1. One Chance

2.3K 74 3
                                    

First fanfiction
Don't judge, Don't hate, just Appreciate it

P. S = Tulisan yang diawali dan diakhiri menggunakan tanda ( ' ) adalah kata- kata yang diucapkan pemeran tokoh dalam hati.

.
.
.
.
.
[Begin]

Malam itu adalah kesempatan bagi seorang gadis, baginya malam itulah yang akan menentukan akan seperti apa selanjutnya pandangannya terhadap pria yang dia dambakan setelah menyatakan perasaannya.

Hinata telah membulatkan tekad, namun kenapa rasa ragu masih menyelimuti, sedari tadi yang dia lakukan hanyalah berjalan mengitari kamarnya, dia memutuskan untuk datang terlambat pada malam perpisahan anggota BEM di salah satu universitas terkenal di Jepang, Konoha University.

Hinata sengaja mengikuti kegiatan terorganisasi hanya demi dapat selalu melihat sang pujaan hati, padahal banyak yang mengetahui bahwa gadis itu bukan sosok yang banyak bicara dan suka bersosialisasi, namun hanya dengan dapat melihat kegiatan pria itu sehari-hari dalam menggeluti perannnya sebagai ketua BEM,
Hinata sudah sangat bersyukur kepada Kami-sama.

'Apa yang harus aku lakukan, semua orang pasti telah hadir, termasuk dia' batin Hinata. Hinata ragu untuk mengikuti acara tersebut mengetahui bahwa pria tersebut mengajak serta pasangannya untuk hadir.

Naruto Uzumaki, Siapa yang tidak mengenalnya, iya.. dia adalah pria yang selama ini namanya terpatri di hati dan pikiran Hinata, Naruto adalah seorang yang selalu bersinar di mata Hinata gadis bersurai Indigo dan bermata amethyst itu, meskipun pada kenyataannya Naruto tidaklah sesempurna yang Hinata bayangkan.

Selain kekayaan dan kepintaran yang dimilikinya, Naruto tidak lebih dari manusia angkuh yang mengutamakan timbal balik dalam hal apapun, tak ada kata manusia yang sempurna, Tuhan telah membagi secara baik, sisi yang baik dan sisi yang buruk dalam diri seseorang.

Naruto adalah Putra semata wayang dari pasangan suami istri Uzumaki Minato dan Uzumaki Kushina, mereka adalah pebisnis terkenal seantero Jepang, karena memegang banyak hak milik sumber daya dari negaranya, bisnis mereka dimulai dari tambang, minyak, pertanian, dan lain sebagainya, sekarang telah merambah ke bisnis restaurant juga pemilik seluruh transportasi umum yang dijalankan di kota Tokyo baik di darat juga udara.

Uzumaki Unity Corp itu adalah merk yang dapat dengan mudah dijumpai diberbagai sudut gedung tinggi di Tokyo Jepang. Billionaire seperti Naruto sudah sewajarnya bertingkah angkuh kepada orang yang lebih rendah kasta darinya.

Tapi bukan karena status kekayaan itu yang membuat Hinata mencintai keturunan satu-satunya keluarga Uzumaki tersebut, namun sejak awal Hinata merasakan hal tersebut dia meyakini dengan benar bahwa dia tidak mengetahui sama sekali soal status Naruto yang merupakan keturunan keluarga konglomerat, karena ketika Hinata merasakan Cinta pada Naruto dia hanya dengan penuh keyakinan mempertahankannya karena perasaan itu miliknya bukan? Tak ada yang salah dengan Cinta.

Hinata awalnya hanya mengagumi ketegasan dan jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh Naruto, kemudian semakin lama terus-menerus memperhatikannya.

Naruto tidak merasa keberatan, dalam pergaulan dia berteman dengan siapa saja, selain dari kalangan atas, bahkan anak seorang penjaga sekolah yang kuliah di Konoha University atas dasar beasiswa pun Naruto tetap mau berteman dengannya. Tapi sifat arogan dalam dirinya yang membuat banyak orang yang membenci namun secara bersamaan juga banyak yang mengaguminya. Apakah itu daya tarik seorang Naruto Uzumaki, siapa yang tau?

'Aku tidak boleh patah semangat, mau bagaimanapun juga aku anggota BEM, aku harus datang, 😢 tapi apakah harus? '

Menggelengkan kepalanya seolah menyingkirkan seluruh keraguan dalam dirinya Hinata bersiap membawa handbag dan kunci mobil miliknya untuk mendatangi acara perpisahan BEM di Konoha University.

Sementara itu di Basecamp BEM Konoha University seluruh anggota baik ketua, sekertaris, kepala devisi, dan anggotanya telah hadir.
Acara begitu tersusun, meskipun hari telah semakin larut, sebagian orang sedang menyiapkan cumi bakar dan camilan untuk santapan bersama.
Beberapa dari mereka sedang menyanyikan lagu yang berjudul More Than Words, dengan api unggun menambah kesan khidmat dalam alunan lagu.

Now that i've tried to
Talk to you
and make you understand,
All you have to do,
is close your eyes,
And just reach out your hands,
and touch me,
Hold me close don't ever let me go,

More than words,
is all I ever needed you to show,
Then you wouldn't have to say,
that you love me,
Cause I'd already know,

What would you do,
if my heart was torn in two,

More than words to show you feel,
That your love for me is real,
What would you say,
if I took those words away,
Then you couldn't make things new
Just by saying I love you.....

Hinata terpaku ditempat setelah melihat pemandangan dihadapannya. Saat ini dia telah yakin bahwa keputusannya untuk datang adalah salah, didalam ruang ketua BEM, dia sedang melihat Naruto dan pacarnya sedang berpelukan membagi kehangatan satu sama lain, dan tidak lupa bibir mereka saling bertaut.

'Sekarang apa? Oh Kami-sama kenapa kakiku sulit untuk digerakkan, kenapa aku tidak mau berlari dari sini?..' batin Hinata seakan memaki diri sendiri, terus menerus melihat pemandangan yang semakin mengiris hatinya, apa yang salah? Naruto dan Shion memang bepacaran, Hinata tidak punya hak untuk melerai adegan mereka saat ini.

Hinata menangis dalam diam, tanpa berniat sedikitpun untuk beranjak dari tempat dia berdiri, dalam hening dia menundukkan kepala, seluruh tubuh Hinata menolak menuruti perintah otaknya karena saat ini hatinya tengah mengambil alih.

"Apa yang kau lakukan disana? Siapa yang mengizinkanmu masuk?" Naruto mendekati dengan santai perempuan yang telah ketahuan menguntit kegiatannya dengan sang pacar.

Tbc
.
THANK YOU FOR READ MY FIRST FANFICTION
PLEASE REVIEW
SHOULD I DELETE THIS FIRST FANFICTION OR CONTINUE IT?
THAT'S MINNA-SAN DECISION

SEE YA.. 👋👐

Ichiban No Takaramono Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang