26

34 6 0
                                    

Rain dan lisa pun masuk ke dalam apertemen itu. Ini pertama kalinya rain menginjakkan kakinya setelah kejadian itu. Tapi ada perasaan yang muncul dalam hatinya, seperti sebuah perasaan rindu seolah ia pernah tinggal disini.

"Kenapa aku rindu dengan tempat ini"-batin rain

Mereka semakin masuk ke dalam dengan krystal dan lisa yang berjalan di depan.

"Apa kalian sudah sarapan?" Tanya lisa

"Kami tadi sudah sarapan" jawab krystal

Sedangkan rain sedari tadi hanya memperhatikan ruangan ini.

"Apa dulu aku sering ke sini? Astaga kenapa aku lupa dengan masa laluku"-batin rain

☆☆☆☆

"Rain... rainie" panggil krystal sambil melambaikan tangannya di depan wajah rain

"Eoh...ne, wae eonni" ucap rain yang baru sadar dari lamunannya

"Apa yang kau pikirkan rain?" Tanya krystal

"Aku? Tidak ada yang sedang aku pikirkan" jawab rain

"Hm...lisa bolehkah aku melihat-lihat apertemen mu" tanya rain ragu-ragu

Sebenarnya lisa terkejut mendengar pertanyaan rain, tapi dia bisa menyembunyikan keterkejutan nya.

"Eoh...boleh" jawab lisa

"Boleh aku ke atas" tanya rain, sedangkan lisa hanya mengangguk

Rain langsung berdiri dan melangkahkan kakinya ke lantai atas. Rain sangat ingin pergi ke ruangan yang ada di ujung, sesampai di depan sebuah pintu, rain langsung saja membukanya.

Deg

Tanpa sadar rain pun memasuki ruangan itu.

"Kamar siapa ini? Kenapa aku tidak asing dengan kamar ini" gumam rain

Ternyata rain masuk ke kamarnya. Rain terduduk di tepi ranjang. Tiba-tiba sebuah potong ingatannya kembali muncul.

"Rain, kajja kita makan malam" ajak lisa

"Hm...ne kajja" ucap rain dia pun  berdiri dengan susah payah

"Jaljjayo rain" ucap lisa

"Hm...Jaljjayo lili" balas rain

"Kenapa kau ada di sini?" Tanya rain terkejut, melihat lisa di depannya

"Aku tadi terus memanggilmu tapi tak ada satupun jawaban, dan aku mencarimu karena kau tak ada di atas ranjangmu" lisa berhenti karena nafasnya terasa habis

"Kenapa kau tak menjawab panggilan aku tadi" lanjut lisa

"Hehehe...mian habisnya kau berisik sekali, dan membuat tidurku terganggu" jawab rain dengan cengiran kudanya

"Sudahlah lebih baik kau memakai bajumu, aku menunggu mu di meja makan" ucap lisa dan berlalu meninggalkan rain

Itulah potongan ingatan rain. Rain merasakan sakit di kepalanya, dia berusaha untuk menahan sakitnya.

For Life ( Exo )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang