Chapter 10

245 35 0
                                    

Mungkin sudah saatnya kau memberitahu pada ayahmu tentang lamaran Akashi yang kau terima beberapa hari yang lalu berharap ayahmu akan merasa bahagia juga tidak perlu khawatir lagi tentang dirimu.

"Tou-san!! Ada yang ingin aku sampaikan padamu"

"Ya, nak! Silahkan apa yang ingin kau sampaikan pada tou-san?"

Kau berdeham sedikit untuk mencairkan suasana yang sedikit canggung mengingat kau masih ragu untuk menceritakan semua ini pada ayahmu.

"Tou-san, kau tidak lupa bukan saat Akashi melamarku dan aku belum menjawab pertanyaannya?"

"Ya—tou-san masih ingat! Bagaimana denganmu? Apa kau menerimanya?"

Tampak rasa penasaran dari ayahmu tentang jawaban apa yang kau beri untuk Akashi—dalam hati ia berharap padamu jika kau menerima lamaran tersebut.

"Aku menerimanya tou-san. Aku telah menerimanya beberapa hari yang lalu, kini kami sah bertunangan"

Kau ukir senyum di wajah cantikmu seraya kau tunjukkan cincin pemberian Akashi yang melingkar cantik di jari manismu.

Senyum bahagia menghiasi wajah berumur tersebut—dengan kerutan-kerutan yang mulai muncul karena umurnya yang telah bertambah.

"Tou-san bangga padamu nak, tidak ada yang perlu tou-san khawatirkan—mengingat kini kau telah memilikinya yang akan menjagamu menggantikan tou-san"

Air mata tentu saja mengiringi pembicaraan ini—mengingat sebentar lagi kau akan melangsungkan pernikahan dan meninggalkan ayahmu disini—sedikit rasa tidak tega dalam hati, namun ini semua permintaan ayahmu sendiri untuk meninggalkannya sendirian dalam rumah ini.

"Tou-san! Tapi setelah pernikahanku nanti, ikutlah denganku tou-san! Kita akan pindah ke rumah yang lebih besar dan nyaman untuk tou-san"

"Tidak, nak! Tou-san akan tetap disini—saat hari itu tiba pergilah dengannya, membangun kehidupan yang baru. Tou-san akan tetap disini mendukungmu dan memberikanmu doa yang terbaik setiap hari"

Dengan cepat kau memeluknya—melepas rasa sedih yang kau rasakan saat ini, ingin rasanya kau tetap tinggal disini bersama dengan ayahmu namun apa boleh buat situasi ini tidak memungkinkan dirimu untuk tetap tinggal disini.

'Aku pasti akan sangat merindukan dirimu tou-san'

.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan? Kau bertindak terlalu jauh dan kau akan melupakanku begitu saja?"

Akashi hanya dapat terdiam mendengar ocehan sang kekasih—ah! Tapi bukanlah dirimu melainkan Atsuko.

"Kau kenal dengan otou-sama! Dia tidak mungkin bisa di bantah—aku hanya mengikuti rencananya setelah itu selesai sudah"

Gadis cantik itu menghela nafas—apa boleh buat ia harus tetap percaya dengan rencana kekasihnya itu walau sedikit perasaan kesal melihatnya akan menikah denganmu.

"Aku hanya akan menunggu waktu Sei-kun!"

"Kau tahu—hanya kau yang ku cinta mengerti! Aku ini selalu benar Atsuko"

Dengan suara rendahnya mengucapkan kalimat cinta pada gadis cantik itu—membuat Atsuko luluh hati saat ini juga.

.

Kini kau tengah asyik mengetik beberapa lembar proposalmu yang akan kau presentasikan minggu depan.

Dengan berbekal earphone yang kau pasang di kedua telingamu—kau menikmati alur lagu seraya jari-jemari menekan tombol keyboard pada laptop.

I'll Never Say Goodbye [Akashi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang