Ichiban No Takaramono

8. Sin

Uzumaki Unity Corp Head Office Tokyo

Naruto tidak bercanda dengan niatnya memperistri Hinata, waktu 2 hari yang diberikan pada Hinata bukan tanpa alasan Naruto memberikannya, Naruto ingin Hinata sendiri yang datang padanya, dia merasa selama ini Narutolah yang berusaha mendekati Hinata, hal itu akan menjadi kesenangan tersendiri bagi Naruto.

Naruto benar-benar tidak menyangka jika Hinata memiliki perasaan lebih terhadapnya, dan hal itu sukses membuat Naruto terus-menerus tersenyum sendiri seperti anak muda yang baru kasmaran, selama dikantor Kakashi yang melihat tingkah laku atasannya itu hanya menaikkan alisnya merasa maklum, Naruto tidak pernah sebahagia sekarang saat bersama Shion. Pria bermata sapphire itu tidak menyangka bahwa menyadari perasaannya Hinata padanya dapat membuatnya bersyukur dan lebih menghargai hidup.

"Kau tidak sedang sakit kan anata?." sapa Shion yang melihat gelagat aneh suaminya.

"Shion, tidak biasanya kau datang? Apa kau membawakan suamimu ini bekal?." ucap Naruto sambil berjalan kearah Shion dan mengecup singkat bibirnya, meskipun dihadapan Kakashi, Naruto tak keberatan menampakkan kemesraannya bersama sang istri, tak lama setelah itu Kakashi bejalan keluar meninggalkan pasangan suami istri tersebut.

"Apa aku tidak boleh mengunjungi suamiku sendiri?, dan maaf anata, aku tak ingat kau menitip bekal, bagaimana kalau kita makan diluar, ini juga jam makan siangmu kan?." ajak Shion
"Ide Bagus, aku akan menyuruh Kakashi memesan tempat." ucap Naruto mendapat anggukan dari Shion.

"Oey Dobe, kau ada waktu?." sapa Sasuke, sahabat bersurai ravennya itu memang selalu datang tanpa ada janji, lalu tiba-tiba masuk ke ruangan Naruto.

"Aku mau makan siang bersama Shion, kau ini selalu datang disaat tak tepat, tapi kau bisa ikut kalau kau mau."
"Err tidak, lain kali saja, aku tidak mau menggaggu waktu bersama kalian 😏."

"Ayolah Sasuke-kun kau telah jauh-jauh datang kemari, kau juga harus ikut, aku akan menelpon pacarmu Sakura-chan untuk ikut serta, dia pasti akan sangat senang." bujuk Shion.
"Hmm baiklah kalau kau memaksa."

Sesampainya di restaurant Shion dan Sakura hanya diam, Sakura memang tidak terlalu akrab dengan Shion, lebih tepatnya Sakura membenci Shion, karena wanita itu telah merebut Naruto dari sahabat lamanya Hinata, well mungkin kata 'merebut' sedikit berlebihan, karena mereka diketahui benar-benar menikah, Sakura mengetahui pernikahan Naruto tak lain dari kekasihnya Sasuke, Sakura pikir tidak ada salahnya jika mereka saling mencintai, tapi Sakura tetap saja tidak terlalu menyukai wanita bersurai kuning pucat itu.

"Sakura-chan dari tadi kulihat kau hanya menatap tidak selera pada makananmu, apa kau tidak menyukai makanan di sini?."
"Aah tak apa, aku hanya sedang memikirkan sesuatu, tak perlu dianggap serius." jawab Sakura dengan memperlihatkan senyum seadanya, bahkan dikhawatirkan oleh Shion saja Sakura merasa muak.

Shion menyadari bahwa Sakura tidak menyukainya, dan sama halnya dengan Shion, diapun tidak terlalu menyukai wanita bersurai pink itu.

"Jadi kapan kau dan Sasuke-kun akan menikah Sakura-chan?." tanya Shion
Seketika suasana di tempat makan ini menjadi suram. Seperti suasana hati kedua orang yang menjadi topik pembicaraan di sana.
"Kau tau perihal ayahku Shion, dia tidak akan menyetujuinya, kenapa kau masih bertanya.?" jawab Sasuke dengan nada yang dingin.
"Aah ya maafkan aku, aku hanya merasa kasihan dengan Sakura-chan, dia pasti sekarang sangat bingung dengan hubungan antara kalian berdua."
"Itu bukan urusanmu Shion, aku harap kita menyudahi pembicaraan ini." jawab Naruto menyudahi pembicaraan, Naruto tau dia juga bermulut tajam sama seperti Shion, tapi dia tidak menyangka jika Shion akan mempertanyakan hal seperti itu, meskipun Shion adalah istrinya tapi jika menyangkut sahabat-sahabatnya Naruto tidak akan terima, terlebih saat ini mereka tengah berada di meja makan.