9

2.3K 235 14
                                    

Author Pov

Flashback...

Kinal masih asik membaca buku diary milik Sheren. Sampai akhirnya ia kaget saat membaca suatu halaman.

2 Agustus 2017

Hari ini aku..
Sedih.
Entah kenapa aku sangat sedih. Hari ini aku ke rumah sakit dengan mama.
Aku tau, aku banyak tidak disukai orang lain. Dan aku juga hanya mempunyai sedikit teman. Tapi, aku baru saja ingin pindah sekolah. Dan besar kemungkinan aku akan mendapat banyak teman disana.
Tapi... Tapi kenapa?

4 Agustus 2017

Hari ini keadaanku semakin kurang baik. Lebih dari biasanya. Dan mama membawaku ke rumah sakit lagi.
Huft... Semoga aku akan baik-baik saja.

5 Agustus 2017

Selalu aja kesedihan dan kesakitan datang padaku.
Kenapa sih?
Salahku itu apa?
Kenapa... Aku... Harus...
Seperti ini?
Aku sedih. Bolehkah aku menghentikan kehidupanku sekarang juga? Itu lebih baik bukan?

6 Agustus 2017

Kenapa dari sekian banyak penyakit seperti flu, batuk, pilek, sakit kepala, dll.. Aku harus mendapatkan leukimia? Apa itu adil? Ini sama sekali tidak adil! TIDAK ADIL!!

"Ya ampun.. Anak ini... Dia itu yang senyumnya manis sekali tadikan?" batin Kinal mencolos.

Dan itu merupakan isi terakhir dari buku diary itu.

"Dia sakit... Gue harus nolong dia.. Tapi dia bukan siapa-siapa gue. Tapi dia juga gak boleh mati sia-sia kan? Ya.. Gue harus nolong dia, karena dia pasti bakalan butuh gue banget.." ujar Kinal mantap.

Flashback off...

Kinal masih menemani Sheren, kini Sheren sudah tertidur dipelukan Kinal.

Krek.

Pintu UKS terbuka, Kinal langsung menoleh ke arah pintu.

"Beb? Kenapa?" tanya Kinal.

"Lo.. Sini lo. Gue mau ngomong." ujar Beby pelan, takut Sheren terbangun.

Kinal dengan hati-hati dan perlahan melepaskan pelukannya. Lalu mengikuti Beby keluar dari kamar UKS.

"Kenapa sih lo? Tumben amat.. Ada masalah di lapangan?" tanya Kinal.

"Masalahnya gak ada di lapangan. Masalahnya ada di lo." ujar Beby.

"Hah? Emang gu... Lo? Lo udah tau?" tanya Kinal yang baru saja menyadari suatu hal. Menyadari kalau Beby tau dirinya jadian dengan Sheren.

"Udah. Lo... Gilak ya? Lo sukanya sama Ve.. Tapi kenapa? Kenapa lo jadiannya sama Sheren?" tanya Beby.

"Gue suka kok sama Sheren. Lo tenang aja. Gue gak akan nyakitin Sheren." ujar Kinal.

"Gue pegang ya ucapan lo. Sampe lo bener-bener nyakitin Sheren.. Atau Ve.. Gue hajar lo." ancam Beby.

"Iyaaa Beby.. Gue ngerti.." jawab Kinal.

"Tapi lo yakin nal? Gue tau lo sukanya sama Ve.. Tapi kenapa gitu lo tega nyakitin adek lo?" tanya Beby.

"Sheren lebih butuh gue. Gue tau kok ini udah keputusan yang benar." ujar Kinal.

Chubby GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang