11. Nightmare

3.8K 313 0
                                    

*****

"Kamu tidur yang nyenyak yah, besok pagi kita pulang" ucap Iqbaal seraya mengacak acak pelan rambut (Nama kamu).

"Siap bos!" (Nama kamu) memberi hormat.

Ke duanya terkekeh geli akan sikap (Nama kamu) sendiri. Iqbaal menyatukan jari tengah dan jari telunjuk tangan kanannya lalu mengecup dengan lembut, setelah itu Iqbaal menempelkan bekas kecupan tersebut pada pipi kanan (Nama kamu).

"Gut Nite!" ucap Iqbaal lalu pergi memasuki kamarnya bersama Aldi dan Kiki.

(Nama kamu) masih diam membeku, kini ia merasakan pipinya mulai menghangat.

"Gut nite too" gumam (Nama kamu) lalu memasuki kamar hotelnya.

***

"E... elo?!" (Nama kamu) menatap tak percaya gadis yang ada di hadapannya.

Gadis itu hanya tersenyum licik, mengangkat dagu nya dengan angkuh lalu berkata "Kenapa? plincess nya Iqbaal? Kaget?".

Tubuh (Nama kamu) bergetar, matanya menatap sekelilingnya. Tempat ini. Tempat kejadian 6 tahun lalu.

"Apa yang mau lo lakuin?" tanya (Nama kamu) berusaha mengembalikan keberanian dirinya.

"Tentunya rebut Iqbaal dari lo" gadis itu mendecih lalu tangannya mendorong bahu (Nama kamu).

'Byur...'

Kejadian ini. Persis seperti kejadian 6 tahun yang lalu.

"To...long" (Nama kamu) berteriak di tengah tengah usahanya agar tidak tenggelam.

Mata nya mulai kehilangan fokus. Gelap. Semuanya gelap.

(Nama kamu) membuka matanya lalu memegang sekitarnya. Tempat tidur, ia masih berada di tempat tidur. Dengan baju yang sama. Ahh iya ingat! Setelah ucapan gut nite Iqbaal ia masuk lalu bergegas tidur karena memang matanya sudah kelelahan.

"Berarti tadi cuma mimpi..." gumamnya pada diri sendiri. Ia meraih gelas yang berisi air putih yang berada di meja kecil samping tempat tidur.

'Glek...'

Hanya beberapa tegukan. Ia menatap jam yang berada di kamar hotel tersebut. 01.14 , ini masih tengah malam atau mungkin dini hari(?)

Mimpi tadi terasa sangat nyata. Lihat saja keringat dingin yang membasahi pelipisnya. Ah... sepertinya ia tidak akan bisa tidur kembali.

Iqbaal. Entah mengapa nama itu muncul tiba tiba. Apakah Iqbaal sudah tidur?

(Nama kamu) meraih iPhone nya lalu membuka aplikasi Line.

[Line]

emerald(namkam) : Baal?

dhiafakhriqbaal : eneng belum tidur? Naha atuh?
(Note : naha = kenapa)

emerald(namkam) : Aku mimpi buruk... Dan ini soal kejadian 6 tahun lalu

Tak ada jawaban. Apakah Iqbaal tidur?

dhiafakhriqbaal : Buka pintu

[Off]

(Nama kamu) bergegas turun dari ranjang nya lalu membuka pintu.

'Cklek...'

"Kamu gak papa?" Iqbaal menarik (Nama kamu) ke dalam dekapannya.

(Nama kamu) hanya menggeleng, lalu mulai mengendurkan dekapan Iqbaal.

"Kamu bawa gitar?" Dahi (Nama kamu) mengkerut.

Iqbaal hanya menarik (Nama kamu) menuju balkon kamar hotel (Nama kamu).

Relationship x Iqbaal CJRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang