Hinata sedikit bangga pada dirinya sendiri, Hinata tidak menyangka kalau atensinya sekarang mampu membuat seorang Uzumaki Naruto berniat menikahinya, tapi Hinata masih menganggap ini salah, Naruto seakan mempunyai niat lain diluar semua pengorbananya. Hinata sama sekali tidak merasa telah menang, sebaliknya Hinata merasa Naruto semakin jauh. Dia sulit untuk percaya, meski sebagian dari dirinya menginginkan bersama Naruto.
Hinata sekarang berpikir tentang kondisi Shion, dia sedang sakit kemudian diceraikan dan Hinata secara tidak langsung menjadi faktor utama terjadinya perceraian itu.
Tidak adil, entah kenapa Hinata merasa sakit didadanya, gadis bersurai indigo itupun tidak begitu mengerti alasannya.***
"Maaf paman Minato juga bibi Kushina, aku pikir pernikahan ini tidak baik jika dilaksanakan, aku menolak perjodohan ini, aku minta maaf yang sebesar-besarnya." sambil membungkuk lama Hinata tak berniat mengubah posisinya berdiri saat ini, dia benar-benar mengecewakan keluarga Naruto itu adalah nyata, dengan keputusannya Hinata sudah siap dengan konsekuensi yang akan didapat.
"T-tapi apa alasannya Hinata sayang?."Kushina berucap dengan wajah yang sendu, terlihat dari sorot mata yang diberikannya pada Hinata, setelah mendengar itu Hinata sedikit merasa bersalah, tapi mau bagaimana lagi, dia sudah sangat jengah dengan Naruto, terlebih atensinya selama beberapa hari ini, selalu membuatnya tertekan, Hinata rasa menjauh dari Naruto adalah pilihan yang tepat.
"Gomenasai Kushina Oba-san, aku rasa Naruto-san dan aku baiknya menjadi teman tidak lebih."
"Apa ini ada sangkut pautnya dengan Shion?."
"!" Hinata kaget, tepat seperti yang dikatakan Kushina, gadis itu mengkhawatirkan Shion saat ini, Hiashi mengernyit heran setelah Kushina menyebut nama wanita lain diakhir kalimatnya.
"Iya Kushina Oba-san dia sekarang sangat membutuhkan dukungan dari Naruto-san untuk sembuh, terlepas dari perceraian yang mestinya tidak ada."Kushina terharu, karena mengetahui bahwa Hinata sangat baik hatinya, sangat kontras dengan kepribadian juga paras cantik yang dimilikinya, Kushina menyesal kenapa tidak dari dulu menjodohkan Naruto dan Hinata. Lihat saja tidak ada keraguan sama sekali dalam ucapan Hinata, gadis itu juga jauh dari kesan sedang bermain tarik ulur, bila orang lain sudah sangat pasti menerima lamaran ini, namun berbeda dengan Hinata.
"Maaf Hiashi-san sebelumnya tidak. Memberitahu mengenai Shion, aku pikir tidak ada yang perlu dipermasalahkan mengenai wanita itu, tapi prediksiku salah."
Flashback
"Kalian tidak bisa seenaknya memberikan surat cerai ini padaku, sampai matipun aku tidak akan menandatanganinya." ucap Shion seraya melemparkan surat perceraian antara dia dan Naruto didepan wajah Kakashi.
"Kau memang wanita tidak tahu malu sudah ditolong masih ingin minta lebih, tidak ada sopan santun sama sekali terhadap orang yang lebih tua, dosa apa yang telah kuperbuat hingga berakhir menyebut kau sebagai menantu."
"I-ibu datang kesini?. Aku tidak tahu.""Aku kesini ingin memperjelas semuanya, karena aku yakin Naruto tidak akan mau susah payah melakukannya, Shion kau sudah cukup mendapat banyak dari Naruto, bahkan kau dan kekayaanmu saat ini mampu hidup 100 tahun kedepan dengan kekasihmu itu, aku tidak akan bertanya apa itu masih belum cukup, disini aku akan menegaskan bahwa hartamu bisa saja menjadi boomerang untukmu sendiri, kau telah banyak menyimpan dari kaluarga kami, kami bisa menuntutmu, itu hal yang sangat mudah dilakukan, tapi tidak dilakukan anakku mengingat kau sempat mengandung darah dagingnya. Jangan berharap lebih! karena jika dia masih terjebak menjadi suamimu semua akan sama saja, kau dan anakku, tidak akan ada takdir menyebutkan kalian bersama".
'Wanita iblis, aku akan membalasmu, sialan.' batin Shion
"Kenapa kau diam? Kau tetlihat begitu kesal, maaf alih-alih membawa bunga dan buah-buahan segar setelah operasi, aku malah membawa kabar ini, dan Shion aku harap ini terakhir kalinya aku melihat keberadaanmu, menantuku, jangan pernah muncul dihadapan anakku lagi."
Flashback end
"Selama menikah, Shion hanya memperalat Naruto, dia sejak awal mengincar kekayaan dan popularitas saja, Naruto hanya batu loncatan untuknya memperkaya diri, mereka selama ini tidak saling me.. "
"Tidak perlu dijelaskan Oka-san biar aku yang bicara." Naruto masuk ke ruang tamu dan memulai pembicaraan"Shion sudah dinyatakan sembuh setelah melakukan transplantasi rahim kemarin, aku yakin saat ini Menma akan merawat baik Shion untuk kedepannya, aku telah mengakhiri semua yang berhubungan dengan Shion dan berniat membuka lembaran baru dengan Hinata, aku berharap banyak pada hubungan ini, terlepas dari itu semua aku serahkan pada Hinata, jika memang dia merasa keberatan dengan perjodohan ini, aku terima."
Entah ketulusan atau bukan Naruto telah berhasil membuat Hinata pelan-pelan mempercayainya, dia merasa cukup lega menyadari dia bukanlah wanita perebut suami orang yang dituduhkan Karin padanya. Semua telah jelas namun keraguan masih menyelimuti Hinata, dia rasa belum tepat saja menerima lamaran ini, apalagi perceraian Naruto belum lama terjadi. Hinata ragu untuk mengucapkan sesuatu apalagi diakhir kata dia telah menolak perjodohannya.
"Aku sangat ingin pernikahan ini terjadi, percaya atau tidak kejadian hari ini adalah hal selalu aku impikan, menjadi istri seorang yang selama ini aku cintai, tapi aku masih perlu waktu, apa kau tidak keberatan menunggu Naruto-san?."
"Jadi kau menyetujui perjodohan ini secara tidak langsung bukan?."
"Iya Kushina Oba-san aku menyetujuinya."
"Baiklah aku setuju, dengan syarat selama menjadi calon istriku kau tidak boleh jauh dari pengawasanku.""Maksudmu?."
"Pertamanya aku ingin kau membetulkan caramu memanggilku, aku tidak ingin ada lagi suffix san ataupun Uzumaki-san, kau harus memanggilku Naruto, atau Naruto-kun lebih baik, kedua kau akan kembali bekerja sebagai pramugari dan kembali menjadi anggota Dermaga Pramugari supaya aku bisa langsung melihat aktivitasmu, yang ketiga, selama kau tidak sedang bertugas aku ingin kau menetap di mansion milikku tinggal disana bersamaku, alasannya agar kau terbiasa dengan rumah kita nanti.""Wow easy haha, you're moving way too fast Naruto-kun." ucap Hinata tidak percaya
"Ayah setuju, itu adalah usul yang bagus, benarkan Hiashi?." ucap Minato yang pendapatnya sama sekali tidak dibutuhkan saat ini.
"Aku pikir tidak ada salahnya aku juga ikut denganmu Minato." (ikut kemana pak ?😂)
Sementara Kushina dan Hanabi hanya bisa tersenyum membayangkan kemungkinan sesuatu yang akan terjadi jika Naruto dan Hinata tinggal satu atap."Apa-apaan, ini tidak boleh terjadi, kenapa semua membenarkan ide terakhir yang diucapkannya, aku tidak mungkin tinggal dirumah Naruto-kun berdua hanya dengannya."
"Tapi kau harus, atau alternatif lainnya kau menikah denganku 2 hari lagi bagaimana ? Aku akan sangat tidak keberatan." (Naruto ngebet sekalee..)
"Baiklah, iya aku setuju 😓.".
.Tbc
THANK YOU FOR READING MY FIRST FANFICTION
PLEASE REVIEW
SHOULD I DELETED THIS FIRST FANFICTION OR CONTINUE IT ?
THAT'S MINNA-SAN DECISIONSSEE YA 👋👐
KAMU SEDANG MEMBACA
Ichiban No Takaramono
أدب الهواةNARUTO © MASASHI KISHIMOTO All pics i put in this story, all made by someone else, i can't put their name bc most of them r with no names. Most of these pics i get from Google, so thanks for all of you who create it. NaruHina slight SasuSaku | NaruS...