Chapter 6

409 42 3
                                    

"Sei-kun ku harap kau bisa memberiku kesempatan"

I'll Never Say Goodbye

============================

Kau melihat Akashi sedang tertidur pulas di sofa berukuran sedang, bagimu tampannya pun tak berkurang saat dia tertidur.

Kau menghampirinya dengan selimut putih di tangamu--menyelimutinya dengan perlahan agar tidak membangunkannya.

Entah kenapa dengan tiba-tiba dirimu mengelus rambut merah Akashi dengan sepenuh hati.

'Sei-kun..kau tahu kau mulai menarik perhatianku, selamat malam'

Ingin kau langsung berbalik namun sebuah tangan menarikmu hingga membuatmu jatuh tepat di atas Akashi.

Kau menatap horror Akashi--menahan malu dengan posisimu yang sekarang ini.

"Aku tahu kau mulai tertarik denganku"

"K-kau belum tidur?"

Manik heterochrome itu menatap manikmu lembut nan hangat membuat dirimu tak bisa berpaling kemana-mana seakan dirimu terlena dengan keindahan manik itu.

Perlahan Akashi mempersempit jarak diantara kalian, kau sudah kehilangan kendali untuk mengkontrol dirimu.

Perlahan bibir kalian saling mendekat mencari celah untuk sebuah ciuman sesaat. Bibir kalian saling bertautan---menikmati ciuman hangat itu.

Kau terlalu terlena dengan ciuman yang diberikan Akashi, ciuman itu terlalu panas kau melenguh menikmati ciuman itu. (astagaapainigomen😱)

Sadar akan pasokan oksigen kalian Akashi melepas tautan bibir kalian, dirimu menatap Akashi dengan sayu.

"Kau menikmatinya (last name)? benar-benar menggoda"

Kau merona merubah posisimu dan sedikit menjauh dari Akashi. Memegang bibirmu yang sedikit basah akibat ciuman tadi.

'Apa yang ku lakukan...memalukan!!'

*******

Bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan pagi---hanya ini yang bisa kau kerjakan karena sudah merepoti keluarga Akashi dengan kehadiranmu di mansionnya.

Muncul Akashi dari lantai 2 dengan piyama yang masih setia menempel di tubuhnya. Kau berusaha menetralisir detak jantungmu mengingat kejadian semalam yang benar-benar tak kau sadari.

"Apa yang kau lakukan?"

Kau masih terdiam---sibuk dengan kegiatanmu sendiri, tak menjawab pertanyaan Akashi karena pikiranmu yang juga masih kalut akibat kejadian semalam.

"Kau menghindariku (last name) akibat kejadian semalam, huh?"

Berusaha memancing dirimu untuk membuka mulut---merasa dirimu menyerah kau membuka mulut dan membalas perkataannya.

"Jangan kau bahas itu lagi di depanku Sei, anggap itu hanyalah sebuah kecelakaan"

"Mana mungkin itu hanya sebuah kecelakaan, kau sangat menikmatinya---aku sangat mengingat jelas wajahmu saat itu"

Wajahmu benar-benar merah padam menahan rasa malu juga kesal yang bercampur dalam tubuhmu. Ingin rasanya kau langsung memukulnya namun bukan saatnya yang tepat untuk melampiaskan emosimu disini.

I'll Never Say Goodbye [Akashi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang