10

3.3K 245 29
                                    

Ve Pov

Aku dan kak Kinal memutuskan untuk pergi berlibur ke Yogyakarta karena kami juga merasa bosan jika harus berlibur di rumah. Kami hanya membawa tas yang kami bawa dari asrama dan langsung pergi ke stasiun naik taxi. Sedangkan saat berada disana, kami bisa membeli saja kebutuhan kami.

"Seriusan nih kak?" tanyaku.

"Iyaa, serius kok. Kamu gak mau?" tanya kak Kinal.

"Mau kok, kak." jawabku sambil tersenyum.

Setelah membeli tiket, kami hanya harus menunggu 30 menit untuk pemberangkatan berikutnya. Kami juga naik kereta api kelas eksekutif agar bisa lebih cepat sampai.

Kami duduk sambil menunggu. Tak terasa rasa ngantuk sudah menyerangku. Aku sudah menguap berkali-kali.

"Sabar yaa Ve, 15 menit lagi kok. Sini tiduran dulu dipundak kakak." ujar kak Kinal sambil menyentuh kepalaku agar tiduran dipundaknya.

Aku hanya menurutinya. Walaupun tidak sepenuhnya aku tertidur. Aku dapat merasakan tangan kak Kinal mengelus pelan rambutku. Itu sangat membuatku nyaman. Aku benar-benar merindukan dirinya yang seperti ini.

"Ve.. Udah ada keretanya. Yuk, naik.." ujar kak Kinal.

Aku berdiri dan mengambil tasku, tapi kak Kinal sudah lebih dulu membawakan tasku. Lalu dia menggandeng tanganku, dan kami masuk ke dalam kereta.

Jantungku seakan berlari-lari saat kak Kinal menggandeng tanganku. Ini debaran yang sudah lama aku rindukan.

"Cie sepatu dari aku dipake terus." ujar kak Kinal.

"Iya dong. Kan dari kakak, makanya aku pake terus. Lagipula, bagus kok." jawabku.

"Iyalah. Selera aku mah kelas atas. Hahaha!" ujarnya.

"Idihh, nyebelin." jawabku.

"Udah udah, tidur lagi. Jadinya nanti kalo udah sampe, kita bisa jalan-jalan sepuasnya." ujar kak Kinal.

Akupun tidur. Tentunya kembali tertidur di pundak kak Kinal. Ini sungguh sangat nyaman. Percaya gak? Hehe.

***

"Ve, bangun.. Udah sampee nih."

"Ngggh.. Serius?"

"Iyaa ayo turun."

"Yukk!"

Aku sangat bersemangat! Padahal masih jam 06.25 pagi. Pastinya aku semangat karena ada kak Kinal bersamaku.

Setelah keluar dari Stasiun Tugu Yogyakarta, kami hanya perlu berjalan sedikit menuju ke hotel Malioboro.

"Nginep disini?" tanyaku.

"Iyaa. Papa udah pesenin buat kita, kita tinggal pake." jawab kak Kinal.

"Ooh, kak Kinal ngasih tau papa?" tanyaku lagi.

"Iyaa sayang. Bawel deh. Duduk situ dulu aku ambil kunci kamarnya ya." jawab kak Kinal.

Astaga.. Astaga..

"Sayang" katanya !!

Kak Kinal pun mengambil kunci kamar di receptionist hotel. Tidak membutuhkan waktu lama, kak Kinal langsung kembali padaku.

"Yuk, naik." ujarnya.

"Yuk." jawabku.

Kamar kami berada dilantai 4. Setelah itu kami langsung masuk. Dan hanya ada satu buah ranjang besar. Yes. Hahaha! Makasih pa!

"Tidur dulu bentar yuk, kak." ajakku.

"Kamu aja yang tidur, nanti kakak nyusul. Kakak mau mandi dulu.." jawabnya.

Chubby GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang