Chapter 2

544 63 9
                                    

Tak ada semangat belajar itulah dirimu---entah apa yang membuatmu seperti ini---tak seperti biasanya dirimu seperti ini.

Mencoret-coret bukumu itulah kegiatanmu saat ini---tak mendengarkan sedikitpun apa yang sedang di jelaskan di depan oleh dosen.

Padahal kau termasuk mahasiswi yang cerdas di universitasmu--mungkin kau hanya sedang tidak mood untuk mengikuti pelajaran

Entah sadar atau tidak kau selalu menjadi pusat perhatian termasuk Akashi---manik heterochromenya menatapmu dengan datar, melihat apa yang sedang kau lakukan.

Kau tak bergeming terus saja melanjutkan kegiatanmu itu--kau tak sadar ada sepasang mata yang menatapmu sedari tadi.

Bel berbunyi--usai sudah mata kuliah hari ini, kau berkemas--mengemasi buku-buku yang tergeletak sembarang di atas mejamu, mengemasinya ke dalam tasmu satu persatu.

I'll Never Say Goodbye

Senja telah berganti malam---langit kini bertabur bintang menghiasi gelapnya langit malam.

Memandang intens ke arah langit—menemukan banyak bintang-bintang dengan cahayanya yang berkilau. Kau memang suka sekali dengan bintang.

Melihat 'mereka' dari balkon rumahmu--senyum terukir di paras cantikmu.

"(Last name) apa kau sudah siap?"

Terkejut--mendengar suara ayahmu yang menyadarkanmu dari lamunan sesaatmu. Kau melihat tampilan ayahmu yang begitu formal.

"Jangan bilang kau lupa! Malam ini kita akan pergi ke pesta makan malam, nak. Tou-san sudah bilang itu kemarin"

Seperti mengerti apa yang kau pikirkan--dirimu langsung tersenyum canggung, kau akui jika dirimu lupa akan hal itu.

"Aku akan bersiap sekarang tou-san"

"Baiklah--tou-san akan menunggumu di luar"

Segera dirimu berkemas—memilih-milih dress yang cocok untuk kau kenakan pada pesta malam ini.

Mencobanya satu persatu---namun belum ada yang cocok—akhirnya kau memilih dress bewarna hitam dengan corak bintang yang menghiasi dress itu.

Kau merasa jika dress itu cocok untukmu karena malam ini yang bertabur bintang.

Beralih ke arah meja ria---memakai make up yang sekiranya natural namun tetap terlihat anggun. Tak lupa dengan menata rambutmu dengan secantik mungkin.

Menghadap cermin--memutar tubuhmu, kau begitu cantik berbeda dari tampilan sehari-harimu. Siapapun yang melihat akan terpukau dengan kecantikanmu.

Keluar----melangkah menghampiri ayahmu yang sudah lebih dulu menunggumu di luar.

"Tou-san!! Aku sudah siap"

Ayahmu memandangmu dari ujung kaki hingga ujung kepala--pasti ayahmu sangat terpukau dengan kecantikan anak tunggalnya ini.

"Kau sangat cantik anakku--kau memang persis dengan almarhum ibumu"

Kau tersenyum lembut pada ayahmu mendengar pujian manis yang terlontar dari mulut ayahmu.

I'll Never Say Goodbye [Akashi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang