8

2.5K 245 32
                                    

Kinal Pov

Aku tidak tau lagi! Kenapa kalimat itu kukeluarkan setelah menciumnya.. Astaga! Kenapa juga aku harus menciumnya?

"Hmm.. Tapi kak.. Maksud aku, aku bukan cinta sebagai kakak-adik, tapi sebag..."

Aku sepertinya harus menghentikannya, "Stop Ve.."

"Aku belom selesai ngomong kak!"

"Aku gak mau denger kelanjutannya."

Karena aku sudah tau kelanjutannya.. Maaf aku harus menyangkalnya kali ini. Karena ada hati lain yang membutuhkanku saat ini.

"Ya udah kalo itu emang itu mau kakak. Aku ngerti, maaf."

"Aku yang harusnya minta maaf sama kamu." batinku.

Aku dan Ve pun akhirnya memutuskan untuk pulang. Ve berjalan di depan. Aku berjalan di belakang.

Setelah agak dekat dengan sekolah, aku menggandeng tangannya dan berjalan disampingnya.

Astaga, ternyata dia menangis..

Apa yang harus kulakukan sekarang....

"Ve.."

"Hmm?" jawabnya. Dia tidak menatap mataku. Dia kecewa padaku. Aku tau itu.

"Lewat sini." ujarku lalu berjalan didepannya.

Kami akhirnya sampai di pintu rahasia buatanku, Beby, Shania, dan Naomi.

"Oh udah depan asrama. Makasih kak." ujarnya lalu pergi.

Aku ingin sekali memegang tangannya dan memeluknya..

Tapi..

Pada kenyataannya, aku tidak mampu sama sekali.

***

Aku telah selesai mengerjakan ketinggalanku setelah mengurus keperluan untuk closing atau penutupan MPLS.

"Nal! Buruan woi!" seru Naomi yang sedang berdiri diambang pintu.

"Iya iya sabar." jawabku.

Akupun menyusul Naomi ke lapangan. Disana semua murid sudah berbaris dengan rapi.

"Pembina upacaranya siapa? Pak Herman kan?" tanyaku.

"Iyaa, Nale." jawab Naomi.

Ck. Anak sialan itu.

"Ih lo ah!! Gue gak mau dipanggil Nale."

"Bodo. Biarin aja lo kesel, hahahaha!"

"Tau taik gak?"

"Tau kok, yang biasanya dijual pake gerobak kan? Taik gejrot taik gejrot."

"TAHU GEJROT, BEGOK!"

"HAHAHAHAHA!" tawa kami pada akhirnya.

Upacara pun akhirnya dimulai setelah pertikaian panjang antara aku dengan Naomi. Setelah itu selesai sudah upacara bendera pagi ini.

"Malem nanti ada siapa aja, Nal?"

"Bisa dibilang simple party.."

"GUE NANYA ADA SIAPA AJA!?" seru Naomi seperti akan merusak gendang telingaku.

"Hivi.. Selo dong bos!"

Naomi mengangguk paham, "Owkay."

"Sana ajak Shani jadi couple sehari."

"TAE!!!"

"HAHAHAHA! Kenapa sih malu-malu amat, nanti keburu diambil orang Shani-nya." ujarku.

"Hmmm, bawel." dumelnya.

Chubby GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang