9. Hang Out

4.2K 354 2
                                    

*****

"Enenggg..." Iqbaal kembali menabrakan bahu nya pada bahu (Nama kamu).

(Nama kamu) memutar bola matanya dengan kesal lalu menutup novel yang sebenarnya hanya ia pegang. Bagaimana ia bisa fokus baca? Jika sedari tadi Iqbaal mengganggunya.

"Emang kamu gak capek apa? Dari kemarin jalan jalan sama ngisi job manggung? Belum besok ke Ciwalk" cerocos (Nama kamu).

"Ahh ada kamu mah gak capek---" Iqbaal mengibas-ngibaskan tangannya.

"--- jadi... siang kita ke PIM yaaa?" pinta Iqbaal kembali.

Iqbaal menggigit bibir bawahnya menanti jawaban (Nama kamu).

"Tapi kamu janji mau minum vitamin kamu?" tanya (Nama kamu) seraya menunjuk Iqbaal dengan mata yang menyipit.

"Janji..." Iqbaal menyodorkan kelingkingnya.

(Nama kamu) tersenyum lalu mengaitkan jari kelingkingnya, "Oke...".

*****

'Syududu...'

Iqbaal bersenandung seraya menatap cermin. Ia menyisir rambut yang telah di olesi pomade. Sesekali Iqbaal bergaya lalu berkata pada cermin tersebut, "Gimana (Nama kamu) bisa nolak? Lo ganteng gini Baal !" pujinya pada diri sendiri.

'DUAR!'

"Eh copot copot" refleks Iqbaal meluncurkan kata-kata tersebut.

"HAHAHAHA" dengan biadab Ody memasuki kamar Iqbaal seraya tertawa terpingkal-pingkal.

Iqbaal hanya cemberut menatap Ody dari pantulan cermin.

"Ishh teteh... Ale udah ganteng gini?!" rutuk Iqbaal seraya membenarkan bajunya yang sedikit berantakan.

"Uhhh... Ganteng apanya? Huekss--- eh tapi mau hang out sama cadipar teteh yaaa?" tebak Ody.

"Cadipar?" Iqbaal mengerutkan alisnya bingung.

"Cadipar, Calon Adik Ipar. Hehe... Teteh ikut dong, bored nih" pinta Ody tiba tiba.

"Ehh, gak boleh dong" ucap Iqbaal yang tidak terima.

"Lagian kan gak boleh tuh pergi berduaan. Yang ke tiganya setan" ucap Ody tak terima.

"Setannya teteh... udah ah byee! Selamat ber-bored riaaa!" ucap Iqbaal yang di akhiri tawa menawan, namun terasa seperti tawa biadab bagi Ody.

Namun raut Ody seketika berubah membaik. Ada apa?

*****

"Emm... kita makan dulu yaa Baal" ajak (Nama kamu).

Iqbaal mengangguk lalu menggandeng lengan (Nama kamu) menuju Garden's Cafe:'3

Sesuai dengan namanya, suasana sejuk lengkap dengan bunga-bunga sudah menyambut mereka ketika pertama kali masuk.

(Nama kamu) melirik ke kanan dan kiri lalu tersenyum ketika menatap orang yang mengisi meja nomor 23. Tanpa permisi lagi (Nama kamu) menarik Iqbaal untuk duduk di meja tersebut.

"Hai teh..." ucap (Nama kamu) lalu menyalimi orang tersebut dan dilanjut dengan cium pipi kiri juga kanan.

Tunggu dulu! teh? Iqbaal mendongak kan kepalanya dan mendapati Ody yang tengah menyengir dengan tadosnya.

"Teteh gak ganggu kan?" tanya Ody seraya melirik Iqbaal yang sudah mulai kesal.

"Enggak kok... iya kan Baal" ucap (Nama kamu).

"HAHA... ya enggalah" ucap Iqbaal dengan terpaksa.

"Oke.. jadi habis makan mau pergi kemana?" tanya Ody yang sukses membuat mata Iqbaal membulat sempurna dari balik kaca mata hitamnya.

Jadi? Ody benar benar ingin ikut? Hancur sudah harapan Iqbaal untuk menghabiskan waktu berdua dengan (Nama kamu).

*****

'AAAAA'

Teriakan teriakan penonton kini memenuhi bioskop 1 yang tengah memutar film horor yang menurut Iqbaal biasa saja.

Iqbaal melirik jengah Ody. Moodnya tambah buruk ketika memasuki gedung bioskop dan Ody tiba-tiba saja duduk di antara Iqbaal dan (Nama kamu).

Rasanya Iqbaal ingin memakan Ody sekarang juga.

*****

"Eh Baal, teteh mau pergi nih nemuin temen teteh. Kalian gak papa kan ditinggal berdua?" tanya Ody.

'Kan emang niatnya juga berdua' batin Iqbaal.

Iqbaal tersenyun sangat lebar, "Gapapa kok teh gapapa, oke silahkan pergi. Dahhh!" ucap Iqbaal.

"Kualat kamu" rutuk Ody sebelum akhirnya benar benar pergi.

"Nah, sekarang kamu mau kemana?" tanya Iqbaal.

"Beli case iPhone?" tanya (Nama kamu).

"Oke..."

*****

Jangan lupa vomment<3 dan tambhakan ke perpustakaan

@srmwulanda

Relationship x Iqbaal CJRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang