Chapter 9

309 37 0
                                    

Sei-kun, aku jadi mengingatmu! Semalam kau kemana? Kau tega sekali denganku. Tidak jadi datang tanpa memberiku kabar'

I'll never Say Goodbye

===========================

Berusaha tak memperdulikan dirimu—ia tahu jikalau dirimu tidak masuk hari ini.
Namun hatinya tergerak untuk mengkhawatirkan dirimu.

Ingin melawan hatinya sendiri namun gagal—mulutnya melontarkan kalimat kepada Yumi sahabatmu, menanyakan keadaanmu yang sebenarnya.

"Apa kau tahu dimana sekarang (last name)?"

"Huh? Kenapa kau bertanya padaku! Kau itu kekasihnya mengapa kau tidak mengetahui kabar kekasihmu sendiri"

Pemuda merah itu terdiam, ada benarnya yang dikatakan oleh Yumi, seharusnya ia tahu dimana dirimu sekarang—tapi ia tidak benar-benar merasa menjadi kekasihnya.

"Akashi-kun!! Gomenne aku tidak tahu sekarang dimana dia? Ku harap kau mencarinya"

.

Dirimu berfikir jika Akashi memang tidak akan pernah mengunjungimu mengingat ia tega tidak memberikanmu kabar—membuat dirimu terus menunggu hingga kau jatuh sakit seperti ini.

Kepercayaanmu seakan runtuh hanya satu kesalahan yang ia perbuat—kepercayaanmu goyah melihat Akashi yang tak dapat menjagamu.

"Lupakanlah soal Akashi (First name)!"

Menarik selimutmu kembali hingga menutup seluruh tubuhmu—memejamkan kedua matamu sejenak melupakan soal Akashi.

Tok.Tok.Tok

Mendengar pintumu yang di ketuk—terpaksa kau bangkit untuk membukanya karena ayahmu yang sedang ada urusan diluar terpaksa meninggalkanmu sendiri di rumah.

Berjalan dengan langkah gontai juga dengan rambutmu yang tak teratur menuju ke arah pintu—berharap itu hanyalah petugas koran yang selalu mengirimkan surat kabar setiap hari ke rumahmu dan setelah itu—kau dapat kembali menutup pintu rumahmu.

CKLEK!

Dapati langsung sosok pemuda yang kau rindukan selama ini namun di sisi lain kau membencinya—ya tidak membenci sepenuhnya hanya tidak ingin melihat wajahnya untuk saat ini.

Dengan cepat kau menutup pintumu namun di tahan begitu saja oleh dirinya membuatmu harus sedikit berjuang berusaha menutup pintu.

"Ini perintah (last name)—BUKA PINTUNYA!!!"

Kau tersentak—terkejut mendengar Akashi yang membentakmu, Akashi yang kau kenal selalu lembut terhadapmu kini membentak dirimu.

Melepas gagang pintu begitu saja—menatap Akashi dengan nanar, kedua matamu yang telah penuh dengan cairan bening akan tumpah kapan saja.

"Pergi Sei..hiks...pergi dari sini hiks..hiks..aku tidak butuh dirimu"

Mengusirnya di sela-sela tangisanmu, tidak kuat lagi jika harus menatap wajahnya terlalu lama setelah apa yang ia lakukan padamu.

Hening menyertai kalian—semilir angin musim dingin mulai nenyentuh tubuhmu dikarenakan pintu yang terbuka lebar menyisakan Akashi yang masih terus menatapi dirimu.

'Oh Kami-sama kumohon jangan sekarang! Ini dingin sekali'

Mengernyit heran dapati dirimu yang tiba-tiba saja menggigil—ia tersadar jika kau alergi dengan udara dingin dan udara dingin pasti telah merambati tubuhmu.

I'll Never Say Goodbye [Akashi x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang