapannya tadi ke lisa. "Aku.. aku apa tadi aku melakukan kesalahan?" Gumamnya. Ia termenung, namun ia tersadarkan ketika bunyi BRAK! Di kamar kakeknya. Ia pun bergegas menuju kamar kakeknya. Ternyata, kakeknya terjatuh dari tempat tidurnya. "Ya tuhan! Kakekkk!!" Nadhia pun panik dan segera memanggil Ambulan dan langsung di bawa ke Rumah sakit terdekat. Nadhia pun menelfon ayahnya yang sedang berada diluar kota "yah, kakek yah.. kakek dibawa ke rumahsakit" panik nadhia. Mendengar itu, ayahnya pun ikut panik "ya tuhan. Baik nad, segera ayah akan pulang ya" ucap ayahya. "Iya yah.." tutup telfon nadhia.

       Di rumah sakit, nadhia yang sedang duduk disamping kakeknya kedatangan ido dan tommy. "Hi nad" ucap ido. "Oh, do.. tom?" Ucap nadhia yang terlihat lelah dan pucat "Kamu gak apa nad?" Tanya tommy. "Ngga kok tom, cuma aku kecapean aja nih" jawab nadhia. "Kakekmu knapa nad?" Tanya ido. "Sebelumnya, kakekku emang udah sakit sih., mungkin tensi nya tinggi. Ini membuatnya terus lemah dan lemah, nah tadi ia jatuh dari kasurnya. Aku langsung bawa kakek ke rumahsakit" ucap nadhia yang sambil memegang tangan kakeknya. "Nad, barangkali kamu mau ke luar. Keknya kamu butuh penyegaran.. biar kami berdua yang jaga kakekmu" pinta  tommy dan ido. "Eh, ngga usah.. aku nggapapa kok" ucap nadhia. "Yakin?, yasudah kalo begitu. Nad, kami hanya berdoa semoga kakekmu diberi kesembuhan ya.." ucap ido. "Iya amin,.." balas nadhia. "Kami pamit ya nad,soalnya kami ada acara juga. Salam buat kakekmu" pamit ido dan tommy. "Iya, nanti aku salamin. Makasih ya sebelumnya"  ucap nadhia.

      Sore tiba, adzkar mengirim chat kepada nadhia yang berada dalam perjalanan di kereta. "Hai, nad. Gimana kabar kamu?" Tulisnya. Nadhia membalas "baik dzkar" "kamu sibuk ya?" Tulis adzkar. "Dzkar, kakek ku masuk rumah sakit sekarang, ia di opnam dan aku sedang jagain disini" tulis nadhia. "Ya tuhan, maaf sebelumnya nad. Menganggu ya, nanti aku kalau udah sampe bakal langsung ke situ ya" tulis adzkar. "Iya dzkar.." tutup chat nadhia.

             Malam tiba, nadhia yang tertidur, terbangun karena kakeknya yang sadar "n.. naa.. naad.." ucap sedak kakeknya. "Kek.. syukurlah kakek sadar" ucap nadhia sambil memegang tangan kakeknya. "Na.. naad.. kakk..kakek.. mi..minta.. maa.. maaf.." ucap kakeknya. "Kenapa kek?" Nadhia bingung. "Ka...lo.. ka.. kek.. ba.. banyak.. salah.. d..an.. ka..kek.. ni.. tip .. sa.. salam.. bu.. bbuat.. se...mu..a..nyàa......." ucap kakek dan sekejap kakeknya menutup mata dan menghembuskan nafas terakhirnya. Nadhia terdiam melihat itu, tangis dari matanya bak air hujan yang turun deras. "Kakekkkkkk!!!!!!" Tangis keras  nadhia hisap kehilangan kakeknya. "Kakekk.. bangun ... kekk, bangunn.." Hwaaaaaa tangis nadhia keras sambil memeluk kakeknya.

-To be continued
Thx yg dah mau baca, jgn lupa vote dan komentarnya ya.. maaf ya kalo masih kurang dan banyak salah
#MenujuFinaleChapter15
#FinalVolume
#Finalstory

       

     

My Dream and Intuition (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang