Chapter 14

347 43 2
                                    

"Dan sekarang apa yang kau impikan telah berhasil kau raih! Menikah dengan pangeran impianmu dan membangun kehidupan yang penuh kebahagiaan"

Tak terasa kau kembali menangis dan menghambur ke dalam pelukan ayahmu tak kuasa menahan haru jika harus mengingat kembali apa impianmu dulu—impianmu yang amat polos.

So, apakah kau adalah seorang pangeran yang selama ini kuimpikan, yang selama ini kuinginkan? Apakah kau memang seseorang yang tercipta untuk menjemput kebahagiaanku ataukah merenggut kebahagianku, Akashi Seijuurou?

=======================

Menghapus sedikit jejak air mata di wajahmu, tidak ingin bukan jika mempelai wanita-dirimu terlihat sangat menyedihkan di acara pemberkatan nanti. Setelah momen mengharukan antara dirimu dan tou-sanmu, kau kembali mengukir senyum di wajah cantikmu dan bersiap untuk turun menuju altar pernikahan.

"Apa kau sudah siap? Mari kita turun, semua telah menunggumu"

Kau mengangguk—seraya meraih lengan tou-sanmu yang telah siap untuk menghantarmu turun menghadap pendeta.

Perlahan kau menuruni satu persatu anak tangga, semua pandangan para tamu tertuju kepadamu juga Akashi yang terus menatapmu lekat.

Kau tersenyum di balik tudung putih panjang yang menutup wajah cantikmu, senyummu terus terukir tak sedetikpun kau melepas senyuman itu.

Kini sang putri kecil telah menemukan pangerannya.

Dirimu melangkah dengan anggun di atas red carpet yang perlahan menarikmu menuju altar pernikahan. Disanalah Akashi menunggumu dengan setelan jas bewarna hitam—ia tampak begitu tampan.

Kau sekilas menatap Akashi namun kembali kau menundukkan kepala menyembunyikan semburat merah yang menghiasi wajahmu. Kau kini mengakui, Akashi memang tampan terlebih dengan senyumannya itu.

Kini kau dan tou-sanmu telah sampai tepat di depan altar, perlahan pria paruh baya itu menghantarkan tanganmu dalam genggaman Akashi.

"Sudah saatnya tou-san harus melepaskanmu"

Kau mengangguk sembari tersenyum, walau bagimu begitu sulit mengakui kenyataan jika kini kau akan pergi meninggalkannya dan membangun hidup baru dengan Akashi.

Begitu hangat Akashi menggenggam tanganmu, menarikmu perlahan menuju ke tengah altar. Aura cinta kini mengisi seluruh ruangan itu.

Hanya tinggal menunggu hitungan menit sepasang insan manusia itu akan menyatu dalam satu naungan cinta.

"Apa kalian berdua siap? Pemberkatan akan segera dimulai!"

Pendeta itu memberi arahan, kau dan Akashi mengangguk sebagai isyarat jika kalian telah siap untuk prosesi pemberkatan.

Mayuzumi POV On

Aku mendengar begitu baik janji pemberkatan mereka, terlihat pancaran kebahagian di antara mereka.

Kini mereka menyatu dalam sebuah ikatan suci pernikahan, aku hanya berharap jika mereka selalu bahagia.
Aku masih terus berangan jika akulah yang seharusnya berada di sampingnya saat ini bukan dirinya.

Begitu menyakitkan mendengar mereka telah resmi menjadi sepasang suami istri. Begitu lamanya aku menyimpan rasa ini pada (your name) namun aku terlalu bodoh yang terus memikirkan egoku.

Mungkin sekarang aku tidak akan pernah mendapat senyumnya lagi, bahkan sikap manjanya aku tidak akan pernah merasakan itu lagi.

Kini ia telah tumbuh dewasa menjadi bunga yang benar-benar mekar dengan sempurna, pesonanya mampu menarik beribu lebah untuk merasakan nektar manisnya. Namun hanya salah satu lebah sajalah yang berhasil memiliki nektar manis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'll Never Say Goodbye [Akashi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang